Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Punya Banyak Rekening Tabungan Tak Selalu Untung

ilustrasi banyak kartu (pexels.com/Aukid phumsirichat)
Intinya sih...
  • Membuka banyak rekening tabungan tidak efektif
  • Biaya administrasi bank dapat berlipat dengan banyak rekening
  • Memiliki satu atau dua rekening saja sudah cukup untuk mengatur keuangan

Ada banyak metode yang bisa dicoba guna membantumu mengatur keuangan. Seperti metode 50:30:20 yang sudah banyak dikenal, mengisi tiap amplop sesuai bujet pos-pos pengeluaran, menabung berdasarkan tanggal, dan sebagainya. Sayangnya, pernahkah kamu mendengar anjuran untuk memiliki banyak rekening tabungan agar mengelola uang makin mudah?

Jumlah rekening tabungan yang disarankan bisa lebih dari dua. Bahkan satu orang dapat sampai punya empat rekening baik di bank yang sama atau lain. Sebenarnya fungsi dari setiap rekening itu hampir tidak ada bedanya dengan metode amplop yang dapat dilakukan di rumah. Uang untuk setiap pos pengeluaran langsung diparkirkan di rekening masing-masing. Saat uangnya hendak dipakai tinggal diambil dari rekening yang sesuai dengan kebutuhan.

Akan tetapi, punya banyak rekening tabungan tak selalu untung dan bisa jadi kurang efektif untuk mengelola keuangan. Daripada nanti rekeningmu baru dibuka sudah ditutup lagi, mending simak dulu penjelasan di bawah ini.

1. Setiap rekening ada potongan biaya administrasi

ilustrasi memegang kartu (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kamu tentu telah tahu bahwa bank menetapkan biaya untuk pemeliharaan rekening nasabah. Besarannya mungkin berbeda antarbank dan tergantung pula jenis tabungannya. Namun, jelas bahwa biaya itu ada berapa pun saldo tabunganmu. Padahal, dirimu juga mengerti bahwa bunga tabungan biasa gak seberapa.

Kalau kamu punya banyak rekening, artinya total potongan biaya administrasi menjadi berlipat. Ditambah isi tabungan yang cuma pas-pasan di setiap rekening, nanti terasa sekali uangmu berkurang setiap bulan. Mengingat fungsi setiap rekening yang tak ubahnya amplop, tentu lebih irit kamu memakai metode amplop saja.

Biaya administrasi yang dikenakan bank bukan buat dipersoalkan. Hanya saja, nasabah perlu mempertimbangkan hal tersebut supaya tujuan menabung tercapai. Jangan malah nantinya kamu menyalahkan pihak bank seolah-olah mereka mengambil banyak keuntungan dari nasabah. Memang semangat menabung di bank pun perlu perhitungan matang.

2. Bisa menjadi rekening dormant

ilustrasi memegang kartu (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Rekening dormant disebut juga rekening pasif atau rekening tidur. Setiap bank boleh jadi punya ketentuan berbeda perihal kapan rekening tabungan berubah menjadi rekening  dormant. Salah satu penyebab rekening dinyatakan pasif ialah jika tidak ada transaksi keluar dalam jangka waktu tertentu.

Maksudnya, kamu mungkin rutin mengirimkan dana ke satu rekening. Rekening ini akan dikhususkan sebagai pos tabungan sehingga gak pernah dipakai buat transaksi membayar atau pengambilan tunai. Nanti tahu-tahu ketika dirimu perlu bertransaksi menggunakan rekening itu ternyata tidak bisa. 

Tentu rekening dormant dapat dipulihkan selama saldonya masih. Kamu bisa mendatangi kantor bank terdekat atau sesuai dengan kantor cabang yang menjadi tempatmu membuka rekening tersebut. Namun, tentu ini merepotkan dan mungkin akan membuatmu panik. Hal seperti ini tidak bakal terjadi apabila rekeningmu cuma satu karena setiap saat ada dana yang masuk dan keluar.

3. Tidak memantau adanya aktivitas yang mencurigakan di rekeningmu

ilustrasi memegang kartu (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Saking banyaknya rekening, kamu menjadi kurang memperhatikan setiapnya. Dirimu cuma membukanya, menaruh sejumlah dana, dan berpikir selamanya uangmu akan aman di sana. Tentu saja menabung di bank lebih aman daripada menyimpan banyak uang di rumah. Namun, potensi bahaya tetap ada.

Apalagi dengan dirimu tidak pernah mengecek setiap rekening secara berkala. Boro-boro kamu mencetak buku tabungan, membuka aplikasinya saja tak pernah. Dirimu juga sampai lupa nomor pin, password, dan sebagainya. Bukan tidak mungkin telah terjadi kejahatan yang kurang disadari olehmu.

Apalagi bila kartu ATM-mu pernah tertelan atau smartphone hilang. Jangan sampai kamu merasa tidak pernah mengambil dana, tetapi nyatanya saldomu berkurang banyak. Atau, rekeningmu malah menjadi tempat orang tak bertanggung jawab memarkirkan uang hasil kejahatan, misalnya hasil korupsi dan judi online.

4. Tak memaksimalkan layanan di setiap bank

ilustrasi mengambil kartu (pexels.com/Rann Vijay)

Sebetulnya semua bank besar sudah punya layanan lengkap. Kamu gak cuma dapat menabung biasa. Dirimu hendak membuka deposito dan berbagai investasi lain juga bisa. Oleh sebab itu, dirimu menjadi nasabah setia satu bank pun sebetulnya cukup. Terlebih jika kantornya ada di hampir semua daerah di Indonesia.

Kalaupun karena satu dan lain hal kamu merasa butuh menabung di bank lain, punya dua rekening saja telah sangat memadai. Ini untuk mengantisipasi sewaktu-waktu ada gangguan layanan di bank pertama, dirimu masih dapat bertransaksi dengan rekening kedua. Tapi memiliki lebih banyak rekening di bank yang berbeda-beda cenderung gak ada manfaatnya.

Gunakan 1 atau 2 rekening saja dan maksimalkan layanan yang membantumu mengatur keuangan. Kamu bisa memakai fitur autodebet buat investasi dan membayar berbagai tagihan. Cara ini sangat praktis. Dengan biaya administrasi bulanan yang sama, dirimu dapat menggunakan berbagai layanan yang memudahkan urusan serta perencanaan keuangan.

5. Jago atur keuangan butuh kedisiplinan, bukan banyak rekening

ilustrasi pembayaran nontunai (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kedisiplinan dasar dari setiap hal baik. Apalagi terkait uang yang jika tidak diatur dengan disiplin pasti bocor di mana-mana. Punya banyak rekening pun sama saja. Malah banyaknya rekening membuatmu seakan-akan memiliki sumber dana tak terbatas. Padahal, total uangnya tetap sesuai dengan pendapatanmu.

Penghasilan itu cuma dibagi ke beberapa rekening, namun karena di dalam pikiran telah ada bayangan sumber danamu banyak, malah tambah sulit untukmu mengerem pemakaian. Saldo di satu rekening mulai menipis, dirimu tinggal menggunakan rekening kedua. Begitu seterusnya hingga semua rekening bernasib sama. Saldonya menjadi minimalis.

Asal kamu disiplin dalam membelanjakan uang, memiliki satu rekening juga bukan masalah. Malah satu rekening bikin urusanmu lebih simpel. Gampang sekali buatmu memeriksa seluruh aliran uang masuk dan keluar. Bentuk kedisiplinan yang dimaksud misalnya, mengatur setiap belanja dengan cermat. Jangan menarik uang tanpa perhitungan kebutuhan yang jelas.

Punya sedikit atau banyak rekening tabungan tidak salah. Hanya saja bila tujuanmu adalah mengatur keuangan dan biar gak boncos, maka punya banyak rekening tabungan tak selalu untung, lho. Apalagi uang itu dapat berkembang menjadi berlipat-lipat. Kamu gak usah sekadar ikut-ikutan orang biar dompetmu tebal oleh kartu debit dari berbagai bank.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us