Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com

Kamu pasti pernah dengar bukan, bahwa menjadi tua itu takdir, sedangkan menjadi dewasa adalah pilihan? Benar, kedewasaan seseorang memang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dibentuk melalui sikap serta cara berpikir dalam menjalani berbagai situasi hidup. Tidak jarang, seseorang mendapat masalah atau kritik pedas karena dianggap bersikap tidak dewasa sehingga memperburuk keadaan dan menyulitkan diri sendiri maupun orang lain.

Pasti sebal sekali rasanya ketika kita dinilai belum memiliki kematangan atau kedewasaan yang cukup dalam suatu hal, apalagi kalau yang mengatakan seperti itu adalah pasangan kita. Tetapi, bagaimana kalau ternyata penilaian tersebut benar? Siapa tahu, dalam beberapa situasi tertentu, kita masih cenderung bersikap kekanakan dan tidak dewasa. Tidak ada salahnya mengevaluasi diri, bukan? Nah, kamu bisa mengevaluasi tingkat kedewasaanmu dengan melihat kecenderungan sikap diri dalam 8 hal berikut ini.

1. Dalam menghadapi perbedaan pendapat.

Slate.com

Ketika dihadapkan pada perbedaan pendapat, orang dengan emosi yang stabil akan mencari jalan tengah melalui dialog dan diskusi. Ingat, dalam sebuah dialog, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengutarakan pandangan. Tujuan dari dialog adalah memahami alasan di balik pilihan atau pendapat pihak yang berseberangan, sekaligus membantunya memahami alasan dan cara berpikir kita. Apabila seseorang memiliki kedewasaan emosi, ia akan menerima bahwa setiap orang memiliki cara berpikirnya masing-masing sehingga perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang wajar. Diskusi antar orang dewasa akan menghasilkan suatu kesimpulan terbaik yang dapat diterima oleh semua pihak.

Sebaliknya, orang yang emosinya belum dewasa tidak tertarik untuk mendengarkan sudut pandang orang lain. Ia akan mengemukakan pendapatnya tanpa mau repot-repot memberi kesempatan bagi pihak yang berseberangan untuk berargumentasi. Sebab baginya, pendapat orang lain sudah pasti salah dan hanya pendapatnya saja yang paling benar. Dialog dengan orang seperti ini tidak akan membuahkan hasil yang nyaman bagi pihak-pihak di dalamnya.

2. Dalam menghargai hidup.

Editorial Team

EditorAzka

Tonton lebih seru di