Tamat dengan Banjir Air Mata, Ini 6 Pesan Hidup KDrama Hi, Bye Mama!

Menyalahkan diri sendiri agar orang lain merasa aman dengan kehadiran kita sebenarnya bukanlah hal yang bijak. Justru hal tersebut bisa menyiksa kita secara mental dan mengganggu kehidupan sehari-hari bahkan melukai orang-orang di sekitar kita.

Hal ini yang dialami Cho Gang Hwa (Lee Kyu Hyung) yang merupakan suami dari Cha Yu Ri (Kim Tae Hee) dan Oh Min Jeong (Go Bo Gyeol).

Kematian Yu Ri sungguh menyisakan luka mendalam bagi Gang Hwa. Ia merasa bersalah atas peristiwa tersebut karena tidak bisa menyelamatkan istri tercintanya dari maut. Meski akhirnya menikah kembali, luka Gang Hwa tak kunjung sembuh hingga membuat pekerjaannya sebagai dokter terhambat. Ia tidak bisa melakukan operasi selama bertahun-tahun karena mengalami panic attack setiap masuk ke ruang operasi.

Kehadiran Yu Ri kembali ke dunia akhirnya membuat Gang Hwa sadar dan bersemangat untuk sembuh. Yu Ri selalu meyakinkannya bahwa semua ini bukan salahnya.

Siapa yang tidak sedih ditinggalkan oleh orang yang dicintai selama-lamanya? Tentu ini menyakitkan. Namun, ini adalah kenyataan yang harus dihadapi. Kita harus bertahan hidup dengan tidak terus-menerus meratapinya. Justru, kalau dipikir lagi, jika kita tidak melanjutkan hidup dengan bahagia, orang yang meninggalkan kita akan sulit melakukan perjalanannya menuju akhirat.

Pesan ini disampaikan oleh Yu Ri saat Gang Hwa mencegahnya untuk pergi lagi. Tentu saja Gang Hwa tidak mau kehilangan Yu Ri untuk kedua kalinya. Namun, justru luka itulah yang membuat Yu Ri ternyata juga ikut menderita meski sudah meninggal.

Di akhir episode, dengan tersenyum, Yu Ri mengatakan pada Gang Hwa untuk mengingatnya dengan bahagia, bukan sedih. Hal ini juga akan membuatnya lega saat harus benar-benar pergi dari dunia. 

Hidup ini ada yang datang dan ada yang pergi. Selalu ada perpisahan pula di setiap pertemuan. Namun, kita harus yakin bahwa setiap yang hilang atau diambil dari kita pasti ada penggantinya yang tak kalah indah.

Mungkin saja, pengganti itu adalah wujud lain dari orang yang kita cintai sehingga bisa kita sayangi seperti saat mereka masih hidup. Bukan untuk melupakan, namun pengganti tersebut justru hadir agar kita semakin kuat dan bisa menjalani hidup dengan bahagia.

Ini juga yang disampaikan oleh Yu Ri kepada Gang Hwa. Sejak dulu, ia bermimpi untuk bisa menjadi ibu yang dapat diandalkan Seo Woo. Namun, kesempatan itu ternyata tidak didapatkannya.

Makanya, ia menyerahkan impian itu pada Gang Hwa agar suaminya tersebut bisa menjadi sosok ayah yang bisa diandalkan. Pernyataan Yu Ri tersebut membuat Gang Hwa sedikit lebih tenang. Ia berterima kasih karena Yu Ri telah memberikan Seo Woo untuknya. Ia pun akan menjaganya dengan baik.

Sebagian besar dari kita mungkin punya perasaan tak enak hati untuk membuka diri kepada pasangan atau orang lain. Hal ini dilakukan lantaran tidak ingin menyakitinya atau membuat ia kecewa. Namun, ternyata hal tersebut justru yang bisa merusak hubungan.

Kadang, kita juga perlu jujur kepada pasangan meski itu menyakitkan karena harus membuka luka lama. Jika ada masalah, sebaiknya dihadapi bersama, bukan disimpan sendirian agar tidak merasa merepotkan pasangan.

Jangan pula selalu minta maaf dan berterima kasih jika kita membuat pasangan tidak nyaman atau pasangan kita melakukan suatu hal baik. Hal tersebut justru membuatnya semakin tidak nyaman. Bukankah dalam sebuah hubungan kita harus membuat saling nyaman?

Seperti yang terjadi pada hubungan Gang Hwa dan Min Jeong, keduanya sudah menikah lebih dari 3 tahun, namun ternyata hubungannya tidak baik-baik saja. Apalagi sejak Yu Ri hadir kembali ke dunia, Gang Hwa semakin tidak bisa menguatkan kakinya untuk berdiri.

Hyeon Jeong, sahabat Yu Ri, berkata, "Mereka terlalu perhatian, saling mengasihani, tapi justru malah menjauhkan." Ya, kadang menjadi terlalu baik itu tidak baik, bukan?

Saat menonton drama ini, sebagai penonton mungkin kita sangat ingin Yu Ri untuk hidup kembali dan meninggalkan Min Jeong. Hal itu memang bisa saja terjadi karena dalam ceritanya, Yu Ri punya kesempatan untuk kembali hidup asalkan ia bisa mendapatkan tempatnya kembali, yakni sebagai istri Gang Hwa dan ibunya Seo Woo. Namun, kalau dipikir lagi, akhir yang seperti itu malah tidak adil, bukan?

Yu Ri mengajarkan kita agar tidak serakah, tidak mengambil tempat dan hal yang sudah dimiliki oleh orang lain—meski itu dulunya milik kita. Bagaimanapun, kita akan selalu diberikan tempat dan hal yang terbaik dan itulah yang harus disyukuri. Jika kita bersyukur dan tidak serakah, hal tersebut senantiasa akan membuat hidup terasa lebih tenang dan melegakan.

Ternyata, Yu Ri diberi kesempatan oleh Dewa untuk hidup kembali bukan karena ia memaki sang Dewa lantaran tidak sempat memeluk Seo Woo sejak lahir. Setelah ditelusuri oleh Bu Mi Deong, ternyata doa ibunya Yu Ri lah yang mengantarkannya kembali ke dunia.

Ibu Yu Ri, Jeon Eun Sook, meski tampak tegar, sebenarnya masih belum ikhlas melepas kepergian putrinya selama 5 tahun. Ia sampai ditegur oleh biksu di kuil karena setiap hari datang untuk sembahyang dan menangis. Akhirnya, Dewa mengabulkan doanya dan Yu Ri bisa hidup lagi meski sebentar saja.

Namun, tak cuma itu. Kembalinya Yu Ri ke dunia pun memberikannya kesempatan untuk melakukan peran sebagai ibu Seo Woo yang sebenarnya. Ia akhirnya bisa memeluk putrinya tersebut, bermain bersamanya, dan menyaksikan sang putri berjalan.

Selama bergentayangan, ia tak tega melihat Seo Woo menderita karena terganggu bisa melihat hantu. Ia pun melakukan berbagai cara agar Seo Woo tidak lagi melihat hantu.

Meski punya kesempatan kembali, jika Yu Ri memutuskan untuk tetap tinggal, anaknya harus dikorbankan. Seo Woo harus menderita seumur hidup karena bisa melihat hantu. Sebagai ibu, tentu saja Yu Ri tidak mau membuat anaknya tersiksa. Makanya, ia ikhlas untuk pergi, tanpa ada penyesalan apa pun. Hal inilah yang membuatnya semakin kuat dan tegar.

Sejak episode 1, Hi, Bye Mama! memang sudah menguras air mata. Namun, semua pelajaran hidup di dalamnya gak akan membuat kita menyesal telah menontonnya. Jadi, tetaplah semangat menjalani hidup, ya, sesedih apa pun kondisi yang sedang kamu hadapi.