Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Menilai Seseorang Childish

ilustrasi pria jenaka (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dekat dengan orang yang childish memang bikin capek. Sifat manjanya yang berlebihan akan membuatmu kerap direpotkan olehnya. Dia suka merengek dan apabila kamu tidak memenuhi permintaannya, dia pasti marah.

Walau begitu, kamu pun tak boleh sembarangan menilai orang lain childish. Jangan sampai kamu langsung mengecapnya begitu tanpa terlebih dahulu memikirkan kelima hal di bawah ini.

1. Jangan keliru membedakan childish dengan sifat ceria dan suka bercanda

ilustrasi pria ceria (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ceria atau suka bercanda memang tidak ada hubungannya dengan karakter childish. Menjadi orang dewasa kan, gak perlu serius sekali. Nanti malah gampang stres dan terlihat menakutkan.

Banyak lho, orang dengan sifat ceria dan suka bercanda yang cara berpikirnya amat dewasa. Mereka tahu kapan waktunya menampilkan keceriaan dan sisi humoris serta kapan perlu lebih serius. 

2. Childish juga gak bisa dilihat dari hobi seseorang

ilustrasi dua orang bermain (pexels.com/Mikhail Nilov)

Hanya karena seseorang suka nge-game, masih tidur ditemani boneka, atau hobi menonton film kartun; ini bukan berarti dia childish. Kekanak-kanakan itu lebih pada cara orang dalam berpikir dan menyikapi sesuatu.

Sementara hobi hanyalah kesukaan. Jadi, jangan terkecoh oleh orang yang tidak memiliki ketiga contoh hobi di atas. Bisa saja justru dialah yang childish. Coba kenali seseorang lebih dekat supaya kamu paham karakternya.

3. Pikirkan perasaannya kalau kamu menyampaikan penilaianmu

ilustrasi tiga teman (pexels.com/Abdulrhman Elkady)

Seandainya pun dia memang childish, perlukah kamu mengungkapkan penilaianmu? Pikirkan baik-baik perihal baik dan buruknya jika berkata jujur padanya. Kalau kamu asal bicara, bisa dibilang kamu pun belum dewasa.

Bila kamu tidak terlalu dekat dengannya, dia tidak meminta penilaianmu, serta sifat kekanak-kanakannya tak merugikanmu; sebaiknya kamu diam saja. Sebagai orang yang merasa lebih dewasa darinya, kamu wajib punya kontrol diri. 

Ingat, orang yang childish itu mudah terluka dan salah paham. Sedikit saja kamu kurang berhati-hati dalam menyampaikan penilaianmu, dia justru akan membenci dan menjauhimu.

4. Daripada menceramahinya, lebih baik memberinya contoh sikap yang dewasa

ilustrasi pasangan gosok gigi (pexels.com/cottonbro)

Jika si childish termasuk orang terdekatmu, tentu kamu punya tanggung jawab lebih guna membuatnya lebih dewasa. Selain biar kamu sendiri tak selalu direpotkannya, juga agar dia lebih siap menghadapi berbagai kenyataan pahit dalam kehidupan.

Di sini membicarakannya secara terbuka dan penuh kehati-hatian menjadi diperlukan. Di samping itu, kamu harus secara konsisten memberinya contoh perilaku yang dewasa. Kombinasi kedua cara ini akan lebih efektif untuk mengubahnya.

5. Bisa jadi kamu cuma belum pernah melihatnya mengatasi persoalan

ilustrasi pasangan bergandengan (pexels.com/Hanna Auramenka)

Memangnya, berapa kamu telah mengenalnya? Apabila kalian baru kenal sebentar, jangan cepat menilainya childish. Kamu gak bisa menyimpulkan seperti itu sebelum melihatnya menghadapi persoalan.

Atau kamu sudah mengenalnya cukup lama, tetapi selama ini kamulah yang tak memberinya kesempatan buat menyelesaikan sendiri problemnya. Misalnya, sebagai pasangan, kamu yang selalu tahu-tahu maju dan memecahkan masalahnya.

Kalau kamu tidak bijaksana dalam mengungkapkan penilaianmu tentang seseorang, kamu hanya akan membuatnya tersinggung. Apalagi orang dewasa yang mendadak dicap childish. Itu membuat kemampuannya sebagai orang dewasa seperti tidak diakui. Hati-hati, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us