3 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Anak Kos Sulit Survive Sampai Akhir Bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mayoritas anak kos hidup dari uang bulanan yang dikirimkan oleh orang tuanya dari kampung halaman. Besarannya bervariasi, namun tentu sudah diatur sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan ke depan. Sayangnya, hanya sebagian kecil saja yang berhasil mengelola uang tersebut dengan bijak. Bahkan, sampai ada yang cukup untuk ditabung.
Sebagian besar dari anak-anak kos ini hanya berhasil mempertahankan uangnya sampai tengah bulan. Menjelang akhir bulan, mereka sudah mulai kebingungan untuk memenuhi kebutuhan, bahkan biaya makan pun sangat minimal. Mengapa hal ini sering terjadi? Ternyata, beberapa kebiasaan buruk seperti yang dijelaskan di bawah ini jadi penyebabnya. Simak dengan tuntas agar bisa menghindari, ya!
1. Berfoya-foya di awal bulan
Sudah menjadi kebiasaan bagi banyak anak kos untuk hidup “mewah” di awal bulan. Begitu uang saku sudah di tangan, mereka tanpa pikir panjang langsung menggunakannya untuk membeli makanan mahal, barang-barang lucu yang sebenarnya tidak perlu, dan kebutuhan yang sifatnya sekunder atau bahkan tersier lainnya. Sesekali tentu sah-sah saja, tetapi kalau selalu begini, tentu kondisi keuangan akan terus terpuruk.
Anak-anak kos harus mulai mengubah kebiasaan ini. Kekurangan atau bahkan tidak punya uang sama sekali di akhir bulan tentu menyiksa. Jadi, jangan sampai mengutamakan kesenangan di awal bulan saja, tetapi sengsara setelahnya. Mengelola keuangan dengan lebih bijaksana adalah pilihan terbaik untuk menghindari situasi yang merugikan tersebut.
Baca Juga: 8 Pelajaran yang Kamu Dapatkan Sebagai Anak Rantau dan Anak Kos
2. Punya kebiasaan pergi ke kafe
Editor’s picks
Tidak dapat dimungkiri bahwa pergi ke kafe memang merupakan salah satu hal yang cukup menyenangkan, terlebih bila tempat tersebut punya konsep yang unik dan menu yang menarik. Di sana, pengunjung bisa melakukan beberapa aktivitas, mulai dari mengerjakan tugas, bekerja, atau sekadar nongkrong bersama teman-teman. Nah, anak-anak kos pun yang notabene kebanyakan merupakan pelajar atau mahasiswa juga kerap mendatangi tempat ini.
Masalahnya, harga makanan dan minuman di kafe terbilang cukup mahal. Jika terlalu sering datang berkunjung, maka sudah pasti uang bulanan akan cepat habis. Kalau sudah begini, anak-anak kos jadi sering bingung menghadapi akhir bulan dengan kantong kosong. Pusing banget, kan?
3. Terlalu sering mengikuti hasrat FOMO
Kalangan anak muda tentu akrab dengan segala sesuatu yang sedang tren. Hadirnya perasaan Fear of Missing Out alias FOMO pun jadi tidak terelakkan. Tidak jarang, hampir setiap tren yang ada selalu diikuti, meski sebenarnya tidak terlalu penting dan cenderung membuang waktu saja.
Fenomena seperti ini juga turut dirasakan oleh mereka yang berstatus sebagai anak kos. Meski uang pas-pasan, tetapi merasa harus up to date dengan apa yang sedang trending agar tetap terlihat keren. Sayangnya, hal ini juga berarti menimbulkan konsekuensi berupa jatah bulanan yang jadi lebih cepat habis.
Tidak dapat dimungkiri bahwa sifat FOMO ini memang manusiawi. Namun demikian, diperlukan pengendalian diri yang matang agar tidak sampai berlebihan, terutama bagi anak kos yang masih mengandalkan uang saku dari orangtua. Ingat, uang tersebut dikirimkan dengan tujuan membantu untuk hidup, bukan semata bersenang-senang saja.
Kebiasaan-kebiasaan buruk anak kos seperti yang telah diulas dalam artikel ini memang jadi penyebab mereka sering kehabisan uang, bahkan sebelum akhir bulan. Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran diri untuk lekas berbenah dan belajar mengatur finansial dengan lebih bijak. Jangan sampai merugikan diri sendiri dan orangtua di rumah, ya!
Baca Juga: Balada Anak Kos: 7 Hal yang Kamu Rasain Saat Pertama Kali Nge-Kos
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.