5 Plus Minus Konsep Rumah Tumbuh, Lebih Fleksibel?

Pertimbangkan dulu sebelum diadopsi, ya!

Rumah tumbuh kian populer dalam beberapa tahun terakhir. Ide ini muncul sebagai opsi bagi yang ingin memiliki rumah dengan ruangan yang diadaptasi sesuai kebutuhan. Dengan mengadopsi konsep rumah ini, kamu sebagai pemilik rumah punya keleluasaan dalam desain dan pemanfaatan ruangan.

Namun di balik segala kelebihan yang ditawarkan, rumah tumbuh juga punya beberapa kekurangan yang gak boleh luput dari perhatian. Karenanya, pertimbangkan dengan cermat plus minus konsep rumah tumbuh sebelum kamu memutuskan untuk mengaplikasikannya.

1. Dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

5 Plus Minus Konsep Rumah Tumbuh, Lebih Fleksibel?ilustrasi rumah tumbuh (freepik.com/rawpixel.com)

Salah satu keunggulan rumah tumbuh ialah memberi kamu kebebasan untuk memiliki rumah sesuai dengan kebutuhan. Di awal memiliki rumah, kamu barangkali punya keterbatasan dana sehingga hanya bisa membangun ruangan-ruangan vital dengan luas yang kecil.

Namun seiring waktu, kebutuhan akan bangunan yang besar mungkin meningkat sehingga rumah perlu dibangun kembali. Dengan mengaplikasikan konsep rumah tumbuh, hal ini bisa diwujudkan sehingga kebutuhan hunian bisa terpenuhi.

2. Fleksibilitas tanpa batas

5 Plus Minus Konsep Rumah Tumbuh, Lebih Fleksibel?ilustrasi renovasi rumah (unsplash.com/Milivoj Kuhar)

Rumah tumbuh juga bersifat lebih fleksibel dibanding rumah konvensional. Dinding-dinding dalam rumah umumnya gak permanen, sehingga memungkinkan kamu untuk mengubah tata letak ruangan, menyesuaikan jumlah kamar, atau bahkan menggabungkan beberapa ruangan menjadi satu ruang besar.

Dengan ini, kamu bisa bereksperimen dengan berbagai desain interior tanpa harus repot-repot merombak seluruh struktur rumah. Konsep ini sangat ideal untuk keluarga dengan anak-anak yang terus bertumbuh, karena ruang anak dapat dengan mudah berubah fungsi menjadi ruang kerja atau area hobi seiring waktu.

3. Biaya perawatan yang lebih rendah

5 Plus Minus Konsep Rumah Tumbuh, Lebih Fleksibel?ilustrasi renovasi rumah (pexels.com/Tima Mirashnichenko)
dm-player

Selain fleksibilitas, rumah tumbuh juga menawarkan potensi penghematan biaya perawatan. Pasalnya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah diganti, ketika suatu bagian rumah mengalami kerusakan, kamu hanya perlu mengganti bagian tersebut, bukan seluruh elemen struktural.

Tentunya hal ini akan mengurangi biaya perbaikan dan memperpanjang umur bangunan secara keseluruhan. Selain itu, dengan mengutamakan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, rumah tumbuh juga dapat menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan untuk masa depan.

Baca Juga: 3 Cara Mencegah Jamur Tumbuh di Rumah dengan Efektif

4. Berisiko bikin pengeluaran boncos

5 Plus Minus Konsep Rumah Tumbuh, Lebih Fleksibel?ilustrasi pasangan budgeting (pexels.com/Mikhail Nilov)

Konsep rumah tumbuh memang menawarkan fleksibilitas yang luar biasa, tapi ini juga bisa menjadi bumerang kalau gak dikontrol dengan baik. Adanya opsi untuk terus berkembang dan mengubah ruangan bisa bikin kamu kehilangan kendali atas anggaran.

Rancangan awal yang disusun dengan cermat bisa berubah ketika kamu tergoda untuk terus menambah fitur baru atau mengganti perabotan secara berulang. Jadi, disiplin dan perencanaan yang matang diperlukan agar konsep rumah tumbuh gak berakhir sebagai beban finansial yang gak terkendali.

5. Rencana renovasi rumah gak terkendali

5 Plus Minus Konsep Rumah Tumbuh, Lebih Fleksibel?ilustrasi renovasi rumah (unsplash.com/Brett Jordan)

Berkaitan dengan poin sebelumnya, memiliki rumah tumbuh bukan gak mungkin memicu kamu sebagai pemilik untuk terus merenovasi rumah sesuai keinginan. Kalau kamu memilih tinggal di tengah proses renovasi, pembangunan yang tiada henti membuat rumah kurang nyaman untuk dihuni. Kamu juga jadi perlu ekstra tenaga untuk beres-beres setiap harinya, yang mana sangat menyita waktu dan tenaga.

Sebelum mengadopsi konsep rumah tumbuh, penting untuk mempertimbangkan segala plus minusnya. Fleksibilitas yang ditawarkan mungkin menjadi nilai tambah yang menarik. Namun, ada pula berbagai masalah yang harus turut diwaspadai. Karenanya, pahami semua kebutuhan dan keterbatasanmu dengan baik agar gak salah ambil keputusan, ya!

Baca Juga: 5 Tips Punya Rumah di Usia 28 Tahun ala Raditya Dika

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya