5 Risiko Menasihati di Depan Banyak Orang, Bisa BikinSalah Paham!

Selain itu bisa memicu konflik berkepanjangan 

Salah satu bentuk kepedulian antara sesama dengan saling menasihati. Entah menegur perilaku yang kurang baik atau menyadarkan seseorang dari kesalahan. Ini bisa membawa dampak yang baik asal kamu melakukannya secara tepat.

Tapi kebanyakan dari kamu sering menasihati seseorang di depan umum. Padahal menasihati seseorang dengan cara ini belum tentu berhasil. Justru memunculkan berbagai macam risiko, berikut lima diantaranya.

1. Nasihatmu diabaikan 

5 Risiko Menasihati di Depan Banyak Orang, Bisa BikinSalah Paham!ilustrasi menasehati di depan umum (pexels.com/Fauxels)

Melihat orang yang berperilaku tidak sesuai aturan memang bikin gemas. Kamu pun segera menegur dan menasehatinya. Tidak peduli orang tersebut apakah sedang berada di depan umum atau tidak

Menasehati dengan cara seperti ini juga memiliki berbagai macam risiko. Salah satunya nasehatmu diabaikan. Orang yang kamu tegur tidak respek dengan caramu menyampaikan nasehat. Walaupun kamu berbicara panjang lebar, tapi tidak satu pun  didengarkan.

2. Kamu dituduh menjatuhkan harga diri seseorang 

5 Risiko Menasihati di Depan Banyak Orang, Bisa BikinSalah Paham!ilustrasi menasehati di depan umum (pexels.com/Yan Krukau)

Tanpa sadar kamu sering menasehati seseorang di depan umum. Kamu tidak mau memikirkan dampak yang dihadapi setelahnya. Cara menasihati seperti ini harus diubah jika kamu tidak ingin menghadapi risiko.

Salah satunya dituduh menjatuhkan harga diri seseorang. Walaupun kamu tidak berniat melakukannya, tapi secara tidak langsung sudah membuat seseorang malu di depan umum. Seseorang diam bukan karena sadar, tapi merasa dipermalukan.

Baca Juga: [QUIZ] Tes Psikologi Gambar untuk Ungkap Nasihat Terbaik Menuju Kesuksesan bagimu

3. Orang berubah benci setelah kamu nasihati

dm-player
5 Risiko Menasihati di Depan Banyak Orang, Bisa BikinSalah Paham!ilustrasi menasehati di depan umum (pexels.com/Liza Summer)

Menyampaikan nasihat tidak boleh dilakukan sembarangan. Salah satunya menegur  di depan umum tanpa pikir panjang. Bagi kamu yang sering melakukan hal tersebut, sekarang jangan lakukan lagi.

Risiko yang kamu hadapi salah satunya orang berubah benci setelah kamu nasihati. Seseorang tidak suka dengan caramu dalam menyampaikan nasihat yang seperti itu. Tidak jarang langsung nasihatmu langsung dibalas dengan umpatan.

4. Timbul kesalahpahaman 

5 Risiko Menasihati di Depan Banyak Orang, Bisa BikinSalah Paham!ilustrasi menasehati di depan umum (pexels.com/Keira Burton)

Sebagai bentuk kepedulian antar sesama, kamu boleh saja menasihati seseorang. Tapi kadang kita lupa dengan tata cara dalam menasihati. Kamu menegurnya begitu saja di depan orang banyak. 

Salah satu yang mungkin terjadi adalah kesalahpahaman. Maksudmu baik dengan menyadarkan seseorang atas kesalahannya. Tapi orang yang kamu nasihati memaknai berbeda. Akibatnya timbul konflik berkepanjangan.

5. Keburukanmu langsung diungkap di depan banyak orang 

5 Risiko Menasihati di Depan Banyak Orang, Bisa BikinSalah Paham!ilustrasi menasehati di depan umum (pexels.com/Fauxels)

Sebagai manusia biasa, kita juga menyimpan aib dan keburukan. Inilah yang harus kamu pertimbangkan ketika hendak menegur seseorang di depan umum. Tidak menutup kemungkinan justru menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Nasihatmu bukan hanya ditolak mentah-mentah. Tapi aib dan keburukanmu langsung diungkap di depan banyak orang. Alih-alih menyadarkan seseorang, caramu menasihati justru memperkeruh situasi.

Pikirkan dulu sebelum kamu menasihati seseorang di depan umum. Bukannya menyadarkan seseorang, justru menimbulkan bermacam risiko. Entah nasihatmu diabaikan sampai konflik berkepanjangan. Sekarang, kamu masih mau menasihati seseorang di depan umum?

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya