4 Pelajaran Penting dari Class of Champion, Prinsip Raih Kesuksesan

Mengikuti jejak game show dari Korea Selatan yang bernama University War, untuk versi lokalnya Indonesia juga memiliki game show yang sama bernama Clash of Champions yang diselenggarakan oleh Ruangguru. Reality game show ini bahkan terus menerus menyita perhatian netizen hingga berkali-kali trending di X.
Disamping kita dibuat kagum akan kecerdasan para peserta jenius yang ada, ternyata ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari para peserta acara ini. Mulai dari mendapatkan sudut pandang baru hingga tercurahkan oleh inspirasi positif. Beberapa diantaranya bisa disimak di bawah ini!
1. Pentingnya kemampuan leadership dan kerja sama tim

Dalam episode 4, Maxwell (peserta dari Kedokteran UNAIR) menyayangkan kekalahan timnya karena kurangnya strategi dan kerja sama timnya. Sebagai captain timnya, ia mengaku bersalah karena kurang berkomunikasi dengan timnya terkait kesulitan rekan-rekannya dalam mengerjakan board soal.
Berdasarkan analisis tim yang masuk ke babak selanjutnya, kerja sama tim, strategi, dan komunikasi mereka berpengaruh besar pada keberhasilan tersebut. Seperti tim Shakira (peserta dari Kedokteran UI) yang sudah mendiskusikan strategi dan membagi tugas kepada timnya. Begitu juga tim Sandy (peserta dari NUS) yang berhasil menyelesaikan 3 board dalam waktu singkat berkat komunikasi dan strategi yang baik.
2. Dikagumi karena kecerdasan jauh lebih menyenangkan

Seperti yang kita tahu, semenjak mencuatnya program Clash of Champions perhatian banyak orang telah tertuju pada kekaguman mereka akan kemampuan luar biasa para peserta. Hal ini pun telah banyak dirasakan mereka yang sudah menontonnya bahwa motivasi dan minat belajar mereka terasa meningkat pesat.
Berkat kekaguman tersebut, para peserta Clash of Champions ini mendapat begitu banyak perhatian dan penggemar yang tak sedikit. Dari fenomena ini pun dapat kita pahami bahwa dikagumi karena kemampuan apalagi kecerdasan yang menginspirasi terasa jauh lebih menyenangkan. Saat kemampuan tersebut diakui dan diterima dengan baik oleh masyarakat pasti juga diri sendiri pun ikut merasa bangga dan bahagia.
3. Fokus belajar bukan berarti tak bisa menikmati kesenangan

Adakah yang sepemikiran bahwa kecerdasan para peserta Clash of Champions yang mengagumkan tersebut mungkin karena aktivitas mereka hanya untuk belajar saja? Ternyata, hal itu tak sepenuhnya benar lho guys. Meskipun jadwal mereka dalam hal akademik memang tampak cukup padat, namun mereka mengaku tetap bisa menikmati hobi mereka.
Seperti halnya si jenius Matematika, yakni Sandy tetap bisa memanajemen waktunya untuk aktivitas akademik dan hobinya sebagai KPopers. Serta ada Maxwell yang juga mengaku tetap bisa menikmati menonton drakor dan main game selayaknya teman seumurannya.
Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwasanya mereka yang cerdasnya luar biasa juga seorang manusia pada umumnya. Waktu mereka tak hanya dihabiskan untuk belajar saja. Semua itu kembali pada bagaimana mereka pandai mengelola waktu dengan baik agar karir dan kesenangan (hobi) tetap berjalan beriringan.
4. Nilai persahabatan yang kuat

Solidaritas pertemanan yang kuat dari para peserta juga menjadi alasan mengapa mereka begitu menginspirasi. Beberapa peserta diketahui pernah beberapa kali bertemu saat mengikuti olimpiade di masa lampau. Selain itu, ikatan tersebut mungkin terasa kuat karena mereka memiliki pemahaman dan pengalaman yang sama.
Tak hanya saling mendukung dalam hal prestasi, mereka juga saling mendukung saat ada yang mengalami cyberbullying yang sempat ramai kala itu. Mereka bersama-sama saling pasang badan saat melihat rekannya mendapat ujaran negatif di internet. Serta berusaha menghibur dan membantu untuk semangat dan bangkit kembali.
Pada puncaknya, nilai persahabatan yang kuat juga ditampakkan pada momen saat Axel (peserta dari NUS) harus melawan Sandy. Dimana mereka ini diketahui sudah saling mengenal dan berteman sejak kecil, sehingga saat mereka dihadapkan untuk menjadi rival cukup membuat terkejut. Meski begitu, mereka tetap saling mengapresiasi kemampuan satu sama lain. Begitu positifnya ya, nilai pertemanan mereka!
Tak hanya untuk menguji kecerdasan para peserta, acara Clash of Champions juga menguji para peserta tentang bagaimana mereka memupuk kerja sama tim dan mencari strategi terbaik. Berkat acara ini, beberapa penonton bahkan mengaku menjadi lebih termotivasi untuk lebih giat belajar. Kamu salah satunya gak nih?