Meski Shelby harus melalui perdebatan alot untuk meyakinkan Ford, pada akhirnya Ken Miles masuk menjadi salah satu pembalap yang mewakili Ford. Namun sayangnya ia memulai pertandingan dengan sedikit kendala. Pintu mobil Miles saat itu terjanggal dan tidak bisa ditutup, akhirnya dia harus tertinggal satu putaran dari Ferrari. Lama berselang pertandingan masalah muncul lagi, pihak Ford dituduh menyalahi aturan dengan mengganti mesin rem. Namun lagi-lagi Shelby yang mengatasi persoalaan ini, kemampuan Shelby dalam negosiasi memang patut diacungi.
Kemampuan Ken Miles dalam di arena balap tampak saat dia selangkah demi langkah mengejar ketertinggalan. Hingga pada akhirnya ia bisa menyusul Ferrari dan melewatinya. Miles saat itu mendapat rekor tercepat dalam satu putaran sekaligus memimpin pertandingan. Saat akhir pertandingan, masih ada berbagai pihak yang ingin Miles kalah. Termasuk juga Leo Beebe yang menginginkan Miles menunggu pembalap Ford lain untuk diambil foto.
Ken Miles yang punya idealis, ego tinggi, dan pengendalian emosi yang buruk membuat dia ada pada sebuah pilihan. Miles harus memilih antara mengambil kesempatan menjadi juara dengan meninggalkan rekannya dari Ford, atau menunggu pembalap lain hingga bisa mencapai rekor untuk Ford. Miles saat itu memberi pesan bahwa manusia harus mampu mengendalikan egonya, bukan malah sebaliknya. Akhirnya, Miles menunggu rekannya dan berhasil memecahkan rekor untuk Ford.