Rasa Cemas vs Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya?

Gangguan kecemasan efeknya berkepanjangan

Rasa cemas adalah respons perasaan ketika seseorang merakan stres dan ini adalah hal yang normal. Namun, ini menjadi tidak normal bila rasa cemas tidak dapat dikendalikan, yang lama-lama bisa menyebabkan gangguan kecemasan.

Kita perlu tahu perbedaan antara perasaan cemas biasa dan gangguan kecemasan agar kita tahu kapan harus mencari bantuan. Dirangkum dari beberapa sumber, yuk, pahami bedanya rasa cemas dan gangguan kecemasan lewat penjelasan di bawah ini!

1. Gangguan kecemasan dan perasaan cemas

Dirangkum dari Healthline dan Self, ada beberapa gangguan kecemasan dan ini termasuk gangguan panik (panic disorder), gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder), dan gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder).

Gangguan kecemasan umum biasanya terlihat mirip dengan perasaan cemas pada umumnya. Namun, gangguan kecemasan umum memiliki efek yang berkepanjangan dan penderitanya memiliki rasa kekhawatiran yang berlebihan.

Apa saja gejala gangguan kecemasan umumGejala dari gangguan kecemasan biasanya termasuk kesulitan tidur, konsentrasi dan mudah terlelah. Tak hanya itu, ketika tangan mulai berkeringat banyak juga termasuk gejala gangguan kecemasan umum.

Gangguan kecemasan umum ini berbeda dengan rasa cemas biasa. Rasa cemas adalah hal yang normal ketika kita stres. Ketika tekanan itu sudah tidak ada, maka kita tidak lagi merasa cemas.

2. Membedakan rasa cemas biasa vs gangguan kecemasan

Rasa Cemas vs Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya?ilustrasi orang mengalami kecemasan (pexels.com/andrew)

Sebenarnya merasa cemas bukanlah sesuatu yang buruk karena ini menandakan kita lebih bersiap dalam menghadapi sesuatu yang akan terjadi. Akan tetapi, bila kita memiliki gangguan kecemasan, kita akan memiliki stres yang berkepanjangan, bahkan ketika kita tidak sedang mengalami tekanan.

Gangguan kecemasan yang berkepanjangan akan memengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

3. Contoh-contoh dalam kehidupan nyata

Mari kita melihat contoh-contoh dalam kehidupan nyata seperti apa perbedaan perasaan cemas dan gangguan kecemasan. Misalnya, besok kita harus ujian mata kuliah tertentu. Nah, merasa cemas itu hal wajar. Setelah ujian selesai, perasaan cemas akan dengan sendirinya hilang.

Akan tetapi, pada gangguan kecemasan, seseorang bisa merasakan kecemasan tanpa alasan yang jelas. Misalnya, saat bangun tidur pada pada pagi hari dan berpikir bahwa kamu atau orang terdekat akan mengalami sesuatu yang buruk. Gangguan kecemasan sulit untuk dikendalikan, mengutip Healthline.

4. Cara mengatasi gangguan kecemasan

Rasa Cemas vs Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya?ilustrasi meditasi (pexels.com/prasanthinturi)

Ada banyak cara untuk mengatasi kecemasan secara mandiri, dilansir National Health Service, ini meliputi:

  • Memiliki buku atau kursus online untuk belajar mengatasi kecemasan.
  • Olahraga teratur untuk membantu melawan stres dan meredakan ketegangan. Olahraga juga dapat mendorong otak melepaskan serotonin yang dapat meningkatkan suasana hati. Cobalah untuk olahraga 150 menit setiap minggunya, bisa dengan jalan kaki, bersepeda, renang, aerobik, tenis, dan sebagainya.
  • Belajar untuk relaksasi, bisa dengan yoga atau pilates, olahraga, atau menggeluti hobi.
  • Hindari konsumsi kafein terlalu banyak karena ini malah bisa memicu kecemasan. Ini karena kafein dapat mengganggu tidur dan mempercepat detak jantung.
  • Hindari minum minuman beralkohol dan merokok. Keduanya dapat memperburuk kecemasan.
  • Mencari kelompok pendukung.

Bila cara-cara di atas tidak berhasil atau kecemasan yang dirasakan makin parah, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau psikiater.

5. Kapan perlu mencari bantuan dari ahli kesehatan mental?

Rasa Cemas vs Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya?ilustrasi berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater (pexels.com/cottonbro)

Mengutip HelpGuide, bila kekhawatiran, ketakutan, atau serangan kecemasan menjadi begitu hebat hingga menyebabkan tekanan ekstrem atau mengganggu rutinitas harian, sebaiknya cari bantuan profesional.

Bila kamu mengalami gejala fisik, mulailah dengan melakukan pemeriksaan medis. Dokter akan memeriksa untuk memastikan bahwa kecemasan tidak disebabkan oleh kondisi medis seperti masalah tiroid, hipoglikemia, atau asma.

Dokter juga mungkin akan bertanya obat-obatan yang dikonsumsi yang mungkin dapat memicu kecemasan, seperti obat resep, obat-obatan bebas, obat herbal, suplemen, dan lainnya.

Bila dokter sudah mengesampingkan penyebab medis, langkah selanjutnya adalah dengan konsultasi dengan terapis yang berpengalaman menangani gangguan kecemasan. Terapis akan membantu menentukan penyebab dan jenis gangguan, lalu merencanakan pengobatan.

Untuk gangguan kecemasan, obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya dapat membantu.

Itulah perbedaan perasaan cemas biasa dan gangguan kecemasan. Bila kamu mengalami perasaan cemas, khawatir, atau ketakutan yang berkepanjangan hingga memengaruhi kualitas hidup, sebaiknya cari bantuan dari profesional, ya.

Baca Juga: 7 Makanan yang Meredakan Gangguan Kecemasan, Dapat Membuatmu Rileks

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya