5 Hal Krusial yang Akan Kamu Pelajari Sepanjang Hidup, Apa Saja?

Gak bisa dimungkiri, belajar merupakan proses yang akan kita lakukan sepanjang hidup. Ini tidak terbatas akan usia atau seberapa banyak ilmu yang sudah kamu pelajari di bangku sekolah. Dengan belajar sepanjang hidup, artinya kita juga bersiap menghadapi perubahan-perubahan yang terkadang terjadi secara cepat. Entah berkaitan dengan teknologi, atau bahkan tentang kehidupan yang semakin kompleks ini.
Meskipun demikian, sayangnya kita kerap lupa bahwa ada beberapa hal krusial dalam hidup yang akan terus dipelajari. Salah satunya yaitu belajar menghadapi sesuatu yang bikin tidak nyaman. Padahal, selain hal-hal yang membahagiakan, ketidaknyamanan menjadi sesuatu yang pasti terjadi. Sehingga, butuh waktu seumur hidup pula tentang bagaimana cara menghadapinya dengan bijak.
Setidaknya ada lima hal krusial yang akan kamu pelajari sepanjang hidup. Simak daftarnya, jangan di-skip, ya!
1. Mengelola emosi dan ekspektasi
Hal pertama yang akan kamu pelajari sepanjang hidup yaitu mengelola emosi dan ekspektasi. Ini penting karena emosi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Apalagi kenyataannya semakin bertambahnya usia, maka persoalan yang harus kamu hadapi semakin kompleks, mulai dari hal sederhana hingga yang rumit.
Contohnya ketika kamu mengalami kegagalan saat merintis usaha. Tanpa adanya kemampuan untuk mengendalikan atau mengelola emosi dengan baik, bukan tidak mungkin akan menimbulkan dampak yang lebih buruk, kan? Seperti menyalahkan diri sendiri dan orang lain atau melakukan hal-hal buruk lainnya.
Maka dari itu, mengendalikan emosi ini penting, salah satunya yaitu dengan mengelola ekspektasi itu tadi. Mungkin kita bisa menciptakan ekspektasi yang lebih realistis dengan merenungkan kemungkinan baik dan buruk akan setiap usaha. Sehingga nantinya kita juga akan lebih siap akan trial and error, serta membantu dalam memandang suatu kejadian dari berbagai sudut pandang, dsb.
2. Mencintai diri sendiri seutuhnya
Selama ini kamu pasti juga sering mendengar atau membaca artikel yang berkaitan dengan pentingnya mencintai diri sendiri. Meskipun ini penting, nyatanya mencintai diri sendiri seutuhnya butuh usaha yang tidak mudah. Apalagi ketika hidup tidak berjalan sesuai yang diinginkan, rasanya lebih mudah bagi kita mengkritik, meremehkan, dan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Padahal, mencintai dan menghargai diri sendiri seharusnya bukan hanya perlu dilakukan ketika kita merasa berhasil, berbakat, dan sebagainya. Namun, mencintai diri sendiri juga termasuk menerima sisi lemah atau kekurangan diri. Maka dari itulah, mencintai diri seutuhnya juga akan kita pelajari seumur hidup.
Memang hal tersebut akan ada banyak tantangannya, baik dari faktor internal atau eksternal. Meskipun begitu, akan selalu ada solusi, asalkan kita bersedia melakukan refleksi secara perlahan. Mungkin dengan melakukan self compassion, self kindness atau memberikan support diri sendiri, dan berlatih mindful.
3. Memiliki rasa cukup dengan apa yang dimiliki
Ketiga, hal yang perlu dipelajari sepanjang hidup yaitu memiliki rasa cukup dengan apa yang dimiliki. Memiliki rasa cukup artinya kita bisa menghargai dan bersyukur akan setiap hal yang dimiliki. Meskipun demikian, rasanya memiliki perasaan cukup juga sulit dilakukan, ya.
Hal tersebut sebenarnya wajar, apalagi manusia memiliki kebutuhan yang kompleks dan masalah yang terjadi pun berbeda-beda. Namun, kalau kita terus fokus pada sisi kurangnya tadi, ini akan semakin menyulitkan untuk bersyukur, selalu membandingkan diri dengan orang lain, atau bahkan terus menuntut diri sendiri dan orang lain berlebihan. Padahal, setiap pencapaian kecil dalam hidup pun seharusnya kita hargai sebagai bagian dari proses.
4. Menerima hal-hal yang tidak bisa diubah
Seperti yang diketahui, manusia memiliki dua macam takdir dalam hidupnya, yaitu ketetapan mutlak yang tidak bisa diubah dan hal-hal yang bisa diubah. Namun, sedikit berbeda dari hal-hal yang bisa diubah, menerima sesuatu yang mutlak ini cukup sulit bagi sebagian orang. Misalnya, menerima kenyataan yang berkaitan dengan terlahir dari keluarga seperti apa, kondisi fisik, sifat tertentu, dsb.
Meskipun tidak mudah, namun menyalahkan dan tidak mau menerima takdir justru akan memicu tekanan batin. Oleh sebab itu, belajar menerima hal-hal yang tidak bisa diubah penting, sebagai sarana introspeksi dan pertahanan diri. Namun, bagaimana caranya? Salah satunya yaitu dengan mencoba menerima dan berdamai dengan keadaan diri.
Dalam hal ini, kita perlu menanamkan sugesti bahwa semua hal yang terjadi atas izin dan kehendaknya, hingga perasaan lebih lapang menghadapinya. Namun, menerima bukan berarti harus pasrah dengan keadaan. Kita harus menjaga apa yang ditakdirkan tersebut dengan memahami batasan diri dan juga meningkatkan hal-hal yang bisa diperbaiki.
5. Meningkatkan motivasi dan komitmen dalam diri
Pernah gak sih kamu merasa banyak hal positif yang hendak dilakuin namun jadi mentok karena motivasi yang tiba-tiba menurun? Jika iya, hal tersebut juga perlu dievaluasi. Sebab, motivasi yang menurun itu bukan berarti tujuan yang tidak sesuai harapan. Namun, bisa terjadi karena kurangnya komitmen, disiplin, dan konsistensi.
Makanya, meningkatkan motivasi yang diimbangi dengan komitmen, disiplin, dan konsistensi juga perlu dipelajari sepanjang hidup. Dengan menggabungkan ketiga aspek tersebut, setidaknya akan memberikan gambaran tentang aktivitas, atau bahkan survive dari keadaan yang tidak diinginkan, dsb. Namun masalahnya, bagaimana sih caranya untuk konsisten dengan komitmen yang dibuat? Memang sulit, namun ini bisa diusahakan dengan melatih kemampuan self control.
Misalnya, kita bisa menunda kepuasaan sesaat dan mengontrol diri untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di depan, menghindari pengaruh buruk lingkungan, dan lainnya. Kalau memang sulit, lakukan secara perlahan tanpa harus menuntut perubahan yang signifikan. Salah satunya dengan mengevaluasi sejauh mana sih perubahan kamu, dan merenungkan hal-hal yang bikin tidak konsisten.
Kesimpulannya, belajar merupakan salah satu proses dalam hidup yang sangat penting untuk menambah ilmu dan wawasan. Namun, bukan berarti ketika kita sudah mempelajari hal-hal tertentu, artinya harus berhenti belajar. Sebab, memiliki kemauan untuk terus belajar artinya kita juga aware akan tantangan dan perubahan dalam hidup.