ilustrasi seorang pria berkonsultasi dengan psikolog (pexels.com/cottonbro)
Untuk intrusive thoughts, penting untuk menyadari bahwa pikiran tersebut tidak mencerminkan niat sesungguhnya. Terapi seperti CBT (Cognitive Behavioral Therapy) atau ERP (Exposure and Response Prevention) bisa sangat membantu untuk mengurangi kecemasan dan mengatasi pola pikir negatif. Jika berkaitan dengan PTSD, metode seperti EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) juga bisa digunakan.
“Secara umum, pikiran intrusif dapat dikelola dengan mengurangi stres dan kecemasan dalam hidup, yang bisa menjadi pemicunya,” jelas Dallas.
Mengelola impulsive thoughts biasanya melibatkan latihan regulasi emosi dan teknik mindfulness. Dialectical Behavior Therapy (DBT) sangat efektif dalam membantu seseorang mengendalikan dorongan impulsif. Jika diperlukan, terapi bisa dikombinasikan dengan obat-obatan untuk membantu menstabilkan suasana hati.
“Mengelola pikiran impulsif melibatkan belajar mengatur emosi dan mengaktifkan pikiran rasional saat dorongan menjadi intens,” jelas Rachel Goldberg.
Impulsif dan intrusive thoughts adalah dua hal berbeda yang penting untuk dipahami. Mengenali jenis pikirannya bisa membantumu menentukan cara penanganan yang tepat. Jika mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.