Lika-liku Nulis di IDN Times, 5 Hal Positif dari Ditolaknya Artikel

Jangan nyerah dulu! 

Bagi penulis yang tergabung sebagai community writers IDN Times, penolakan artikel pasti bukan hal yang baru lagi. Meski sudah biasa dialami, tapi terkadang tetap muncul perasaan yang gak mengenakkan atau kecewa. Alih-alih merasa kesal atau pengin nyerah, mencoba memahami alasan editor dibalik penolakan artikel justru akan mendatangkan banyak hal positif, lho. 

Bahkan tanpa kita sadari, ada pelajaran berharga yang didapat atas penolakan dari tim editor tersebut. Mau tahu apa saja? Yuk, simak. 

1. Editor sebenarnya sedang memberi kesempatan kita untuk belajar

Lika-liku Nulis di IDN Times, 5 Hal Positif dari Ditolaknya ArtikelPexels.com/Andrea Piacquadio

Saat artikel yang kita kirimkan ditolak editor, sebenarnya ada sisi positif yang belum kita ketahui. Salah satunya editor ingin kita belajar lebih banyak dari kesalahan yang pernah dilakukan. Pasalnya, artikel yang ditolak pasti ada unsur kesalahan yang sering terlewat atau belum kita sadari.

Mulai dari tema tulisan sudah terlalu jamak sampai cara menulis yang belum memenuhi kriteria dan aturan yang berlaku. Dari penolakan inilah kita bisa melihat kesalahan yang ada dan memperbaikinya. Dengan begitu, secara gak langsung para editor ini sebenarnya sedang menuntun kita untuk belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

2. Tidak boleh merasa paling jago nulis artikel

Lika-liku Nulis di IDN Times, 5 Hal Positif dari Ditolaknya ArtikelPexels.com/Vlada Karpovich

Saat mengirimkan artikel dan sering diterima untuk diterbitkan, akan memunculkan kemungkinan jadi jumawa. Ada kesombongan yang terdeteksi hingga merasa bahwa setiap artikel yang dikirim pasti akan di-publish oleh editor. Perasaan paling jago nulis semacam ini sebenarnya tidak akan memacu perkembangan kemampuan menulis kita.

Ingatlah, di atas langit masih ada langit. Bahkan di level top writer pun pasti pernah mengalami penolakan. Jadi, saat artikel kita ditolak, justru momen ini bisa menjadi peringatan agar kita terhindar dari pemikiran bahwa kita ini penulis yang paling hebat.

Baca Juga: Selain Menambah Cuan, Ini 7 Keuntungan Menulis di IDN Times Community

3. Tanpa sadar, mental sebagai penulis jadi lebih tertempa

dm-player
Lika-liku Nulis di IDN Times, 5 Hal Positif dari Ditolaknya ArtikelPexels.com/Tatiana Syrikova

Menghadapi berbagai penolakan secara tidak langsung akan menempa mental kita sebagai seorang penulis. Semakin sering mengalami penolakan, lama-lama akan jadi terbiasa. Bukan hanya gak akan kecewa, tapi juga terbiasa untuk terus meningkatkan kemampuan menulis.

Saat mental kita lebih kuat dan gak mudah goyah dengan berbagai penolakan, kita akan tetap bersemangat untuk terus mengirim berbagai macam artikel hingga tanpa sadar kita jadi lebih rajin menulis. Sabar menunggu artikel pending, sabar saat ditolak, dan terus sabar saat menerima kritikan dari pembaca atau editor lewat feedback yang disampaikan untuk kita.

4. Memupuk jiwa pantang menyerah

Lika-liku Nulis di IDN Times, 5 Hal Positif dari Ditolaknya ArtikelPexels.com/Judit Peter

Pantang menyerah menjadi fondasi paling kuat untuk mencapai kesuksesan sebagai penulis. Jangan hanya karena satu atau dua artikel ditolak, kita lantas memutuskan untuk menyerah. Mental yang lembek hanya akan memupuskan cita-cita besar di dunia kepenulisan yang luas. 

Penolakan semacam ini hanya sebagian kecil dari ujian berkarier sebagai penulis. Jadi, jangan kesal dulu dengan editor yang menolak artikelmu, ya. Terus berusaha dan pantang menyerah akan menjadikan kita penulis berkepribadian kuat.

5. Penolakan menjadi tempaan sekaligus motivasi untuk terus menulis

Lika-liku Nulis di IDN Times, 5 Hal Positif dari Ditolaknya ArtikelPexels.com/emre keshavarz

Tanpa sadar, mental sebagai penulis jadi lebih tertempa saat mampu menghadapi berbagai penolakan arfikel dari editor. Saat kita sudah terbiasa dengan penolakan, kita akan semakin merasa lumrah dengan pengalaman semacam ini.

Alhasil, penolakan tadi tidak akan mampu membuat kita menyerah untuk terus menulis. Bukan kecewa, penolakan artikel justru jadi motivasi agar kita tetap on track. Yakinkan diri bahwa nanti akan ada saatnya artikel kita publish sembari terus mengasah kemampuan. 

Nah, itu tadi lima pelajaran berharga yang kita dapat saat artikel ditolak editor. Tetap ada sisi positif yang bisa diambil, bukan? Jangan menyerah dan terus menulis, ya.

Baca Juga: 10 Step-by-step Nulis Artikel di IDN Times Community

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya