7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimu

Kamu masih sering terpengaruh

Istilah frugal living memang menjadi tren akhir-akhir ini. Perlu diketahui, frugal living adalah gaya hidup dengan mengelola keuangan secara bijaksana dan menekan pengeluaran yang tidak perlu. Melalui gaya hidup yang seperti ini, kamu bisa menemukan ketenangan dan keteraturan.

Di sisi lain, menerapkan gaya hidup frugal living juga tidak mudah. Beberapa tantangan turut menyertai. Terkadang kamu tidak betah menjalani kehidupan dengan gaya seperti ini. Kira-kira, apa saja tantangan menerapkan frugal living? Mari simak penjelasannya!

1. Masih memiliki kebiasaan konsumtif

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi boros (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menerapkan gaya hidup frugal living, kamu memperoleh kenyamanan dan ketenangan. Kondisi finansial selalu terjaga. Tidak ada pemborosan atau hal-hal yang bisa mengganggu kondisi keuangan.

Namun, menerapkan gaya hidup frugal living juga memiliki tantangan. Ini berlaku bagi kamu yang masih memiliki kebiasaan konsumtif. Pengeluaran tidak pernah dipikirkan dengan matang. Akibatnya, kondisi finansial lebih besar pasak daripada tiang.

2. Gengsi berlebihan jika tidak bisa mengikuti tren

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi kecanduan tren (pexels.comThirdman)

Siapa yang tidak tertarik mengikuti tren? Contohnya saja mode fashion yang selalu berganti-ganti. Kamu rela melakukan pengeluaran berapapun asal bisa mengikuti tren yang dianggap keren.

Kecanduan tren ternyata menjadi tantangan untuk kamu yang menerapkan frugal living. Arus keuangan tidak benar-benar sehat dan tertata. Kecanduan tren bisa memicu pemborosan. Padahal, ada banyak aspek hidup yang lebih penting dari sekadar mengikuti tren.

3. Tekanan dari lingkungan sosial

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi pemborosan (pexels.com/Gustavo fring)

Lingkungan sosial juga bisa mempengaruhi sikap dan kebiasaan seseorang. Tidak terkecuali dengan gaya hidup yang dijalani. Terkadang kita merasa tidak enak dengan teman dan mengikuti gaya hidup serta kebiasaan mereka.

Kondisi ini memang terlihat sederhana. Tetapi tekanan dari lingkungan sosial juga bisa menjadi sebab seseorang gagal menerapkan frugal living. Alih-alih menerapkan gaya hidup bijaksana, justru terseret kebiasaan berfoya-foya. Kemewahan dianggap sebagai satu-satunya kebahagiaan.

4. Tidak mampu menerapkan skala prioritas

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi pemborosan (pexels.com/Angela Roma)
dm-player

Menuruti keinginan tidak pernah ada habisnya. Karena kehendak manusia pasti tidak terukur. Satu keinginan berhasil tercukupi bukan berarti puas. Di luar itu, masih banyak keinginan-keinginan lain yang berusaha direalisasikan.

Kamu perlu tahu salah satu tantangan menerapkan frugal living. Diantaranya tidak mampu menerapkan skala prioritas secara tepat. Kebutuhan justru diakhirkan dan yang tidak terlalu penting malah didahulukan. Pola kehidupan seperti ini menimbulkan kekacauan.

5. Masih memiliki sikap plin-plan

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sudah seharusnya kita menjadi manusia yang memiliki ketegasan. Baik dari cara bersikap maupun mengambil keputusan. Karena seseorang yang memiliki ketegasan diri mampu mengelola kehidupan yang dijalani dengan baik.

Tapi ada saja di antara kita yang masih memiliki sikap plin-plan. Tentu ini menjadi sebab seseorang kesusahan menerapkan gaya hidup frugal living. Tidak adanya pedoman yang pasti membuat seseorang kerap berbelok arah. Ia terbawa arus sehingga kehidupan tidak lagi tertata.

Baca Juga: 5 Tips Menerapkan Frugal Living, Lifestyle Anti Stres ala Millennials

6. Cenderung terburu-buru dalam membuat keputusan

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Satu keputusan bisa membawa dampak berarti bagi kehidupan. Kita harus mampu meminimalisir sejak awal agar tidak terjerumus. Termasuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan matang. Jangan sampai terburu-buru mengikuti tuntutan emosi sesaat.

Apa jadinya jika kita cenderung terburu-buru dalam mengambil keputusan? Tentu saja kesusahan merupakan gaya hidup frugal living. Saat ada teman yang terjebak sikap hedon, kamu dengan mudahnya terpengaruh. Tidak ada pertimbangan jangka panjang mengenai risiko yang akan dihadapi.

7. Tidak mampu berpikir logis

7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimuilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Public Domain Pictures )

Kemampuan berpikir logis membuat seseorang selektif sebelum mengambil tindakan. Ia bisa mempertimbangkan berbagai kemungkinan dengan lebih realistis. Langkah yang diambil cenderung terukur sehingga tidak menyusahkan diri sendiri.

Namun akan menjadi masalah saat kamu tidak mampu berpikir logis. Di sinilah tantangan menerapkan frugal living yang sebenarnya. Kamu cenderung mengambil langkah riskan. Sampai-sampai tersudut dan harus menghadapi konsekuensi terburuk.

Barangkali kamu sedang mengalami tantangan menerapkan frugal living. Kondisi demikian bisa dipengaruhi dari segi kebiasaan dan pola pikir. Setelah mengetahui tujuh tantangan tersebut, kamu bisa merencanakan hidup dengan lebih cermat lagi.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Menerapkan Frugal Living Berlebihan, Gak Menikmati Hidup

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya