ilustrasi jadwal (pexels.com/Antoni Shkraba)
Sesuai namanya “block”, time blocking lebih berfokus pada satu tugas yang didekasikan pada waktu yang terjadi di satu hari. Metode ini mengatur tugas yang perlu dikerjakan dalam satu hari di jam-jam tertentu, sehingga manajemen waktu dapat dilakukan dengan lebih efektif.
“Untuk melakukan time blocking, triknya adalah dengan membagi tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan spesifik, mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor hingga makan siang, atau pergi bersama teman selepas kerja, time blocking lebih menargetkan bagaimana tugas tersebut harus selesai dalam kurun waktu tertentu, misalnya kamu akan bekerja dari jam 8 pagi - 2 siang dan fokuskan diri pada waktu tersebut memang untuk bekerja,” ungkap pakar yang berfokus pada pengoptimalan penggunaan waktu, energi, dan sumber daya, Fadeke Adegbuyi, dikutip Business Insider.
Di sisi lain, time boxing memiliki tugas yang lebih luas untuk dilakukan dalam satu waktu. Dengan metode ini, kamu dapat melakukan berbagai macam tugas dalam waktu yang kamu “box”, sehingga fokusnya bukan pada tugas, tetapi pada waktu yang kamu luangkan.
"Kedua teknik ini melibatkan pengalokasian waktu yang tetap untuk aktivitas tertentu, tetapi jika time blocking mencakup waktu yang benar-benar disediakan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, time boxing dimaksudkan untuk membatasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas, karena kamu berkomitmen untuk beralih ke tugas lain jika waktu telah habis," ujar Chloe Leibowitz, Co-Founder firma konsultasi We Are Tabono