Mengenal Dasar-Dasar Tafsir Al-Qur'an

#RamadanDiRumah Pahami tafsir Al-Qur'an untuk mengamalkannya

Saat membaca Al'qur-an, terkadang timbul ayat-ayat yang samar dan artinya tidak bisa dipahami. Itulah pentingnya dan fungsi dari tafsir Al-Qur'an.

Tafsir Qur'an merupakan salah satu kebutuhan umat Islam untuk memahami kitabnya secara penuh. Ini juga merupakan dasar dalam rangka melaksanakan perintah Allah.

Untuk tahu lebih lanjut, di bawah ini merupakan dasar-dasar tafsir Qur'an yang harus diketahui.

1. Apa itu tafsir Al-Qur'an?

Mengenal Dasar-Dasar Tafsir Al-Qur'anUnsplash/RachidOucharia

Tafsir berasal dari kata al-fasr yang berarti menyingkap sesuatu yang tertutup. Sedangkan dalam kitab Ushul fit Tafsir karya Ibn Utsaimin, tafsir secara terminologi diartikan sebagai penjelasan makna-makna dalam Al-Qur'an.

Tafsir merupakan salah satu ilmu dalam Ulumul Qur'an atau Ilmu Qur'an. Ilmu Al-Qur'an adalah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur'an, teks atau nash. Sedangkan, ilmu tafsir ini lebih berfokus pada menyingkap makna yang terkandung.

Baca Juga: 9 Adab Membaca Al-Qur’an Ini Patut Diperhatikan Agar Mendapat Kebaikan

2. Awal mula keilmuan tafsir Al-Qur'an

Mengenal Dasar-Dasar Tafsir Al-Qur'anpexels/Pok Rie

Kajian tafsir sudah dimulai ketika ayat pertama diturunkan. Orang pertama yang mempelajarinya adalah Rasulullah SAW.

Ia belajar ayat Al-Qur'an dari Allah SWT dan malaikat Jibril. Setelah dipelajari, Beliau menyampaikannya pada para sahabat melalui majelis-majelis yang dihadiri.

Pada pertemuan itu, tidak setiap kata dibahas oleh beliau SAW. Mereka membahas kata-kata yang belum dipahami oleh para sahabat atau kalimat yang bermasalah bagi mereka. Misalnya, makna ar-romyu (lemparan) dan kata zhulm (kezaliman).

dm-player

Ibnu Taimiyyah dalam Ushul fit Tafsir berkata,

“Secara kebiasaan, suatu kaum yang membaca suatu kitab dalam bidang ilmu tertentu, seperti kedokteran dan matematika, tidak mungkin mereka tidak mencari penjelasan (maknanya). Lalu bagaimana dengan Kalam Allah SWT itu adalah sandaran utama mereka, yang menentukan keselamatan, kebahagiaan, tegaknya agama dan kehidupan dunia mereka?”

Abu Abdirrahman as-Sulami pernah berkata,

“Telah menceritakan kepada kami orang-orang yang mengajari kami bacaan Alquran, seperti Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas’ud dan selain keduanya, bahwa jika mereka mempelajari dari Nabi SAW 10 ayat, maka mereka tidak melampauinya hingga mempelajari ilmu dan amal di dalamnya. Mereka berkata, ‘Maka kami mempelajari Alquran dengan mengambil ilmu dan mengamalkannya secara sekaligus.’”

3. Perkembangan tafsir Al-Qur'an

Mengenal Dasar-Dasar Tafsir Al-Qur'anunsplash.com/afiq fatah

Semakin berkembangnya zaman, orang-orang Arab kian bersentuhan dengan masyarakat bukan Arab (`Ajam). Hal ini membuat sebagian kosakata (mufrodat) Al-Qur'an dan gaya bahasanya (uslub) sulit dipahami sebagian orang Muslim`Ajam.

Karena itu, muncullah tafsir-tafsir Al-Qur'an, dimulai dari tafsir kosakata atau ghoribul Al-Qur'an. Di antara para ahli tafsir terkemuka, ada tiga ahli tafsir yang utama.

Karya-karya kitabnya telah memberikan pengaruh besar hingga kini. Mereka adalah Muhammad bin Jarir Ath-Thabari (224 - 310 H), Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurtuby (w 671 H), dan Imaduddin Abul Fida' Ismail bin Amr bin Katsir (w 774 H). 

Ilmu tafsir Al-Qur'an terus berkembang hingga kini menjadi karunia Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, ditegaskan melalui surah al-Qiyamah ayat 17-19, yang artinya,

“'Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (Al-Qur'an di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya.”

Seiring bergulirnya waktu, tafsir ini muncul dengan berbagai corak, gaya, metode tulisan, dan bahasa yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, sudah banyak tersebar buku tafsir yang berbahasa Indonesia hingga bahasa daerah.

Baca Juga: 5 Manfaat Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadan, Panen Pahala

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya