Kejar Aksi (Kreatif Mengajar, Akselerasi dan Inovasi) bertemakan “Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Indonesia Cemas?” Kamis (5/5/25) di Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat. (dok.Putera Sampoerna Foundation)
Transformasi pendidikan juga dinilai penting oleh interdisiplin, semakin kontekstual, dan semakin menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Adriandhy sebagai pelaku industri kreatif. Produser film animasi "Jumbo" ini menyampaikan bahwa pembaruan di bangku sekolah sangat diperlukan. Sebab dalam perkembangannya, individu membutuhkan pendidikan interdisiplin, pengetahuan yang semakin kontekstual, dan bisa menjawab kebutuhan di masyarakat.
"Sebagai seorang seniman dan sutradara, saya pun mengalami transformasi dari yang konvensional sampai harus dinamis mengikuti perkembangan teknologi, khususnya teknologi AI yang tidak bisa kita hindari. Jadi, kita harus benar-benar terbuka terhadap hal-hal seperti apa yang harus kita tanggulangi nantinya di masa yang akan datang," tambah Ryan.
Diharapkan melalui inisiatif yang diinisiasi oleh PSF, ekosistem pendidikan nasional dapat lebih inklusif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, terutama terkait dengan teknologi. Melalui usaha bersama oleh berbagai pihak, diharapkan Indonesia Emas 2025 dapat tercapai dengan baik.
“Kami berharap agar sistem pendidikan di Indonesia bisa semakin inklusif dan tanggap menghadapi perubahan, khususnya menyediakan solusi teknologi adaptif untuk daerah terpencil. Tidak hanya itu, kami juga berharap agar generasi pendidik di Indonesia bisa lebih melek teknologi yang siap menghadapi abad ke-21. Semua ini tentu bisa tercapai menuju tujuan utama Indonesia Emas 2045, asalkan kolaborasi semua pihak terus diperkuat, khususnya dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat,” tutup Juliana.