Film Miracle in Cell No.7 akhirnya resmi ditayangkan dalam versi Indonesia sejak (8/9/22). Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini tetap mengadaptasi kisah tentang hubungan seorang ayah dan putrinya dengan latar belakang kehidupan di sel penjara.
Akibat kondisi down syndrome yang dialami sang ayah, dirinya pun terpaksa harus mendekam di penjara karena dituduh melakukan pembunuhan. Dari kisah tersebut, ada banyak pelajaran yang bisa kamu petik. Nah, berikut ini beberapa di antaranya.
Menjadi seseorang dalam lingkaran minoritas memang gak pernah menyenangkan. Ada saja hal diskriminatif yang pasti diterima karena beragam alasan tertentu. Hal ini pula yang dirasakan oleh Dodo, karakter ayah pada film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia.
Namun, dari kisahnya tersebut kamu bisa memetik pelajaran jika gak boleh sembarangan menilai seseorang hanya dari perkataan orang lain saja. Kamu juga harus mencari tahu apa alasan yang melatarbelakangi sikap atau sifat orang tersebut.
Jangan sampai kamu justru melukai hati orang tersebut dengan memberikan pandangan tertentu dan salah. Apalagi jika hal tersebut ikut kamu sebarkan kepada orang lain sehingga makin memperburuk keadaan.
Kamu pasti pernah mendengar pepatah, "Apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai", bukan? Nah, film ini turut menggambarkan pesan dari pepatah tersebut.
Sosok Dodo yang berusaha terus bersikap baik meski mendapat perlakuan gak menyenangkan, akhirnya bisa membawa pengaruh baik bagi lingkungan sekitarnya. Bahkan, orang-orang tersebut memiliki kehidupan yang lebih baik berkat dirinya.
Lari dari masalah hanya menjadikan dirimu sebagai pengecut. Gak hanya itu, ketika kamu gak segera menyelesaikan masalah, maka jangan heran bila ke depannya masalah tersebut akan jadi lebih besar.
Oleh karena itu, cobalah untuk menghadapi berbagai masalah yang ada meskipun itu sangat sulit. Ingat, habis hujan badai selalu ada pelangi, yang bermakna saat masalah selesai kamu pasti bisa mendapatkan hikmah yang lebih baik.
Sosok ayah yang diperankan oleh Vino G. Bastian diceritakan memiliki kekurangan berupa gangguan down syndrome. Meski begitu, dirinya tetap berjuang untuk hidup dan membesarkan anak perempuannya dengan terus menanamkan hal-hal baik.
Selain itu, sikap dan sifat Dodo, nama sang ayah, terbilang sangat hangat sehingga disukai oleh banyak orang. Gak heran, saat di sel penjara, dirinya bisa mendapatkan banyak teman yang mendukungnya.
Pada akhir cerita, digambarkan bila anak perempuan Dodo yang dulunya masih kecil, berjuang keras untuk mengembalikan nama baik sang ayah. Selama sesi sidang di pengadilan, ia pun membeberkan beragam fakta yang mengharukan, yang diamini oleh sang kepala penjara kala itu.
Hal ini bisa kamu tiru dalam kehidupan sehari-hari, di mana momen kerja keras dan usaha untuk meraih sesuatu, pasti gak akan mengkhianati hasil. Semuanya pasti bisa terwujud selama kamu percaya dan konsisten terhadap apa yang diinginkan.
Itu dia beberapa pelajaran hidup dari film Miracle in Cell No.7 yang diproduksi ulang oleh Hanung Bramantyo. Semoga bisa jadi pesan positif untuk kamu, ya!