Penting untuk Koreksi Diri, 6 Tandanya kalau Kamu Punya EQ Rendah

05 Des 2020, 18:40 WIB

unsplash.com/@zvandrei

Kecerdasan emosional (emotional quotient atau EQ) merupakan kemampuan mengenali emosi diri kita sendiri dan orang lain serta mengelola dan mengendalikannya. EQ ini tidak kalah penting dengan IQ (intelligence quotient atau kecerdasan intelektual).

Seseorang bisa saja memiliki nilai IQ yang cemerlang sehingga membuatnya mudah menjalani tes masuk perguruan tinggi, tapi EQ-lah yang berperan mengenai bagaimana orang tersebut mampu mengelola stres dan emosinya sehingga bisa keluar dari perguruan tinggi tetap dengan hasil yang membanggakan.

Tak selamanya orang yang ber-IQ tinggi akan sukses dalam karier maupun kehidupan pribadinya, karena EQ sangat berperan besar. Untuk itu perlu kita kenali ciri-ciri orang yang ber-EQ rendah sehingga ke depannya bisa diperbaiki.

Berita baiknya, EQ itu bisa dipelajari dan ditingkatkan lho. Yuk kita cek, apa aja sih tanda-tanda EQ rendah.

1. Merasa selalu benar

ilustrasi mengobrol (pixabay.com/candid_shots)

Mungkin kamu mengenali seseorang yang terlihat selalu berargumen atau hobi sekali bertengkar. Hal ini terjadi karena orang ber-EQ rendah merasa pendapatnya selalu benar, sehingga ia tidak terima jika ada orang lain mengatakan sebaliknya, sekalipun kamu sudah memberikan fakta-fakta valid, tetap saja dibantah.

Orang seperti ini sangatlah keras kepala dan itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ia sering melakukan kesalahan yang sama karena menolak untuk mengakui bahwa keputusannya itu salah.

2. Nggak peka

pixabay.com/engin_akyurt

Orang yang memiliki EQ rendah tidak peka terhadap situasi sekitar atau perasaan orang lain. Melontarkan lelucon tak patut saat peristiwa tragis, ataupun mengolok-olok orang lain sehingga menyinggung perasaan mereka.

Yang bikin gregetan, orang seperti ini nggak sadar kalau perilakunya itu menyakitkan. Justru mereka tersinggung ketika kamu marah ataupun mengungkapkan rasa tidak sukamu atas perilakunya.

3. Senang menyalahkan orang lain

pexels.com/@ketut-subiyanto

Ciri lain dari orang ber-EQ rendah adalah tidak mau bertanggung jawab atas sikap atau perbuatannya sendiri. Selalu ada saja pihak lain yang disalahkan. Hal ini berakar dari keyakinan dirinya bahwa ia selalu benar.

Selain itu, ia juga senang playing victim. Seolah-olah ia yang jadi korban, padahal segala kekisruhan dan masalah adalah ulahnya.

4. Tidak mampu mengendalikan emosi

unsplash.com/@vechorko

Ciri yang paling mudah dikenali dari pemilik EQ rendah adalah tidak mampu mengendalikan emosinya. Mudah sekali marah pada hal-hal sepele dan marahnya pun sampai meledak-ledak. Begitu pun ketika bahagia, reaksinya sangat berlebihan.

Ini membuatnya sulit menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang sekitar, termasuk istri dan anaknya. Orang tidak suka dekat dengannya dan lebih senang menjauh. Siapa sih yang pengen dekat-dekat dengan orang yang sumbunya pendek?

5. Mendominasi percakapan

pixabay.com/stocksnap

Orang yang tidak cerdas secara emosional cenderung mendominasi percakapan. Walaupun sekilas tampak seperti mendengarkan apa yang kamu sampaikan, ia akan menemukan celah untuk balik ke topik tentang dirinya.

Hal yang paling kentara, orang seperti ini selalu ingin membuktikan bahwa apa pun yang kamu alami, ia mengalaminya lebih baik atau lebih buruk. Curhat tentang bos yang galak, ia akan bilang “bos aku malah lebih parah, bla bla bla”. Berbagi cerita saat mendaki gunung, ia akan timpali “dulu waktu aku ke gunung ini juga begitu, malah bla bla bla”. Bete banget kan jadinya?

6. Mudah stres

ilustrasi perempuan (unsplash.com/@all_who_wander)

Ciri lain orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah adalah sulit menghadapi cobaan. Setiap ada masalah, ia langsung stres, tidak mampu berpikir dengan jernih untuk mencari solusi.

Justru karena mudah stres inilah, emosinya jadi dilampiaskan ke orang-orang di sekitarnya, padahal tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang ia hadapi.

Jika ternyata di antara kamu masih ada yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, jangan berkecil hati. Karena seperti sudah diutarakan sebelumnya, EQ ini bisa dipelajari dan dikembangkan. Jadi, yuk semangat memperbaiki diri supaya kita tidak lagi memiliki ciri-ciri ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.