Puisi Hari Kebangkitan Nasional, Punya Makna Mendalam!

Puisi dari sastrawan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei. Hari Kebangkitan Nasional jadi salah satu momen penting dan bersejarah bagi rakyat Indonesia. Kamu bisa turut merayakannya dengan membaca kumpulan sajak atau puisi bertema nasionalisme.

Berikut adalah beberapa contoh puisi untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional dari para sastrawan Indonesia. Yuk, simak dan renungi maknanya!

1. Diponegoro (karya Chairil Anwar)

Puisi Hari Kebangkitan Nasional, Punya Makna Mendalam!ilustrasi pelajar SMA (pexels.com/Wasio Kadir)

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar

Lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri \

Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju

Ini barisan tak bergederang berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berati

Sudah itu mati

Maju

Bagimu negeri

Menyediakan api

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Terjang

Baca Juga: [PUISI] Tapi Mengapa Rasa Takutnya Sudah Melekat?

2. Prajurit Jaga Malam (karya Chairil Anwar)

Puisi Hari Kebangkitan Nasional, Punya Makna Mendalam!ilustrasi anak-anak membawa bendera Indonesia (pexels.com/Ache Surya)

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?

Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian

Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

3. Kembalikan Indonesia Padaku (karya Taufiq Ismail)

Puisi Hari Kebangkitan Nasional, Punya Makna Mendalam!ilustrasi pendaki mengibarkan bendera Indonesia (pexels.com/Dio Hasbi Saniskoro)

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,

Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt,

sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,

yang menyala bergantian,

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam

dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,

Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam

karena seratus juta penduduknya,

Kembalikan

Indonesia

Padaku

Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam

dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,

Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam

lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,

dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,

sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,

Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang

sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam

dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,

Kembalikan

Indonesia

Padaku

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam

dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,

Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam

karena seratus juta penduduknya,

Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,

sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,

Kembalikan

Indonesia

Padaku

 

Itu dia beberapa contoh puisi Hari Kebangkitan Nasional dari tokoh-tokoh sastrawan Indonesia. Di antara puisi-puisi tersebut, mana yang jadi favoritmu?

Baca Juga: [PUISI] Berdialog dengan Diri Sendiri

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya