5 Ciri-ciri Perempuan dengan Daddy Issues, Jangan Dihakimi!

Jangan dihakimi, bantu mereka untuk berdamai, ya!

Daddy issues merupakan istilah yang merujuk pada masalah psikologis karena hubungan tidak harmonis antara anak dan ayahnya. Contohnya, sering mengalami pengabaian, kekerasan fisik ataupun kekerasan psikis. Meski hal ini bisa dialami oleh siapa saja, namun daddy issues kebanyakan dikaitkan dengan para perempuan. Kenapa, ya?

Istilah ini berawal dari konsep Oedipus Complex dalam teori psikoseksual Freud. Dilansir PsychCentral.com, teori tersebut mengemukakan bahwa anak akan membangun hubungan kelekatan yang lebih besar kepada orangtua dengan jenis kelamin yang berbeda darinya. Artinya, anak perempuan akan lebih dekat dengan ayahnya, sedangkan anak laki-laki akan lebih dekat dengan ibunya. 

Meski hal ini tidak termasuk sebagai gangguan psikologis, namun kita juga perlu memahaminya dengan baik. Hal ini agar kita tidak merugikan diri sendiri maupun pasangan kelak ketika berada dalam hubungan serius. Untuk itu, yuk, simak ciri-cirinya di bawah ini!

1. Sulit menjalin hubungan dengan laki-laki

5 Ciri-ciri Perempuan dengan Daddy Issues, Jangan Dihakimi!ilustrasi wanita menyendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketegasan dan kedisiplinan akan dipelajari anak dari figur ayahnya, sehingga tumbuh rasa mandiri dan percaya diri ketika dewasa kelak. Akan tetapi, ketika hubungan antara keduanya berjalan dengan kurang baik, maka rasa ragu akan tumbuh di dalam diri sang anak. Sulit membangun hubungan dengan lawan jenis menjadi salah satu akibat dari rasa ragu tersebut, khususnya bagi anak perempuan.

Anak akan memandang laki-laki sama seperti ayahnya. Sehingga pengalaman tidak menyenangkan antara anak dan ayah cenderung membayangi dirinya ketika menjalin hubungan kelak. Anak akan memandang pasangannya dengan curiga secara terus menerus dan menumbuhkan rasa kurang percaya, sehingga hubungannya pun akan sulit bertahan dengan watak seperti itu.   

2. Membutuhkan validasi dan perhatian yang berlebihan dari orang lain

5 Ciri-ciri Perempuan dengan Daddy Issues, Jangan Dihakimi!ilustrasi meminta validasi orang lain (pexels.com/Liza Summer)

Salah satu bentuk pengabaian yang biasa dilakukan ayah kepada anaknya ialah tidak memvalidasi segala bentuk emosi dan perasaan anak semasa kecil. Mereka mengabaikan hal tersebut mungkin karena menganggap emosi bukan sebagai elemen penting bagi pertumbuhan anak. Padahal melakukan validasi emosi dan perasaan pada anak-anak adalah kebutuhan yang hendaknya bisa dipenuhi oleh orangtua, sebagai caregiver utama.

Mereka yang mengalami permasalahan di atas akhirnya akan tumbuh menjadi orang yang haus akan validasi dan perhatian kepada orang lain, termasuk pasangan. Dalam konteks hubungan romantis, perempuan akan memastikan apakah dirinya membuat keputusan yang tepat kepada pasangannya secara terus-menerus? Atau ada juga yang secara berkala menanyakan pasangannya apakah dia marah atau tidak?

Meski hal tersebut secara saksama terkesan tidak mengganggu, namun bila dilakukan secara terus-menerus bahkan sampai mengganggu aktivitas pasangan, maka dapat dipastikan hubungan tidak akan berjalan dengan lancar. Kira-kira kalau kamu dapat pasangan kayak gitu bisa betah, gak? Boleh-boleh saja bertanya, tapi harus tahu situasi dan kondisi, ya. Kalau sedang bekerja atau ada kesibukan, tentu pertanyaan-pertanyaan tersebut mengganggu konsentrasi.

