5 Pilihan Lantai Garasi yang Anti Licin, Kuat, dan Tahan Lama
- Lantai beton sangat kuat, tahan tekanan tinggi, dan mudah dirawat dengan penampilan yang bisa dipoles atau dicat epoksi.
- Lantai komposit (VCT) cocok untuk lalu lintas ringan hingga sedang, tahan air, dan mudah dibersihkan dengan berbagai motif.
- Lantai karet elastis, anti selip, dan mampu meredam benturan cocok untuk home gym serta mencegah retak pada lantai beton.
Garasi sering kali menjadi area rumah yang kurang mendapat perhatian, padahal ruang ini punya fungsi penting seperti melindungi kendaraan, menyimpan peralatan berat, hingga dijadikan ruang gym atau bengkel kecil. Karena aktivitasnya cukup beragam, garasi membutuhkan lantai yang kuat, tahan lama, tidak licin, dan mudah dirawat.
Sayangnya, banyak orang memilih lantai garasi hanya berdasarkan tampilan tanpa mempertimbangkan ketahanan materialnya. Padahal, memilih lantai yang salah bisa membuat biaya perawatan jadi membengkak dan umur lantai jauh lebih pendek dari seharusnya.
Oleh karena itu, sebelum memasang lantai garasi, sangat penting memahami karakteristik dan kelebihan tiap jenis lantai. Berikut 5 pilihan lantai garasi terbaik yang awet, anti licin, dan cocok untuk berbagai kebutuhan rumahmu..
1. Lantai beton
Lantai beton adalah pilihan paling populer untuk garasi karena terkenal sangat kuat, tahan tekanan tinggi, dan tidak mudah rusak. Beton mampu menahan beban kendaraan besar dan tahan terhadap tumpahan oli maupun bahan kimia.
Kamu juga bisa meningkatkan tampilan lantai beton dengan dipoles atau dicat epoksi, sehingga terlihat lebih bersih dan modern. Selain itu, beton sangat mudah dibersihkan, cocok untuk garasi yang dipakai sebagai bengkel atau area servis mobil.
2. Lantai komposit (VCT)
Pilihan berikutnya adalah lantai komposit atau Vinyl Composite Tile (VCT). Lantai jenis ini cocok untuk garasi dengan lalu lintas ringan hingga sedang. VCT hadir dengan berbagai motif, termasuk motif kayu yang membuat garasi terlihat lebih hangat dan estetik.
Lantai komposit memiliki keunggulan berupa tahan air, mudah dibersihkan, dan cukup kuat menahan beban kendaraan berkat lapisan baja dan serat kayunya. Namun, VCT membutuhkan perawatan rutin seperti pemolesan lilin dan pembersihan berkala agar tetap mengilap dan tidak mudah kusam.
3. Lantai karet
Lantai karet banyak digunakan di pusat kebugaran dan sangat cocok juga digunakan untuk garasi, terutama jika garasimu juga difungsikan sebagai home gym. Ubin karet memiliki sifat elastis, anti selip, dan mampu meredam benturan, sehingga aman untuk aktivitas olahraga.
Jika digunakan sebagai pelapis lantai beton, lantai karet juga membantu mencegah retak saat menerima beban kendaraan. Pilihan warna dan polanya cukup beragam, harganya terjangkau, dan perawatannya sangat mudah.
4. Lantai lapis epoksi
Lantai lapis epoksi atau lantai epoksi terkenal karena tahan gores, tahan kimia, tidak mudah licin, serta memiliki tampilan estetis. Warna dan motifnya banyak, mulai dari marmer, metalik, hingga granit yang membuat garasi terlihat lebih modern dan bersih.
Namun, aplikasi cat epoksi membutuhkan proses yang cukup panjang. Saat diaplikasikan, epoksi mengeluarkan bau menyengat dan beracun, sehingga perlu dilakukan di ruangan berventilasi baik. Selain itu, waktu pengeringannya bisa mencapai 72 jam, tergantung ketebalan dan jenis epoksi yang digunakan.
5. Lantai batu
Terakhir, ada lantai batu yang dikenal dengan kekuatan tinggi dan tampilan premium. Beberapa jenis batu yang sering digunakan untuk garasi seperti batu granit, batu ubin, dan batu pasir.
Lantai batu umumnya sudah tersedia dalam bentuk ubin persegi. Meski biaya pemasangannya lebih mahal dibanding jenis lantai lainnya, lantai batu mampu menahan beban kendaraan dengan sangat baik. Kekurangannya, bahan ini memiliki pori-pori sehingga rentan menyerap noda, sehingga perlu pembersihan rutin dan pelapisan khusus.
Nah, itu dia 5 pilihan lantai garasi terbaik yang bisa kamu pertimbangkan. Setiap jenis lantai memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi pastikan kamu memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan, gaya penggunaan garasi, serta anggaran yang kamu miliki. Jika masih bingung memilih, kamu bisa mempertimbangkan faktor beban kendaraan, intensitas penggunaan, serta kemudahan perawatan. Semoga membantu..
