Makna, Tujuan, dan Hikmah Kurban dalam Kehidupan

Bentuk ibadah bagi umat muslim

Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah, umat muslim di belahan dunia biasanya akan melakukan penyembelihan terhadap hewan kurban. Hewan yang umumnya disembelih di Indonesia adalah sapi, kambing, atau domba.

Orang yang berkurban akan mendapatkan pahala berlipat ganda karena mereka telah melaksanakan ibadah dan berbagi kepada orang lain sekaligus. Untuk memaknai berkurban lebih dalam, mari simak penjelasan mengenai kurban di bawah ini!

1. Kurban menurut istilah dan syariat

Makna, Tujuan, dan Hikmah Kurban dalam Kehidupanilustrasi kurban (pixabay.com/Mufid Majnun)

Kurban berasal dari bahasa Arab, yakni qariba-yaqrabu-qurban wa qurbanan wa qirbanan yang memiliki arti dekat. Dengan kata lain, berkurban merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sedangkan menurut syariat, kurban adalah menyembelih hewan ternak dengan syarat tertentu yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan tiga Hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Tentunya, dengan tujuan hanya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Berkurban sebagai bentuk ketakwaan umat muslim

Makna, Tujuan, dan Hikmah Kurban dalam Kehidupanilustrasi ibadah salat berjamaah (pexels.com/Kafeel Ahmed)

Takwa merupakan sikap taat seorang hamba kepada Tuhan dengan menjalani perintah dan menjauhi larangan-Nya. Meskipun tidak termasuk dalam rukun islam yang wajib dilakukan oleh umat muslim, tetapi kurban merupakan ibadah yang mencerminkan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. 

Bentuk ketakwaan umat Islam saat berkurban bisa dilihat dari pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk menyembelih anaknya. Dengan keikhlasannya, Allah SWT mengganti anaknya dengan seekor domba yang siap disembelih.

3. Berkurban menumbuhkan rasa syukur

Makna, Tujuan, dan Hikmah Kurban dalam Kehidupanilustrasi bersyukur (pexels.com./Alena Darmel)
dm-player

Seseorang yang telah berlimpah harta terkadang lupa untuk merasa cukup atas harta yang diperoleh dan berusaha untuk menggapai sesuatu yang belum diraihnya. Padahal, penting adanya rasa cukup dalam diri seseorang agar tidak menimbulkan sifat serakah.

Oleh karena itu, tujuan berkurban di sini agar seseorang merasa cukup atas harta yang telah dimiliki. Dengan merasa cukup, mereka akan lebih bersyukur dan menyadari bahwa banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung dirinya.

Baca Juga: Idul Adha, Pahami 4 Perbedaan Kurban Wajib dan Sunnah

4. Berkurban menumbuhkan rasa empati dengan sesama

Makna, Tujuan, dan Hikmah Kurban dalam Kehidupanilustrasi anak-anak muslim (pixabay.com/WikiImages)

Berkurban dapat membuat seseorang lebih memaknai bahwa kurban bukan sebatas menyembelih dan memakan daging saja. Namun, berkaitan dengan rasa saling peduli dan berbagi terhadap umat manusia.

Orang-orang yang tidak mampu membeli daging bisa merasakan kenikmatan daging yang diterimanya dari hasil kurban. Melihat keadaan tersebut, tentu akan menimbulkan rasa empati terhadap sesama, bukan?

5. Menyucikan harta dan jiwa

Makna, Tujuan, dan Hikmah Kurban dalam Kehidupanilustrasi sapi kurban (pixabay.com/Mufid Majnun)

Selain untuk berbagi dengan sesama, berkurban juga bertujuan untuk menyucikan harta dan jiwa pemiliknya. Harta dan jiwa yang bersih akan membawakan ketenangan hati seseorang dan akan diberkahi oleh Allah SWT dalam tiap langkahnya.

Diberkahi oleh Allah SWT tentunya sebuah kenikmatan yang ingin dirasakan oleh tiap umat Islam. Oleh karena itu, jika memiliki finansial yang mencukupi segerakanlah untuk berkurban guna menyucikan harta yang dimiliki.

Dibalik makna, tujuan, dan hikmah berkurban di atas, kurban bisa membawa kamu menuju surga melalui hewan yang dikurbankan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, niatkan hati untuk bisa melaksanakan ibadah kurban!

Baca Juga: 6 Pelajaran Hari Raya Idul Adha, Sarat Makna Kehidupan! 

Nurlaeli Aida Photo Verified Writer Nurlaeli Aida

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya