Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Permintaan Maafmu Terlihat Tidak Tulus, Sadari!

ilustrasi bersalaman (pexels.com/Gustavo Fring)

Sudah semestinya kamu menindaklanjuti kesalahan yang dilakukan dengan permintaan maaf. Selain untuk melegakan hatimu, permintaan maaf juga akan memperbaiki hubungan kamu dengan orang lain yang sempat memburuk gara-gara kesalahan tersebut.

Namun, ternyata tidak setiap permintaan maafmu bakal direspons orang dengan baik, lho. Alasannya, kamu tak terlihat tulus ketika meminta maaf. Kenapa mereka sampai menilaimu seperti itu? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Kesalahanmu serius, tapi kamu meminta maaf sambil bercanda

ilustrasi minta maaf sambil bercanda (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Barangkali kamu bertingkah begini semata-mata buat menghilangkan rasa grogi atau sifatmu memang suka sekali bercanda. Masalahnya, orang lain bisa menganggap kamu meremehkan kesalahan yang telah dilakukan dan dampaknya bagi dirinya.

Bukannya menerima permintaan maafmu, ia mungkin tambah kesal saja. Batinnya, "Apa yang lucu dan patut untuk kamu tertawakan?" Lain kali, meminta maaflah dengan lebih serius baik untuk kesalahan besar maupun kecil.

2. Meminta maaf terlalu lama dari terjadinya suatu kesalahan

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu bisa saja butuh waktu untuk merenungkan kesalahanmu serta memikirkan cara terbaik buat meminta maaf. Akan tetapi, kian lama jarak antara terjadinya kesalahan dengan permintaan maaf dapat diartikan berbeda oleh orang lain.

Pikirnya, kamu hanya terpaksa dan akhirnya meminta maaf. Mungkin kamu mendapatkan banyak tekanan dari orang-orang di sekitarmu untuk minta maaf. Kamu perlu berpikir seribu kali sebelum benar-benar melakukannya.

3. Minta maaf sih, tapi gak mengakui kesalahanmu dengan tegas

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Alena Darmel)

Sudah mau meminta maaf saja merupakan hal yang baik. Akan tetapi, tanpa pengakuan kesalahan secara tegas, kamu bisa disangka sebetulnya tidak mengakui perbuatan tersebut. Kamu masih merasa benar, tetapi tahu hubunganmu dengan seseorang cuma mampu diperbaiki dengan permintaan maaf.

Karena kamu telah meminta maaf, orang lain mungkin akan tetap menyambutnya dengan baik. Hanya saja, dia memberi catatan bahwa kamu tidak tulus dalam meminta maaf. Tentunya, ini gak bagus buat nama baikmu, kan?

4. Berkepanjangan dalam menjelaskan latar belakang kesalahanmu

ilustrasi pria menjelaskan (pexels.com/RODNAE Productions)

Akibat dari sikap begini ialah kamu terkesan hendak mencari pembenaran diri. Kamu meminta maaf, tetapi kamu juga tidak mau dicap bersalah atas suatu peristiwa. Padahal orang-orang berpendapat berbeda, yaitu kamu memang salah.

Boleh saja kamu memberikan penjelasan terkait apa yang mendorongmu sampai melakukan perbuatan itu. Namun, secukupnya saja. Jangan bertele-tele dan menghabiskan kesabaran serta waktu orang, ya!

5. Tidak menyampaikan permintaan maaf secara langsung pada orang yang dirugikan

ilustrasi menitipkan permintaan maaf (pexels.com/Theo Decker)

Bahkan jika ia memblokir nomormu atau menolak menemuimu, kamu masih bisa mengirim surat ke alamat rumah atau kantornya. Seandainya dia tetap tidak merespons permintaan maafmu, toh kamu sudah maksimal dalam berusaha.

Lain halnya dengan bila belum apa-apa kamu telah menitipkan permohonan maaf pada orang lain. Misalnya, pada sahabatnya. Atau, tahu-tahu kamu membuat unggahan di media sosial yang berisi permintaan maaf.

Bukannya bikin dia respek, kamu justru akan dikira hanya mencari perhatian orang. Kamu seperti ingin dikagumi orang-orang dengan membuat unggahan itu. Masalah di antara kalian pun seketika terumbar.

Ini juga menjadi tekanan psikis baginya. Sebab kalau dia tak segera memaafkanmu, orang-orang bakal memberinya cap negatif. Ulahmu terasa seperti jebakan untuknya.

 

Buat kesalahan-kesalahan berikutnya, kamu wajib lebih berhati-hati saat hendak meminta maaf. Atur sikapmu sebaik mungkin supaya orang yang dirugikan juga ikhlas dalam memaafkanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us