3 Tanda Orang Hanya Mencari Keuntungan bagi Diri Sendiri, Awas!
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bertemu dengan orang yang memiliki kebaikan hati merupakan sebuah anugerah yang patut untuk disyukuri. Sayangnya, kamu tidak bisa senang dulu. Pasalnya, di zaman sekarang, banyak sekali sosok-sosok yang ternyata hanya menjadikan perbuatan baik sebagai kedok untuk meraup keuntungan pribadi dan merugikan orang lain.
Supaya kamu tidak terjebak dengan manusia yang menyebalkan semacam ini, maka perlu meningkatkan kewaspadaan diri. Jangan mudah mempercayai orang lain, terlebih yang belum begitu dikenal, tetapi tiba-tiba mendekati dan berbuat baik kepadamu. Selain itu, kenali beberapa tanda penting yang biasanya tampak pada orang yang hanya mencari keuntungan pribadi sebagai berikut.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Selfish pada Diri Sendiri, Sering Gak Disadari
1. Jarang memiliki teman
ilustrasi pria yang sedang duduk sendiri (pexels.com/Budgeron Bach)Jumlah teman yang dimiliki tidak selalu menggambarkan kepandaian seseorang untuk bergaul. Ada orang yang hanya punya segelintir teman, tetapi persahabatannya sungguh setia. Ada juga orang tampaknya punya kawan di mana-mana, tetapi ternyata hanya sebatas tahu nama saja.
Meski tidak boleh menilai seseorang dari jumlah teman yang berada di sekelilingnya, tetapi tidak ada salahnya untuk lebih mewaspadai pribadi yang tidak punya banyak teman, atau cenderung dijauhi oleh orang lain. Tidak menutup kemungkinan, orang itu memang problematik, seperti mementingkan diri sendiri. Kalau memang begini, siapa juga yang betah berlama-lama dengan orang tersebut?
2. Tampak memiliki “teman baik” yang berubah-ubah
Editor’s picks
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Tim Douglas)Selain dapat diketahui dari sedikit atau banyaknya teman yang berada di sekelilingnya, orang yang bermaksud untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri juga sering terlihat dengan “teman baik” yang berbeda-beda. Hari ini, mungkin dia akan tampak dekat dengan si A, lalu di lain waktu, si A sudah bukan lagi menjadi bagian penting dari hidupnya karena sudah digantikan oleh si B, dan seterusnya.
Bila suatu saat kamu menemui orang yang seperti ini, maka patut untuk menjaga jarak. Bagaikan benalu yang mengambil kebaikan dari inangnya, orang yang suka mencari keuntungan pribadi juga melakukan tindakan yang kurang lebih sama. Jika “teman baik” dirasa sudah tidak memberikan manfaat, maka dia akan segera mendekati orang lain yang dapat dijadikan sebagai sumber kesenangan baru. Mengerikan!
3. Berbuat baik hanya ketika memiliki maksud tertentu
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ivan Samkov)Sosok yang senang mencari keuntungan bagi diri sendiri ternyata cukup mudah untuk dikenali. Biasanya, orang-orang seperti ini hanya mendekatimu saat punya maksud tertentu. Sebagai contoh, dia akan menunjukkan sikap yang penuh dengan sopan santun ketika ingin meminjam uang darimu. Jika sudah berhasil mendapatkan sejumlah uang yang diinginkan, orang itu lalu pergi begitu saja, bahkan seolah-olah tidak pernah mengenalmu sama sekali.
Kamu harus waspada apabila berada di sekitar orang-orang seperti ini. Jangan mau dimanfaatkan untuk mewujudkan kepentingan mereka. Sikap tegas untuk menolak sesuatu yang sekiranya memang tidak perlu jadi kunci untuk memberikan efek jera. Dengan begini, mereka akan menjauh dengan sendirinya dan kamu terbebas dari sosok-sosok yang penuh dengan kelicikan.
Seseorang yang hanya mencari keuntungan bagi diri sendiri harus dijauhi karena jelas akan menimbulkan kerugian bagi siapa saja yang menjadi korbannya. Oleh sebab itu, pandai-pandailah dalam bergaul. Memilih dan memilah teman sudah menjadi keharusan agar kamu terhindar dari orang-orang yang punya niat jahat. Dengan begini, kamu bisa hidup dengan aman dan nyaman, bebas dari “parasit” yang meresahkan.
Baca Juga: 5 Kiat Bersikap Adil pada Diri Sendiri, Sudah Menerapkannya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