3. Takut diabaikan dan ditinggalkan

dm-player
5 Ciri-ciri Perempuan dengan Daddy Issues, Jangan Dihakimi!ilustrasi wanita kesepian (pexels.com/Keenan Constance)

Karakteristik lainnya dari perempuan yang mengalami daddy issues adalah ketakutan berlebihan dalam diri akan ditinggalkan ataupun diabaikan. Ketakutan ini akhirnya membuat mereka rela melakukan apapun demi bersama pasangan. Meski beberapa lainnya memilih untuk menghindari hubungan romantis, ada juga tipe perempuan yang rela bertahan dalam hubungan tidak sehat meski harus mengorbankan banyak hal.

Para perempuan tipe ini biasanya adalah mereka yang memiliki hubungan buruk dengan ayahnya dalam bentuk ditinggalkan ataupun diabaikan (tidak pernah dekat dengan ayah). Mereka akhirnya rela melakukan apapun untuk pasangan karena ketakutan yang mendominasi dalam dirinya akan ditinggalkan maupun diabaikan. Mereka akan mencari pasangan segera setelah menyelesaikan hubungan sebelumnya karena takut merasa kesepian. 

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Daddy Issues yang Bisa Rusak Hubunganmu

4. Cenderung merasa cemburu dan cemas dalam hubungan

5 Ciri-ciri Perempuan dengan Daddy Issues, Jangan Dihakimi!ilustrasi orang bermain handphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dilansir PsyCentral.com, para perempuan yang diabaikan oleh ayahnya semasa kecil akan mengembangkan rasa cemas dan cemburu yang berlebihan ketika dewasa. Mereka akan merasa cemas dan takut bila pasangannya selingkuh dari dirinya. Akibatnya, merasa cenderung merasa curiga dan was-was secara berlebihan pada pasangannya. Perilaku yang biasanya nampak ketika menjalin hubungan sebagai bentuk kecemburuan ialah:

  • Sangat bergantung pada pasangan, sehingga menyerahkan segala keputusan hanya kepada pasangan. 
  • Sering mengintip atau mengecek HP pasangan maupun barang-barang pribadi lainnya.
  • Sering marah atau bertengkar setelah menghabiskan waktu masing-masing secara terpisah. 

5. Cenderung membangun hubungan toxic secara berulang

5 Ciri-ciri Perempuan dengan Daddy Issues, Jangan Dihakimi!Ilustrasi Toxic Relationship (IDN Times/Mardya Shakti)

Para perempuan yang memiliki hubungan yang kurang sehat dengan ayahnya juga cenderung akan melakukan hal yang sama kepada pasangannya kelak. Mereka akan mengulangi pola tersebut karena terasa familier bagi dirinya. Segala hal yang terasa familier bagi diri sendiri memang cenderung meciptakan rasa aman dan nyaman, meski kadang adalah hal yang keliru. 

Jadi, kalau di masa kecil ada perempuan yang tumbuh dalam hubungan keluarga toksik, akan ada kemungkinan mereka juga mencari pola serupa pada hubungannya di masa depan. Kalau dilakukan secara kontinu, maka dipastikan keturunannya akan melanjutkan lingkaran toksik tersebut. Kalau bisa, hentikan itu, ya, agar generasi selanjutnya gak harus tersiksa.

Bila tidak segera ditangani, hubungan tidak harmonis antara anak perempuan dengan ayahnya akan menimbulkan dampak besar di masa depan. Untuk itu, bila kalian sedang berada di fase ini atau memiliki pasangan dengan daddy issues, jangan ragu untuk membantu mereka sembuh dengan mendatangi para profesional seperti psikolog atau psikiater. Semua demi masa depan yang lebih baik. Semangat!

Baca Juga: 5 Fakta Daddy Issues, Bisa Berdampak Buruk pada Psikologis Anak

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya