ilustrasi santet (unsplash.com/Artem Maltsev)
Sihir atau santet merupakan perbuatan yang dilakukan dengan tujuan mencelakakan orang lain menggunakan bantuan setan. Perbedaannya pun dijelaskan oleh Ustaz Muhammad Faizar dalam kanal YouTube miliknya.
Pada hakikatnya, sihir merupakan kata yang berasal dari Bahasa Arab. Dalam Al-Qur'an, sihir disebut sebagai assihru. Sementara santet merupakan istilah yang digunakan di Nusantara pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya menjelang keruntuhannya. Intinya, santet lebih lekat dengan fenomena yang berlaku di Nusantara.
Lebih lanjut soal sihir, dalam NU Online, ulama Ibnu Qudamah Al-Maqdisi menuturkan, “Sihir adalah mantra yang memberikan pengaruh secara dzahir batin, seperti membuat orang lain menjadi sakit, atau bahkan membunuh, memisahkan pasangan suami istri, atau membuat istri orang lain mencintai dirinya.”
Sumber NU Online menjelaskan bahwa sihir itu nyata adanya, sebagaimana disebutkan pada surah Al Baqarah ayat 102. Dalam ayat tersebut, disebutkan tentang sihir dan cara melawan ilmu sihir, bukan mengajarkan untuk melakukan ilmu sihir.
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui,” (QS. Al Baqarah ayat 102).