Jangan Seenaknya! Ingat 5 Etika Tak Tertulis Saat Bercanda

Bercanda juga ada aturannya 

Bercanda dan berkomedi adalah salah satu hal paling menyenangkan yang bisa kita lakukan bersama orang-orang terdekat. Selain menghibur, bercanda juga bisa mengakrabkan kita dengan orang lain. Orang yang senang bercanda biasanya akan disenangi banyak orang karena bisa memberi hiburan.

Apakah kamu termasuk orang yang suka bercanda? Kalau ya, itu bisa sangat bermanfaat untukmu maupun orang lain. Namun, kadang candaan juga bisa membawa efek negatif. Untuk mengurangi risiko konflik akibat candaan, selalu ingat lima etika tak tertulis saat bercanda dengan orang lain sebagai berikut.

1. Lucu itu relatif 

Jangan Seenaknya! Ingat 5 Etika Tak Tertulis Saat Bercandapexels/fauxels

Pertama, kamu harus selalu ingat bahwa lucu itu relatif. Makanya, sebenarnya kurang tepat jika kita menyebut sebuah humor sebagai "berkelas" atau "receh". Lucu atau tidaknya sebuah humor bukan bergantung kualitasnya, tapi bergantung pada perspektif orang yang mendengarkan. Apa yang lucu buatmu belum tentu lucu buat orang lain, begitu pula sebaliknya.

Makanya, saat kamu melontarkan candaan dan orang lain gak tertawa, gak perlu merendahkan selera humor mereka. Saat orang lain bercanda dan kamu gak tertawa pun, kamu gak perlu menyebut candaan itu jayus atau gak berkualitas. Setiap orang berhak punya seleranya masing-masing. Jadi selama sebuah candaan gak merugikan orang lain, gak perlu saling ejek atau merendahkan.

2. Selalu lihat situasi saat ingin bercanda 

Jangan Seenaknya! Ingat 5 Etika Tak Tertulis Saat BercandaFreepik/pressfoto

Bercanda biasanya memang bisa membuat suasana jadi hangat dan menyenangkan. Namun, hal sebaliknya bisa terjadi kalau kamu bercanda dalam situasi yang gak tepat. Misalnya dalam situasi yang serius, tentu gak etis kalau kamu malah bercanda, apalagi kalau yang sedang terjadi adalah suasana dukacita.

Makanya, setiap kali timbul keinginan untuk bercanda, jangan lupa untuk mempertimbangkan situasinya. Selain itu, pertimbangkan juga orang yang ada di sekitarmu. Jangan bersikap tidak sopan pada orang yang harusnya kamu hormati hanya supaya dianggap lucu atau untuk mencairkan suasana.

Baca Juga: 5 Penyebab Kenapa Kamu Sulit Menghargai Kebaikan Orang Lain

3. Belum banyak yang bisa menerima dark comedy

Jangan Seenaknya! Ingat 5 Etika Tak Tertulis Saat BercandaUnsplash/matheus ferrero
dm-player

Salah satu jenis komedi yang semakin marak belakangan ini adalah dark comedy alias komedi gelap. Dark comedy sendiri bisa diartikan sebuah komedi yang bertemakan tragedi seperti bencana, penyakit, dan kematian.

Apakah membawakan dark comedy itu selalu salah? Tidak. Malah, dalam beberapa hal, dark comedy bisa bermanfaat. Itu karena komedi seperti itu ditujukan untuk mencari sisi lucu dari sesuatu yang menyedihkan. Itu justru bisa jadi terapi yang bagus supaya kita gak depresi karena kesedihan berlarut-larut.

Namun, satu hal yang perlu kamu ingat bahwa masih cukup banyak orang yang belum memahami apa itu dark comedy. Yang sudah memahami pun belum tentu bisa menerimanya dengan baik. Makanya, jika saat melontarkan candaan "normal" saja kamu harus berhati-hati, terlebih lagi saat kamu membawakan dark comedy.

4. Ada batas mutlak dalam bercanda 

Jangan Seenaknya! Ingat 5 Etika Tak Tertulis Saat Bercandapexels/helena lopes

Meski komedi umumnya bersifat subjektif, ada beberapa hal yang mutlak tidak boleh dijadikan candaan, misalnya candaan yang bertujuan melecehkan ajaran agama tertentu. Itu bukan saja bisa membuatmu jadi sasaran kemarahan orang lain, tapi juga melanggar undang-undang sehingga bisa membuatmu terjerat hukum pidana.

Candaan yang bisa mencelakai orang lain tentu juga gak boleh dilakukan. Meski kamu beralasan "hanya bercanda", perbuatan yang termasuk pelanggaran hukum tetap harus diberikan ganjaran. Makanya, belajarlah cara mengerem candaanmu supaya gak sampai menjurus ke perbuatan kriminal.

5. Kalau ada yang tersinggung, minta maaf 

Jangan Seenaknya! Ingat 5 Etika Tak Tertulis Saat Bercandafeepik/katemangostar

Last but not least, jangan lupa bahwa ketika kamu bercanda, selalu ada kemungkinan orang akan tersinggung. Seperti apa pun candaan dan kehati-hatianmu, peluang seseorang akan tersinggung akan selalu ada. Makanya, peganglah prinsip berani berbuat, berani bertanggung jawab. Kalau berani bercanda, kamu harus berani juga minta maaf jika ada yang tersakiti.

Memang, kadang ada orang yang tersinggung karena salahnya sendiri, misalnya karena dia gak paham maksud candaanmu atau ia memang orang yang terlalu sensitif. Namun, tetap saja, kamu perlu minta maaf. Minta maaf gak selalu berarti mengakui kamu ada di pihak yang salah kok.

Dalam hal ini, kamu minta maaf karena turut menyesali ketidaknyamanan yang ia rasakan. Jangan terlalu gengsi melakukannya, apalagi kalau dia adalah temanmu sendiri. Gak worth it banget kan kalau hubunganmu dengannya jadi rusak hanya gara-gara candaan? Jadi, jangan ragu minta maaf demi perdamaian kalian.

Itulah lima hal penting yang harus kamu ingat tentang canda dan komedi. Bercanda dan berkomedi adalah hak setiap orang, tapi tetap patuhi rambu-rambu dan etika yang berlaku supaya candaanmu gak malah menimbulkan masalah!

Baca Juga: Gak Perlu Lagi Memaksakan Sikapmu ke Orang Lain, Ini Alasannya 

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya