6 Alasan Kamu Tetap Overthinking Meskipun Sudah Berusaha Mengatasinya

Salah satu alasan utama di balik overthinking adalah kecenderungan untuk merasa bertanggung jawab secara berlebihan terhadap situasi atau masalah tertentu. Ketika kamu merasa perlu mengendalikan segalanya atau merasa harus menyelesaikan setiap masalah, kamu jadi terjebak dalam pemikiran yang terus menerus. Ini bisa bikin kamu merenungkan berbagai skenario dan hasil yang mungkin, bahkan yang gak realistis.

Cara mengatasi ini adalah dengan belajar untuk menerima bahwa gak semua hal bisa kamu kendalikan atau pertanggung jawabkan sepenuhnya. Cobalah untuk melepaskan beban berlebihan ini dan fokus pada hal-hal yang benar-benar bisa kamu kendalikan saja.

Rendahnya kepercayaan diri juga bisa menjadi penyebab overthinking. Ketika kamu gak yakin soal kemampuan atau keputusanmu, kamu mungkin akan merenungkan pilihan dan tindakan tersebut berulang kali, mencari validasi atau harapan bahwa kamu sudah melakukan hal yang benar.

Untuk mengatasi ini, penting untuk membangun kepercayaan diri, ya. Misalnya melakukan self-reflection, mendapatkan dukungan dari orang-orang yang peduli, atau mencari bantuan dari seorang profesional seperti seorang konselor atau psikolog.

Overthinking sering kali juga dipicu oleh perasaan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Kamu mungkin takut melakukan kesalahan, takut gagal, atau bahkan takut kehilangan sesuatu yang berharga bagimu. Ketakutan ini memicu pemikiran yang terus-menerus soal risiko dan konsekuensi yang kemudian mengarah pada overthinking.

Untuk mengatasi ini, kamu perlu banget mengenali ketakutan dan kekhawatiran tersebut. Cobalah untuk mencatat dan mencoba merumuskan rencana tindakan untuk menghadapinya. Ini bisa membantu kamu meredakan pemikiran yang berlebihan.

Stres adalah pemicu kuat dari overthinking, lho. Ketika kamu merasa stres, otakmu cenderung berjalan lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak pemikiran. Ini bisa menjadi siklus berbahaya di mana stres menyebabkan overthinking, dan overthinking menghasilkan lebih banyak stres.

Untuk mengatasi ini, penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan stres yang efektif, ya. Ini bisa termasuk meditasi, olahraga, merencanakan waktu istirahat, atau mengembangkan hobi yang membantumu untuk bersantai.

Kebiasaan berpikir negatif, seperti melihat segala sesuatu dari sudut pandang pesimis atau mencari masalah dalam setiap situasi, bisa memicu overthinking. Saat kamu cenderung melihat hal-hal dengan mata negatif, itu bisa memicu keraguan dan kekhawatiran yang berujung pada overthinking.

Untuk mengatasi ini, latih dirimu untuk berpikir positif dan mengidentifikasi pola pikiran negatif yang mungkin kamu miliki. Gantilah dengan pola pikiran yang lebih seimbang dan positif, guys.

Kemampuan untuk meredakan pikiran dan berhenti berpikir berlebihan adalah keterampilan penting yang sering kali sulit untuk dikembangkan, ya. Beberapa orang mungkin merasa ketagihan pada overthinking dan merasa bahwa mereka gak bisa menghentikannya.

Untuk mengatasi ini, teknik meditasi, pernapasan dalam, atau yoga, bisa membantu kamu belajar meredakan pikiran tersebut. Juga, berbicara dengan seorang terapis atau konselor yang berpengalaman dalam perilaku kognitif bisa membantu kamu mengatasi overthinking.

Bagaimanapun juga, overthinking bisa menjadi masalah yang sulit untuk diatasi, tetapi dengan kesadaran diri dan usaha yang konsisten, kamu akan bisa belajar untuk mengendalikannya. Sudah berusaha mengatasi alasan di balik overthinking adalah langkah pertama untuk memulihkan kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidupmu. Seberapa sering kamu overthinking?