Pantang Pulang Sebelum Sukses, 5 Motivasi yang Menguatkan Anak Rantau

Menjalani hidup di perantauan sendirian bukanlah hal mudah, hal itu jugalah yang menjadi alasan kenapa tidak semua orang dikatakan sanggup bertahan hingga akhir untuk merantau. Namun ada satu prinsip yang dipegang anak rantau untuk menguatkan diri, yaitu pantang pulang sebelum sukses.
Terutama untuk orang-orang yang merantaunya ke kota yang sangat jauh dari kampung halaman, atau bahkan ke luar negeri. Meskipun rindu keluarga dan rasanya capek berjuang sendirian, berikut ini adalah beberapa motivasi yang menguatkan anak rantau. Apa sajakah itu? Yuk disimak!
1. Sukses agar bisa membahagiakan orangtua

Motivasi yang satu ini sudah tak asing lagi, dan bisa dibilang sebagai motivasi terkuat bagi anak rantau untuk memperjuangkan nasibnya. Di mana ada tujuan membahagiakan orangtua dalam setiap langkah memperjuangkan kesuksesannya.
Meskipun dalam hal ini ada banyak definisi kesuksesan anak yang dapat menbahagiakan orangtua. Ada yang bahagia jika anaknya sukses menyelesaikan kuliah, mendapatkan pekerjaan yang layak, diterima kerja di perusahaan besar, dan lain sebagainya.
2. Menjadi sosok kakak yang dapat diandalkan adik-adik

Biasanya motivasi yang satu ini dimiliki oleh anak sulung yang merantau, dimana ia ingin menjadi seorang kakak yang dapat diandalkan adik-adiknya. Diandalkan baik secara finansial untuk membantu keluarga, dan juga menjadi pembuka jalan bagi adik-adiknya untuk juga bisa sukses.
Bisa dibilang sebagai motivasi sekaligus juga beban tersendiri bagi seorang kakak. Yang mana merasa bertanggung jawab menjadi sosok serba bisa dan menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya di kampung halaman.
3. Harus kuat jadi tulang punggung keluarga

Setiap orang memiliki kondisi kehidupan sendiri-sendiri, yang mana bagi sebagian besar anak yang merantau justru motivasinya adalah harus kuat jadi tulang punggung keluarga. Biasanya motivasi ini dimiliki oleh anak sulung, tidak memiliki figur ayah, atau orangtuanya sudah kehilangan masa jayanya.
Walaupun tidak sukses besar tak menjadi masalah asalkan lancar dalam berkarier dan terus bertahan di perantauan. Tujuannya hanyalah agar memiliki penghasilan tetap untuk membantu menghidupi keluarga di kampung halaman.
4. Pengorbanan orangtua harus bisa membuatmu jadi kebanggaan mereka

Yang namanya orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, itulah kenapa apapun akan dilakukan dan dikorbankan orangtua demi anak. Dan pengorbanan orangtua yang seperti ini juga menjadi salah satu motivasi anak ketika merantau, lho.
Jangan sampai pengorbanan besar yang telah dilakukan orangtua menjadi sia-sia karena ingin menyerah di perantauan. Memang capek ketika menghadapi berbagai hal sendirian, tapi setidaknya ada support orangtua dan keluarga yang mendukung dari kejauhan.
5. Gak bisa mengandalkan dan bergantung pada siapa-siapa kecuali diri sendiri

Motivasi yang satu ini bisa dibilang penguat paling manjur ketika sedang down di perantauan. Yang mana kamu gak bisa mengandalkan dan bergantung pada siapa-siapa kecuali diri sendiri, jadi gak ada alasan untuk terus meratap dan down.
Dengan kata lain, di kondisi sesulit apapun dan secapek apapun di perantauan, pada akhirnya akan tetap bangkit dan kuat karena ingat kalau hanya diri sendiri yang bisa diandalkan. Dan hal ini jugalah yang membuat anak rantau rata-rata bermental baja.
Orang yang merantau mungkin memiliki lima motivasi seperti tadi untuk menguatkan dirinya. Dimana tidak ada pilihan selain memperjuangkan kesuksesan ketika sudah melangkah jauh dan berusaha kuat hingga akhir.