Inilah 5 Pesan di TV Series 13 Reasons Why Mengenai Kesehatan Mental!

#GoodLife Let's raise awareness about mental health!

13 Reasons Why merupakan serial yang tayang pertama kali di tahun 2017 berdasarkan buku berjudul sama pada tahun 2007 oleh Jay Asher. Di dalam serial asli Netflix ini diceritakan mengenai kehidupan Hannah Baker yang tiba tiba melakukan bunuh diri di kamar mandi rumahnya. Ternyata sebelum bunuh diri, Hannah meninggalkan pesan dalam kaset yang berisi 13 alasan mengapa ia melakukan tindakan yang mengambil nyawanya tersebut.

Di setiap kaset terdapat orang tertentu yang menjadi alasan Hannah bunuh diri yang tanpa disadari telah menyakiti Hannah. Well, memang tidak ada yang tahu dampak apa yang kita berikan terhadap orang lain seperti dalam serial ini. 

Maka, mari kita simak pesan mengenai kesehatan mental apa saja yang terdapat di dalam serial ini!

1. Mengangkat isu sosial seperti seksisme, pelecehan seksual, dan bullying dapat menjadi salah satu faktor terganggunya kesehatan mental

Inilah 5 Pesan di TV Series 13 Reasons Why Mengenai Kesehatan Mental!pressofatlanticcity.com

Sebagian orang masih menganggap permasalahan seperti seksisme, pelecehan seksual, dan bullying adalah isu biasa. Tidak semua orang dapat menerima tekanan yang sama dengan kita sehingga terjadilah depresi. Selain itu, permasalahan paling utama adalah ketika masyarakat luas justru melakukan victim blaming. Ketika terjadi pelecehan seksual yang dihukum dan disalahkan justru korbannya sehingga menyebabkan sulitnya menangani permasalahan kesehatan mental.

2. Meminta pertolongan tidak selalu kelihatan dengan jelas

Inilah 5 Pesan di TV Series 13 Reasons Why Mengenai Kesehatan Mental!racked.com/

13 Reasons Why menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami sakit mental sering merasa ragu mencari pertolongan. Mereka tidak secara langsung meminta pertolongan. Kita, sebagai orang yang dimintai pertolongan tidak boleh menjadi seseorang yang judgemental tanpa mendengar cerita dari dirinya. Maka dari itu, always be kind and understanding. What's so hard about it?

Baca Juga: Anti Stres, Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Mentalmu di Lingkungan Kerja

dm-player

3. Mengingatkan bahwa bunuh diri bukanlah pilihan

Inilah 5 Pesan di TV Series 13 Reasons Why Mengenai Kesehatan Mental!glamour.com

Di dalam serial ini menunjukkan bahwa setelah kematian Hannah, justru masalah yang ditinggalkan makin rumit. Bunuh diri tidak akan menyelesaikan permasalahan. Seperti yang terlihat di season kedua 13 Reasons Why, akibat tidak adanya korban yang hadir, maka penyelesaian kasus yang ada pun makin sulit. Sehingga bunuh diri memang bukanlah pilihan.

4. Semua orang termasuk orang tua harus mengubah pola pikir mengenai kesehatan mental

Inilah 5 Pesan di TV Series 13 Reasons Why Mengenai Kesehatan Mental!themuseatdreyfoos.com

Semua orang lebih memilih untuk meremehkan penyakit mental yang diderita seseorang dengan menganggap bahwa hal tersebut biasa terjadi. Namun tanpa disadari penyakit mental akan memakan diri korban sehingga melakukan tindakan bunuh diri. Pada titik itulah akhirnya terjadi penyesalan yang ditunjukkan oleh orang tua Hannah melalui serial satu dan dua.

5. Tanda-tanda bunuh diri selalu ada tanpa disadari

Inilah 5 Pesan di TV Series 13 Reasons Why Mengenai Kesehatan Mental!brainsandcareers.com

Tidak semua orang dapat menyadari tanda-tanda bunuh diri dengan melihat dari kisah Hannah. Sebenarnya ketika Hannah menyatakan ingin bunuh diri, hal ini menunjukkan bahwa dirinya sebenarnya meminta pertolongan. Ia tidak berupaya untuk melakukan bunuh diri. Namun melihat tidak adanya reaksi yang diharapkan dari orang lain maka dia benar-benar melakukannya. 

Penyakit mental janganlah diremehkan. Sehingga tidak akan terjadi kasus bunuh diri seperti yang ditunjukkan dalam serial 13 Reasons Why ini.

Baca Juga: Wajib Tonton, 7 Film Animasi Pendek Ini Bakal Bikin Kamu Termotivasi!

Prila Sherly Photo Verified Writer Prila Sherly

@prilasher

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya