5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Jangan kelewat ambisius, ya!

Tak ada yang salah dengan kerja keras dan perasaan penuh semangat. Hanya saja, apapun yang terlampau berlebihan pastilah membuahkan suatu ketidakseimbangan. Memilih sikap pesimis memang tidak baik, begitu pula jika terlalu ambisius.

Saat kamu sudah kelewat keras pada diri sendiri, coba deh, santai sejenak dan pahami kembali makna hidup yang sesungguhnya. Jadilah optimis tanpa harus menyakiti diri sendiri. Sebagai gambaran, berikut adalah lima perspektif tentang hidup yang dapat kamu baca saat kamu merasa terlalu keras pada diri sendiri. Yuk, simak.

1. Layaknya mengarungi sungai yang penuh jeram, ikuti saja arusnya dan terus mengayuh

5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiriilustrasi mengarungi masalah (unsplash.com/roya ann miller)

Apa kamu pernah bermain arung jeram atau kano? Permainan outbound tersebut selain seru namun juga bisa kamu maknai seperti mengarungi kehidupan. Layaknya mengarungi sungai yang penuh dengan jeram, hidup pun tak pernah lepas dari tantangan.

Sama seperti mengarungi sungai yang deras, saat deburan jeram menghadang, kamu justru harus mengikuti arusnya dan terus mengayuh. Saat masalah mulai berdatangan dan kamu mulai merasa tak mampu untuk membendungnya, ikuti saja arusnya. Terima kondisi yang saat ini harus kamu hadapi. Dan jangan pernah menyerah, teruslah berjalan.

2. Percaya sepenuhnya bahwa ketetapan Tuhan adalah yang terbaik

5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiriilustrasi berpikir (unsplash.com/@stefanspassov)

Sebagai makhluk yang penuh khilaf, manusia sering kali terlupa. Lupa bahwa dirinya hanyalah makhluk yang lemah dan sudah semestinya menyerahkan segala urusannya pada Tuhan yang Maha Besar. Sebab sekeras apapun usaha yang telah dikerjakan, segalanya akan tetap bermuara pada ketetapan-Nya.

Takdir baik atau buruk bisa jadi hanyalah penilaian diri sendiri saja. Percayakan bahwa setiap ketetapan-Nya punya kebaikan tersediri yang mungkin saat ini belum bisa kamu temukan. Maka setiap kamu merasa gagal, jangan lantas menyalahkan takdir Tuhan.

Sebab setiap ketetapan-Nya mengandung kebaikan untuk dirimu sendiri. Karena Tuhan Maha Penyanyang, maka cobalah untuk juga tidak terlalu keras pada diri sendiri dan mulailah menyayangi dirimu sendiri.

3. Waktu terus berputar, hari tak selamanya malam

5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiriilustrasi berpikir (unsplash.com/Benjamin Davies)
dm-player

Layaknya pergantian siang dan malam, hidupmu pun tak akan selamanya dipenuhi permasalahan hidup yang membuatmu sedih. Saat kamu sedih, olahlah emosimu. Kamu boleh menangis untuk menuangkan perasaanmu. Namun yang perlu kamu ingat, sesulit apapun hari-hari yang tengah kamu lewati, tak selamanya akan menjadi sulit. 

Jika kamu melakukan kesalahan maka maafkanlah dirimu. Ingatlah bahwa dunia masih terus berputar. Bangkit dan lakukan yang terbaik, bukan yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.

Baca Juga: 5 Cara Miliki Pikiran Terbuka agar Gak Terbebani Perspektif Orang Lain

4. Hidup di dunia hanya sementara

5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiriilustrasi merenung (unsplash.com/Aliko Sunawang)

Perlu diingat bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan menemui ajalnya. Sekeras apapun usahamu, ingatlah bahwa kehidupan di dunia ini tak abadi. Menang kalah, suka duka ialah hal yang akan terus terjadi dalam hidup setiap insan.

Saat kenyataan tak sejalan dengan harap, tetaplah berterima kasih pada dirimu sendiri. Tak perlu terlalu keras pada diri sendiri sebab hidup di dunia ini hanya sementara. Cukup berlapang dada atas apapun hasil yang didapat dari setiap upaya dan lakukan yang terbaik di hari kemudian. 

5. Saat semua terasa sia-sia, selalu ada doa

5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiriilustrasi berdoa (unsplash.com/Imad Alassiry)

Menggantungkan setiap harapan pada diri sendiri adalah suatu kesalahan yang fatal. Agar hidupmu senantiasa terasa ringan dan jadi lebih berarti, jangan lupa untuk selalu menggantungkan setiap harapanmu hanya pada Tuhan Yang Maha Esa, ya. 

Sebagai contoh, saat kamu mencoba untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Mungkin kamu merasa bahwa kamu cukup kuat dan cerdas sehingga yakin betul bahwa usahamu tidak mungkin gagal. Padahal, ada banyak faktor selain kekuatan dan kecerdasan yang berpengaruh pada berhasil tidaknya suatu usaha. Misalnya seperti kemudahan dan kelancaran.

Maka dari itu, jangan hanya mengandalkan diri sendiri pada setiap usaha. Cobalah untuk libatkan dan andalkan kekuatan Tuhan pada setiap usahamu. Sebab saat segalanya terasa sia-sia, masih ada doa yang bisa mengubah segalanya atas izin Sang Ilahi.

Nah, itu dia kelima perspektif yang bisa kamu baca untuk mengingatkanmu agar tak terlalu keras pada diri sendiri. Maafkan dirimu saat kamu mengalami kegagalan dan jangan lupa untuk memberi apresiasi pada diri sendiri atas pencapaian yang berhasil kamu raih!

Baca Juga: 5 Perspektif dalam Memandang Kehidupan, Bikin Tenang Menjalaninya

Ahsani Rangkuti Photo Verified Writer Ahsani Rangkuti

Read, write and share!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya