7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Productivity

Bukannya produktif, yang ada kamu akan banyak merugi

Seringkali kita merasa bangga karena selalu sibuk dan terus berusaha mencapai target. Namun, tahukah kamu bahwa sikap ini bisa jadi berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan kita? Di era yang serba cepat kayak sekarang, produktivitas sering dianggap sebagai nilai plus, tapi kalau sudah jadi obsesi dan merugikan kesehatan mental serta fisik, itu bisa jadi toxic productivity, lho.

Toxic productivity adalah keinginan terus-menerus untuk mencapai target dan prestasi tanpa memerhatikan kesehatan, hubungan sosial, dan kebahagiaan. Nah di artikel kali ini, kita akan membahas tanda toxic productivity. Supaya kita bisa meraih kesuksesan tanpa mengorbankan kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: 7 Pikiran 'Beracun' yang Dapat Merusak Hidupmu, Segera Buang!

1. Selalu pengen sibuk terus

7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi sibuk (freepik.com/lookstudio)

Ciri paling umum dari toxic productivity adalah keinginan untuk terus sibuk, tanpa memedulikan apa efeknya pada tujuan atau kehidupan pribadi. Orang yang terjebak dalam pola ini mungkin merasa bersalah atau cemas saat sedang santai atau beristirahat. Mereka menganggap waktu luang itu sama aja kayak malas.

Supaya gak jadi kayak gitu, coba deh nikmati waktu santai dan sadari bahwa istirahat itu penting buat menyegarkan pikiran dan kreativitas. Tetapkan waktu untuk hobi, keluarga, dan diri sendiri. Dan ingat, produktivitas itu seharusnya mendukung hidup, bukan menghancurkan hidup.

2. Abai pada kesehatan dan kesejahteraan

7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi mengabaikan kesehatan (freepik.com/parinyabinsuk)

Toxic productivity seringkali bikin orang mengesampingkan kesejahteraan pribadi demi kerja terus menerus. Kita jadi abai sama kesehatan demi pekerjaan dan pencapaian. Misalnya skip makan, begadang terus, atau gak peduli sama olahraga.

Ingat, kesehatan itu pondasi utama kesuksesan dan produktivitas kita. Utamakan self-care dengan rajin berolahraga, makan seimbang, dan tidur yang cukup setiap malam. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, kamu akan lebih siap hadapi tantangan dan jadi lebih produktif dalam jangka panjang.

3. Obsesi sama tujuan dan hasil

7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi lelah bekerja (freepik.com/jcomp)

Menetapkan tujuan memang penting buat pertumbuhan diri. Tapi kalau terlalu menggila-gila itu bisa jadi toxic productivity lho. Terus merasa tertekan buat mencapai kesempurnaan dan cuma fokus sama hasil akhir bisa bikin cemas dan kecewa kalau harapan gak kesampean.

Untuk mencegahnya, coba fokusin perhatian pada proses, bukan cuma hasil akhirnya. Syukuri kemajuan dan pencapaian kecil di sepanjang perjalanan, dan sadari bahwa kesuksesan nggak selalu diukur dari finish line. Ingat, sukses itu nggak cuma soal akhir dari perjalanan tapi juga perjuangan dan pembelajaran di sepanjang jalan.

Baca Juga: 5 Kelemahan Si Plegmatis di Lingkungan Kerja, Jadi Kurang Produktif!

4. Gak peduli dengan batasan antara kerja dan kehidupan pribadi

dm-player
7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi berdebat (pexels.com/Timur Weber)

Di era digital kayak sekarang, kadang susah banget memisahkan kerjaan sama kehidupan pribadi. Akibatnya, batas antara keduanya jadi kabur. Hal itu  bisa bikin burnout atau hubungan dengan orang terdekat jadi renggang.

Nah, untuk mencegah toxic productivity ini, penting banget untuk tentuin batas waktu kerja. Jangan lupa untuk nggak ngecek email atau pesan kerja di luar jam kerja yang udah ditentuin. Selain itu, komunikasikan secara jujur dengan rekan kerja dan atasan tentang batasan-batasan yang udah kamu tetapkan, biar mereka juga mengerti pentingnya menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.

5. Merasa bersalah kalau istirahat

7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi merasa bersalah (freepik.com/Drazen Zigic)

Ketika terjebak dalam pola pikir toxic productivity, seringkali kamu bisa merasa bersalah kalau ngambil istirahat atau liburan. Rasanya kayak gak ada artinya kalau gak produktif terus. Padahal sebenarnya istirahat itu penting, lho buat menyegarkan pikiran dan badan.

Untuk mengatasi perasaan bersalah ini, coba deh atur waktu istirahat yang terstruktur.  Yang mana kamu sengaja memberi waktu untuk istirahat sejenak untuk mereset pikiran dan kembali dengan semangat dan pikiran yang lebih fresh.

6. Mengukur harga diri dari produktivitas

7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi pencapaian (freepik.com/rawpixel.com)

Toxic productivity bisa bikin orang ngehubungin harga diri mereka dengan pencapaian dan hasil kerja. Akibatnya bisa tergantung terus pada pengakuan dari orang lain dan merasa minder atau rendah diri kalau ngalamin kegagalan.

Ingat, harga diri itu gak cuma ditentukan sama produktivitas aja. Coba deh terima bahwa semua orang pasti mengalami masa-masa susah dan gak selalu berhasil dan itu gak masalah. Cari dukungan dari orang-orang terdekat dan lakukan kegiatan yang bisa bikin bahagia dan puas di luar pencapaian kerja.

7. Menghindari istirahat dan hiburan

7 Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic ProductivityIlustrasi bersantai (unsplash.com/Radek Grzybowsk)

Yang terakhir, toxic productivity bisa bikin orang enggan beristirahat dan gak mau bersenang-senang. Rasa takut ketinggalan atau kehilangan peluang bisa mendorong untuk terus bekerja tanpa henti.

Nah, untuk mengatasinya jangan lupa untuk atur waktu hiburan dan istirahat di rutinitas harian atau mingguan. Gunakan waktu ini untuk melakukan aktivitas yang kamu suka, seperti baca buku, mengejar hobi, atau menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman-teman. Penting banget prioritasin istirahat dan hiburan karena ini bakal bikin kamu lebih bahagia dan produktif dalam jangka panjang.

Jadi sekarang udah taukan tentang tanda-tanda toxic productivity? Ingat, hidup gak cuma tentang kerja terus, tapi juga tentang menikmati momen santai dan bersenang-senang. Cobalah untuk selalu seimbangkan antara kerja dan istirahat, supaya gak burnout dan hubungan sama orang-orang terdekat pun gak terganggu. Ayo, mari kita hindari toxic productivity dan fokus untuk mencapai kesuksesan dengan bahagia dan santai. Jangan lupa untuk tetap nikmati proses perjalanan menuju tujuan. Selamat mencoba dan semoga hidupmu makin berarti dan menyenangkan!

Baca Juga: Awas, 7 Bahaya Toxic Productivity yang Bisa Mengintaimu

Nida Photo Writer Nida

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya