5 Alasan Mengapa Seseorang Bersikap Buruk di Rumah tapi Baik di Luar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah gak kamu melihat orang yang bersikap seenak jidat pada keluarganya, tapi terlihat sangat santun dan segan ke orang luar? Dia bisa sopan bertegur sapa pada orang asing, tapi begitu sampai rumah, mudah sekali memaki-maki.
Mungkin tanpa disadari, kamu pun pernah merasa begitu mudah meledak-ledak pada pasangan sendiri, tapi mudah memberi toleransi ke orang lain? Inilah salah satu penyakit hati yang harus dihindari. Jangan sampai kamu bersikap bagaikan malaikat di luar, tapi sekejap jadi monster di dalam rumah.
Jika diteliti, alasan-alasan berikut cukup logis untuk jadi penyebab mengapa sikap semacam itu bisa terjadi.
1. Merasa orang terdekat di rumah akan tetap menerima seburuk apa pun sikapnya
Memang, gak ada yang bisa memutuskan ikatan keluarga dengan mudah. Sebenci apa pun kamu pada kakak, adik atau pasangan yang bersikap serampangan, mereka tetaplah bagian keluarga yang seharusnya diterima. Perasaan ini bagi orang tertentu dengan attitude buruk, jadi alasan untuk bersikap menjengkelkan. Ia sadar seburuk apa pun sikapnya di rumah, keluarga akan tetap menerimanya.
2. Merasa powerfull dan menganggap orang di rumah gak mampu memberinya konsekuensi
Kasus semacam ini biasanya berlaku pada kepala keluarga yang jadi pencari nafkah utama. Ia menganggap istri dan anak-anak pantas mendapat luapan emosinya sehari-hari karena mereka powerless. Apa pun yang terjadi, tak akan ada yang memberinya konsekuensi. Kekuasaan itu membuat suami tipe ini bertindak semena-mena di rumah, tapi bisa berubah ramah dalam sekejap pada kolega bahkan orang asing.
3. Menyepelekan makna kasih sayang dari orang terdekat yakni keluarga
Editor’s picks
Orang semacam ini menilai kasih sayang keluarga dengan harga murah. Ia meremehkan rasa cinta orang terdekat dan sulit untuk menghargainya. Ia menggeser makna dari perasaan "dicintai" menjadi "diberi kebebasan untuk bersikap seperti apa pun". Pada akhirnya, ia melepas topeng sosialnya yang santun di luar, lalu bersikap seenaknya di rumah.
Baca Juga: Gampang Tersinggung, 5 Zodiak Cowok Ini Dikenal Pemarah
4. Kondisi yang "terlalu nyaman disayangi", membuatnya merasa layak untuk dimaklumi
Seharusnya, semakin kita dekat dengan seseorang, maka semakin baik sikap kita padanya. Benar, gak? Tapi bagi orang tertentu, rasa nyaman yang terbangun karena kedekatan menjadi alasan agar ia layak untuk mendapat pemakluman. Ia bisa memasang wajah ketus, mudah marah atau sensitif saat di rumah. Padahal, ia bisa mengedepankan ramah tamah ke orang lain. Nyaman karena dicintai, membuatnya merasa berhak melakukan apa pun.
5. Tak menyadari bahwa keluargalah yang akan bertahan saat orang lain mundur perlahan
Gak ada yang betah berkawan dengan orang berwatak buruk yang mudah melampiaskan emosi. Kalau bukan keluarga atau saudara sendiri, mungkin orang semacam itu sudah dijauhi. Ketika seseorang hanya bersikap santun dan baik pada orang luar, dia tak menyadari bahwa hanya keluargalah yang siap bertahan dan mendampinginya sampai kapan pun. Keluargalah yang menyayanginya dengan tulus.
Itulah beberapa alasan logis yang jadi penyebab seseorang bersikap buruk pada keluarga di rumah, tapi sangat santun pada orang asing. Jangan sampai kamu termasuk orang macam ini, ya! Ingatlah bahwa ayah ibu atau pasanganmu, gak akan berada disisimu selamanya. Jangan sia-siakan cinta mereka yang ketulusannya sudah terbukti.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Sifat Pemarah Harus Kamu Hilangkan Dari Dirimu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.