5 Pola Pikir saat Terbiasa Berinteraksi dengan Orang Berkualitas 

Kamu tidak mudah berpuas dengan pencapaian seadanya

Interaksi yang terjalin dengan masyarakat sekitar turut mempengaruhi kualitas diri. Terutama dari cara berpikir dan bertingkah laku. Oleh sebab itu, sikap selektif dalam pergaulan diperlukan. Usahakan agar kamu terbiasa berinteraksi dengan orang-orang berkualitas.

Dalam waktu dekat mungkin kamu belum merasakan manfaat yang pasti. Tapi seiring berjalannya waktu, kamu turut memiliki pola pikir bijaksana. Terutama dalam hal pengembangan diri. Berikut di antara lima pola pikir yang terbentuk saat terbiasa berinteraksi dengan orang berkualitas.

1. Terpacu untuk terus mengembangkan diri

5 Pola Pikir saat Terbiasa Berinteraksi dengan Orang Berkualitas ilustrasi orang-orang berkualitas (pexels.com/Anna shvets)

Pergaulan dengan orang-orang sekitar juga bisa membawa pengaruh terhadap diri. Tidak terkecuali dalam hal pola pikir. Hal inilah yang mendasari kita agar membiasakan diri berinteraksi dengan orang-orang berkualitas.

Seiring berjalannya waktu, kamu akan terpacu untuk terus mengembangkan diri. Berinteraksi dengan mereka menyadarkan jika hidup adalah pembelajaran berkelanjutan. Kamu tidak bisa berhenti di satu titik dan berpuas dengan pencapaian seadanya. Sebaliknya, butuh upaya mengembangkan diri dalam jangka panjang.

2. Selalu mengedepankan pertimbangan kritis dan analitis

5 Pola Pikir saat Terbiasa Berinteraksi dengan Orang Berkualitas ilustrasi orang-orang berkualitas (pexels.com/Thirdman)

Pertimbangan kritis dan analitis sangat berguna saat kamu hendak mengambil keputusan. Ini menyelamatkan kita dari risiko terburuk. Sejak awal kamu sudah paham dengan konsekuensi yang harus dihadapi. Sekaligus menyusun langkah antisipasi yang tepat agar tidak terjerumus.

Memiliki pertimbangan kritis dan analitis adalah pola pikir yang terbentuk saat terbiasa berinteraksi dengan orang berkualitas. Kamu mampu melihat situasi dari berbagai sudut pandang. Cara mereka dalam mengatasi masalah sedikit banyak menjadi panduan agar kamu tidak salah mengambil keputusan.

Baca Juga: 7 Pondasi sebelum Menumbuhkan Sikap dan Pola Pikir Kritis

3. Senantiasa mampu membedakan antara fakta dan opini

5 Pola Pikir saat Terbiasa Berinteraksi dengan Orang Berkualitas ilustrasi orang-orang berkualitas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Fakta dan opini adalah dua hal yang selalu kita jumpai dalam hidup bermasyarakat. Keduanya juga memiliki sisi perbedaan yang tegas. Fakta adalah informasi yang menunjukkan kebenaran. Sedangkan opini masih bisa dimanipulasi demi kepentingan pihak tertentu.

Sungguh beruntung jika kamu terbiasa berinteraksi dengan orang berkualitas. Kamu memiliki pola pikir yang bijaksana dengan mampu membedakan antara fakta dan opini. Dalam menjalani hidup kamu tidak mudah terombang-ambing oleh informasi palsu.

4. Mampu menerapkan sikap hormat dan etika sopan santun

5 Pola Pikir saat Terbiasa Berinteraksi dengan Orang Berkualitas ilustrasi orang-orang berkualitas (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tidak salah jika kita harus selektif dalam memilih lingkungan pergaulan. Karena interaksi dengan orang-orang sekitar turut mempengaruhi pola pikir. Hal ini juga yang akan terjadi saat kamu terbiasa berinteraksi dengan orang-orang berkualitas.

Mereka ini dikenal dengan sikap dan sopan santunnya yang tertata. Terbiasa berinteraksi dengan mereka membuat kamu ikut memiliki kebiasaan tersebut. Sikap hormat dan etika sopan santun menjadi dasar mindset yang tidak boleh dilupakan. Sebagaimana mereka, kamu menempatkan etika dan kesopanan di atas segalanya.

5. Memiliki alur berpikir yang kolaboratif

5 Pola Pikir saat Terbiasa Berinteraksi dengan Orang Berkualitas ilustrasi orang-orang berkualitas (pexels.com/Edmond Dantes)

Lingkungan sekitar diisi dengan berbagai macam tipe orang. Baik mereka yang memiliki karakter dan kepribadian toksik. Sekaligus orang-orang yang memiliki kualitas mumpuni. Tergantung kamu mau memilih berinteraksi dengan tipe masyarakat yang mana.

Tapi menjadi keuntungan jika kamu terbiasa berinteraksi dengan orang berkualitas. Secara tidak langsung turut memiliki alur berpikir kolaboratif. Kamu mampu melibatkan diri dalam kerjasama tim. Sekaligus paham cara manajemen organisasi demi meraih tujuan bersama.

Interaksi dengan orang berkualitas dapat menjadi inspirasi dan memberikan pandangan yang lebih luas. Mereka memiliki wawasan dan pengetahuan mumpuni. Sekaligus tahu cara menempatkan diri di lingkungan masyarakat. Pola pikir yang berkembang selama berinteraksi dengan mereka cenderung positif, memotivasi, dan membangun kolaborasi yang bermanfaat.

Baca Juga: 3 Alasan Pentingnya Belajar Membentuk Pola Pikir yang Logis

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya