6 Puisi tentang Maulid Nabi 2025, Indah dan Menyentuh

Ada banyak cara yang bisa dipilih untuk memperingati Maulid Nabi, salah satunya dengan membuat sebuah puisi yang indah dan menyentuh. Puisi menjadi sarana yang untuk mengekspresikan rasa cinta, penghormatan, dan kebanggaan.
Puisi tentang Maulid Nabi gak hanya menyentuh sisi spiritual, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna mendalam dari ajaran dan teladan Nabi Muhammad. Berikut beberapa contohnya.
1. Maulid Nabi
Mengutip buku Tarian Pena (Antologi Puisi) oleh Muthi' Ahmad, berikut puisinya:
Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan...Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani...Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomatMaulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...
2. Nabi Muhammad SAW

Mengutip dari buku Spiritualitas Kemanusiaan, penerbit Ircisod (2021), berikut puisinya:Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkauTelah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceriaEngkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas surga
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hatiAduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat
3. Maulid Nabi

Mengutip dari dari buku Selalu Ada Jalan Keluar (SAJAK); Antologi Puisi, berikut isinya:Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nurin
Engkau bagai mentari menyinari semesta alam
Engkau bagai purnama di tengah kerdipan jutaan bintangMarwahmu bagai magnet yang mempesona sejak 14 abad silam
Engkau cahaya di atas cahaya
Membawa terang di malam kelam
Menuntun manusia ke alam terangEngkau manusia paripurna
Menjadi teladan dengan akhlak karimah
Menjadi sumber mata air kebaikan
Laksana embun penyejuk hati
Tatkala manusia dalam kekeringan ruhaniPengaruhmu meluas di planet bumi
Miliaran manusia menjadi saksi
Menyebut namamu sembilan kali sehari-semalam
Engkau selalu terasa hadir dalam hati
Engkau jadi model sepanjang masa dari bangun tidur hingga ke tempat tidurYa Rabbi salli ala Muhammad
ya Rabbi salli alaihi wa sallim
ya Rabbi ballighul wasilah
ya Rabbi khussahu bil fadilah
4. Muhammad SAW

Dikutip dari buku Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta, puisi karya Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah:Muhammad sang peneduh jiwaTerdengar tangisan bahagia Angin yang berhembus selembut sutraTerasa hangat pelukan sang IbundaMenyambut lahirnya seorang bayi istimewaBagai butir mutiara penyejuk jiwaSang Muhammad bin AbdullahDengan kekurangannya yang tak bisa menulis dan membacaMenuntunnya dalam takdir Allah SWTKetika dalam kesunyiannya di Gua Hiro, mendapatkan wahyu pertamanyaDakwah yang sulit diterima masyarakatGodaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkanKetika perang tanpa henti membela islamYang harus diteladani umatnya hingga sekarangDalam memperingati Maulid Nabi MuhammadKini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu untuk selalu dikenang umatmu hingga hari akhir nanti tibaWahai Rasulku, Nabiku, dan JunjungankuSelamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmuWahai sang peneduh jiwaku...
5. Rindu Rasul

Puisi dikutip dari buku Sang Pemabuk (Antologi Puisi), penerbit Deepublish:Malam maulid
Syahdu melantun shalawat
Mengantar puji dan salam
Gema keagungan namamu
Semaikan bait-bait perindu
Padamu wahai panutan
Sang pembawa perubahan
Tangis kami, akankah
Datang masa sepertimu lagi
Wahai rasul
Hampiri kami senyapkan kegelisahan akhir jaman, dan
Angkat kami dari kecarumarutan
Laku langkahi aturan
Panjat doa kami, tuntun kami raih syafaatmu
di hari penghisaban
6. Nabi dengan Kasihnya yang Berlimpah

Dalam lembayung pagi yang tenang,
Tersingkap kisah cinta tak bertepi,
Nabi Muhammad, cahaya yang terang,
Kasihmu mengalir dalam setiap hembus nafas kamiDi antara doa dan zikir yang syahdu,
Kau lahir sebagai teladan yang suci,
Kasihmu berlimpah, tak tertandingi,
Meleburkan kebencian dalam kehangatan hati.Langkahmu adalah petunjuk yang abadi,
Dalam setiap ajaran dan nasihat,
Engkau mengajarkan makna cinta sejati,
Melalui kesabaran dan kearifan yang hakikiKetika kami terjatuh dalam gelombang,
Kasihmu adalah pelita penuntun,
Dengan sabar dan tawakal yang mendalam,
Engkau mengajarkan arti ketulusan.Nabi mulia, panutan yang tiada tara,
Kasihmu berlimpah, seperti samudera yang luas,
Dalam setiap doa dan dzikir yang kami ucapkan,
Nama dan cintamu abadi, tak akan pernah pudar.Dalam setiap hari dan setiap saat,
Kami mengingatmu dengan penuh syukur,
Kasihmu adalah anugerah yang tiada habis,
Menjadi sumber kekuatan dalam hidup yang penuh warna
Itu dia beberapa contoh puisi tentang Maulid Nabi yang indah dan menyentuh hati. Semoga bisa menginspirasi kamu, ya!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.