Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe Permintaan Maaf Palsu, Jangan Sampai Tertipu

ilustrasi dua anak bertengkar (pexels.com/Victoria Borodinova)

Setiap manusia, tanpa terkecuali, pastinya pernah melakukan kesalahan. Entah itu lahir dari ketidaksengajaan maupun memang benar-benar disengaja, setiap kesalahan perlu diakhiri dengan permintaan maaf. Hal inilah yang kadang menjadi PR bagi sebagian orang, mereka merasa canggung dan tidak terbiasa meminta maaf.

Dilansir Psychology Today, menurut salah satu penulis, Dan Neuharth Ph.D., MFT, banyak permintaan maaf yang tidak sungguh-sungguh mencari pengampunan. Malahan, permintaan maaf palsu seperti itu banyak mencari alasan, menghindari tanggung jawab, dan bahkan bikin orang lain merasa makin gak enak. Ini dia 5 tipe permintaan maaf palsu yang umum digunakan, jangan sampai kamu tertipu.

1."Maaf, kan aku cuma…"

ilustrasi laki-laki dan perempuan (pexels.com/Alex Green)

Apa kamu pernah mendengar permohonan maaf seperti ini, “Maaf, kan aku cuma bercanda.” atau “Maaf, kan aku cuma mau membantu.” Tipe permintaan maaf seperti ini banyak sekali digunakan untuk menjustifikasi bahwa perbuatan si pelaku itu benar dan korbannya aja yang merasa berlebihan. Kan dia hanya mau membantu, kan maksudnya baik. Yakin?

Orang-orang yang meminta maaf seperti ini sebenarnya gak merasa bersalah sama sekali. Dan kalau sampai ada yang minta maaf seperti ini ke kamu, ingat satu hal, kamu berhak merasakan apa yang kamu rasakan saat ini. Kamu gak lebay, perasaanmu itu valid. Kamu berhak memperoleh permintaan maaf yang tulus.

2."Maaf kalau kamu merasa kaya gitu."

ilustrasi dua orang perempuan terlihat menyesal (pexels.com/Liza Summer)

Ketika seseorang bilang, “Maaf kalau kamu merasa seperti itu.” Maksud sebenarnya adalah mereka minta maaf karena perasaan kamu menyebabkan masalah seperti ini. Mereka gak benar-benar minta maaf atas perbuatan mereka. Mereka malah menyalahkan kamu, salah sendiri kenapa kamu bisa berpikir seperti itu. Semua tuh salah kamu dan perasaan kamu.

Tipe permintaan maaf ini banyak digunakan oleh gas lighter sebagai salah satu jalan untuk menyalahkan korban mereka. Hal seperti ini bikin korban merasa malah semua ini salah mereka. Apa kamu pernah mendapat permintaan maaf seperti ini?

3."Maaf, tapi…"

ilustrasi dua orang perempuan terlihat menyesal (pexels.com/Liza Summer)

“Maaf, tapi kan kamu yang mulai duluan.” Gimana rasanya kalau dapet permintaan maaf seperti itu? Pasti malah tambah kesal bukan? Mending gak usah minta maaf sekalian dibanding setengah hati seperti itu. Jadi niatnya mau minta maaf atau mau menyalahkan orang lain?

Bukannya dengan tulus minta maaf, malah berani-beraninya kasih alasan buat membenarkan perbuatan mereka. Mereka gak mau bertanggung jawab atas perbuatan mereka dan memberikan tanggung jawab sepenuhnya ke korban. Udah salah, menyalahkan pula, kurang apa nih?

4. "Ya ampun, maaf banget! Maaf banget ya! Aduh, gimana ya? Gak enak banget, nih. Maaf banget, ya!"

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Kampus Production)

Apa kamu pernah menerima permintaan maaf yang lebay? Orang itu gak berhenti-berhentinya minta maaf sampai bikin kamu sendiri merasa gak enak. Permintaan maaf yang berlebihan seperti ini sebenarnya bukan berusaha memperbaiki apa yang salah ke orang lain, melainkan malah memperbaiki perasaan bersalah si pelaku.

Mereka terus menerus minta maaf untuk membuat diri mereka merasa lebih baik. Mereka malah gak peduli apa kamu mau terima permintaan maafnya atau gak. Mereka secara gak langsung memohon orang lain untuk kasih tau ke mereka kalau perbuatan mereka itu gak salah. Permintaan maafnya lebih fokus ke diri mereka sendiri, bukan ke korban.

5."Iya, maaf, puas sekarang?"

ilustrasi perempuan sedih (pixabay.com/vdnhieu)

Ini sih yang paling bikin darah tinggi. Kan harusnya korban yang berhak marah, korban yang berhak bentak-bentak, lah kok malah pelaku yang marah-marah? Minta maaf sih iya, tapi gak tulus banget, jadi udah malas duluan dengarnya.

Tipe permintaan maaf seperti ini bisa termasuk ke dalam bullying karena biasanya diucapkan dengan nada mengancam. Mereka marah kamu cari-cari kesalahan mereka dan gak mau dikasih tau sama sekali kalau mereka salah. Kalau ketemu orang seperti ini, mending jauhin aja, gak ada baiknya untuk hidupmu.

Itu dia 5 tipe permintaan maaf yang palsu. Kadang dalam hidup, mungkin kita pernah meminta maaf dengan cara-cara di atas dan malah bikin korban merasa makin gak nyaman. Karena itu, ketika meminta maaf, coba untuk menempatkan diri kamu di posisi korban. Kira-kira, permintaan maaf seperti apa yang ingin kamu dapatkan? Kamu sendiri sudah tau jawabannya, jangan takut untuk meminta maaf kalau memang kamu salah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agnes Z. Yonatan
EditorAgnes Z. Yonatan
Follow Us