5 Hal yang Membedakan Percaya Diri dan Narsistik, Kamu yang Mana?

Percaya diri wajib, narsistik jangan!

Rasa percaya diri memang harus dimiliki setiap orang sebagai modal untuk berjuang mewujudkan impian dan cita-cita. Gak heran kalau banyak orang mulai melakukan berbagai cara demi menumbuhkan kepercayaan diri lewat kebiasaan baik atau kalimat motivasi yang positif.

Sayangnya, terkadang rasa percaya diri ini tumbuh melampaui batas hingga muncul sisi narsistik dalam diri. Agar tidak salah mengenali tanda-tandanya, berikut beberapa hal yang bisa jadi pembeda antara orang yang percaya diri dan narsistik.

1. Punya fokus pada diri sendiri dengan kadar berbeda

5 Hal yang Membedakan Percaya Diri dan Narsistik, Kamu yang Mana?ilustrasi tertawa bahagia (Unsplash.com/Caroline Veronez)

Memang benar, baik orang percaya diri maupun narsistik punya fokus yang gak akan jauh dari dirinya sendiri. Namun, ada perbedaan kadar kepedulian pada diri sendiri yang khas di antara keduanya.

Orang yang percaya diri akan memperhatikan diri saat itu dianggap sebagai kebutuhan. Misalnya, sikap yang harus dilakukan atau diubah agar bisa tampil percaya diri.

Berbeda cerita dengan orang narsistik. Mereka memang hanya akan selalu fokus ada dirinya sendiri tanpa punya empati untuk orang lain. Baginya, yang terpenting adalah kebutuhannya sendiri agar bisa tampil sempurna dan jadi yang terbaik dalam segala hal.

2. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain

5 Hal yang Membedakan Percaya Diri dan Narsistik, Kamu yang Mana?ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Anthony Tran)

Pengakuan dari orang lain bisa menjadi hal yang terkadang cukup penting bagi sebagian orang. Bagi mereka yang punya rasa percaya diri, pengakuan dari orang lain hanya bonus dan gak pernah dijadikan sebagai tujuan utama. Apa yang dilakukan murni demi pencapaian pribadi.

Namun, tidak dengan tipe orang narsistik yang merasa selalu butuh diakui orang lain. Mulai dari kelebihan yang dimiliki sampai keberhasilan yang dicapai, pengakuan orang sudah seperti tujuan. Mereka bahkan sengaja pamer demi mendapat pengakuan dari orang lain.

Baca Juga: 5 Ciri Gangguan Kepribadian Narsistik

3. Pandangan terhadap kesuksesan yang diraih orang lain

dm-player
5 Hal yang Membedakan Percaya Diri dan Narsistik, Kamu yang Mana?ilustrasi percaya diri (unsplash.com/Thomas Mowe)

Sikap dan cara pandang seseorang saat melihat orang lain yang sukses juga bisa jadi indikasi pembeda tipe orang yang percaya diri dengan sosok yang narsistik. Orang yang percaya diri akan ikut merasa bangga saat melihat orang lain bisa berkembang hingga dapat meraih sukses.

Sedangkan orang narsistik justru merasa sebaliknya. Mereka akan menganggap kesuksesan orang lain sebagai ancaman. Kondisi ini dianggap akan mengurangi perhatian orang pada dirinya hingga terkadang rasa iri mulai muncul. Bukan suksesnya, tapi pengakuan orang yang membuat mereka gak rela.

4. Sikap yang ditunjukkan saat melakukan salah 

5 Hal yang Membedakan Percaya Diri dan Narsistik, Kamu yang Mana?ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Candice Picard)

Sebenarnya, melakukan sebuah kesalahan terbilang cukup manusiawi dan jadi situasi yang bisa dialami siapa saja. Mindset semacam inilah yang membuat orang percaya diri akan dengan berani mengakui kesalahan yang dilakukan untuk segera memperbaikinya.

Namun, orang narsistik gak akan rela melakukan hal serupa. Bagi mereka, kesalahan adalah aib yang pantang dilakukan apalagi diketahui orang. Alih-alih mengaku, mereka akan melewatkan hal tersebut seolah gak pernah terjadi. Mereka gak siap dengan risiko direndahkan ketika kepergok melakukan kesalahan.

5. Sudut pandang dalam melihat segala sesuatu

5 Hal yang Membedakan Percaya Diri dan Narsistik, Kamu yang Mana?ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Richard Jaimes)

Sudut pandang seseorang akan mempengaruhi cara mereka melihat dunia lengkap dengan segala permasalahan yang ada. Orang percaya diri biasanya cenderung berpikir secara lebih objektif karena mampu melihat segala sesuatu secara lebih luas dan utuh.

Berbeda dengan orang narsistik yang cenderung cinta diri, mereka akan jadi lebih subjektif saat menilai sesuatu. Semua hal hanya akan dilihat berdasar cara pandangnya saja tanpa mau berpikiran terbuka atas sudut pandang atau kemungkinan lain yang ada.

Melihat kelima hal yang jadi pembeda antara orang percaya diri dan narsistik tadi, rasanya gak mustahil untuk mulai menyadari batasan yang ada. Dengan begitu, kita pun jadi bisa menempatkan diri agar tidak melewati batas atau bersikap berlebihan. Ingat, percaya diri boleh, asal jangan sampai berlebihan dan jadi narsistik, ya.

Baca Juga: 5 Body Language yang Bikin Kamu Terlihat Percaya Diri, Wibawa Nambah!

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya