5 Kebiasaan yang Bisa Memperburuk Kecemasan, Hindari!
ilustrasi orang merasa cemas (pexels.com/Mart Production)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kecemasan adalah salah satu perasaan yang banyak dialami orang. Rasanya hampir mustahil untuk sama sekali menghindarinya. Rasa cemas sebenarnya merupakan respons alami tubuh kita terhadap situasi tertentu. Ini bahkan menjadi salah satu mekanisme tubuh untuk bertahan hidup.
Jika tidak diatasi dengan baik, kecemasan dapat menjadi semakin buruk dan hal ini akan menjadi beban yang membelenggu. Untuk itu, penting untuk menghindari beberapa kebiasaan yang bisa memperburuk kecemasanmu, seperti yang terangkum berikut ini. Check it out!
1. Mengisolasi diri sendiri dari dunia sekitar
ilustrasi orang merasa kesepian (pexels.com/Valeria Ushakova)Manusia sebagai makhluk sosial, memerlukan interaksi dengan orang lain. Namun mengisolasi diri dengan menghindari teman-teman, keluarga, dan mengasingkan diri di kamar dapat memperburuk kecemasan.
Saat sendirian, kamu akan terperangkap dalam pemikiran negatif dan ketakutan yang tidak berujung. Karena itu, cobalah untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang peduli kepadamu. Jangan ragu untuk mencari dukungan dan berbicara dengan seseorang yang dapat mendengarkan, termasuk tenaga profesional seperti psikolog.
2. Membandingkan diri dengan orang lain yang ditemui di media sosial
ilustrasi orang sibuk bermain HP (pexels.com/Andrea Piacquadio)Di era modern di mana penggunaan media sosial sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan, sangat mudah bagi siapapun untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain. Melihat kesuksesan, kebahagiaan, atau penampilan seseorang yang terlihat sempurna di media sosial hanya dapat memicu perasaan rendah diri dan meningkatkan kecemasan.
Karena itu, hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain di media sosial. Ingatlah bahwa apa yang kamu lihat di Instagram, TikTok, X, atau platform lain hanyalah potongan kecil dari kehidupan seseorang dan sering kali tidak mencerminkan kenyataan sepenuhnya.
3. Menunda-nunda kewajiban
Editor’s picks
ilustrasi orang malas-malasan (pexels.com/Ketut Subiyanto)Terlalu sering menunda-nunda pekerjaan atau tanggung jawab juga dapat menjadi pemicu kecemasan. Prokrastinasi berkepanjangan membuat kita merasa tertekan karena tumpukan pekerjaan yang menanti untuk segera diselesaikan.
Untuk itu, cobalah untuk mengatasi prokrastinasi dengan merencanakan tugas-tugas secara teratur dan memecahnya menjadi tugas yang lebih kecil. Dengan begitu, kamu dapat mengurangi beban yang menumpuk dan merasa lebih tenang.
4. Menjadi perfeksionis
ilustrasi orang cemas (pexels.com/Andrew Neels)Memiliki standar yang tinggi dalam hidup adalah hal yang baik. Tapi ketika terlalu mendambakan kesempurnaan dalam hidup, hal ini bisa membuat kecemasanmu semakin memburuk. Sebab bagaimanapun, kesempurnaan adalah hal yang mustahil bisa digapai.
Selalu mengejar sesuatu yang tak terjangkau hanya akan meningkatkan kecemasan seseorang. Sebaliknya, cobalah untuk menerima bahwa kesalahan adalah bagian dari pertumbuhan dan belajarlah untuk merasa nyaman dengan ketidaksempurnaan.
5. Overthinking
ilustrasi orang overthinking (pexels.com/Ron Lach)Overthinking juga menjadi salah satu pemicu utama rasa cemas. Terlalu banyak memikirkan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi hanya akan membuat kecemasan semakin memburuk.
Karenanya, hindari menghabiskan waktu berlebihan dalam memikirkan hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan. Sebagai gantinya, fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kontrol, dan cobalah untuk menjalani apa pun yang ada di depan mata saat ini.
Menghindari kebiasaan di atas dapat membantu menjaga kecemasan agar tetap terkendali. Ingatlah bahwa kecemasan adalah hal yang wajar dirasakan setiap orang. Namun jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat memengaruhi kualitas hidupmu. Jangan ragu juga untuk mencari support system, termasuk tenaga profesional seperti psikolog, ya!
Baca Juga: 7 Makanan yang Membantu Mengatasi Gangguan Kecemasan
Nadhifa Aulia Arnesya
There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
