Peace of Mind, Metode Melawan Rasa Khawatir Akan Ketidakpastian

2. E = Excavate

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Vanessa Garcia)

Saat menghadapi kekhawatiran karena kondisi yang tidak pasti, sering kali sebenarnya kita tidak tahu apa yang sedang dikhawatirkan. Ada kekuatan yang timbul saat kita membiarkan pikiran yang ada di alam bawah sadar untuk muncul ke permukaan. Gali lebih dalam dan angkat kekuatan ini.

Contohnya saat kamu ragu untuk memulai sebuah bisnis. Tanyakan pada dirimu mengapa kamu ragu? Kamu mungkin akan menjawab karena kamu tidak tahu apakah bisnis ini akan berhasil. Jangan langsung mengambil jawaban pertama, terus menggali lebih dalam. 

Tanyakan lagi pada diri sendiri, apakah kamu tidak yakin inovasimu bisa menghadirkan bisnis yang berbeda dari yang sudah ada saat ini? Mungkin saat ini kamu tengah kehilangan kepercayaan diri. Namun jangan berhenti untuk terus menggali hingga kamu menemukan jawaban sebenarnya. 

3. A = Acceptance

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Julia Avamotive)

Menerima bukan berarti memintamu untuk menyerah dan merasa kalah dengan keadaan. Ini adalah tentang bagaimana mengakui realitas yang terjadi. Saat kamu menerima bahwa segala sesuatu memang berjalan dengan tidak pasti, kamu bisa beralih dan menghadapi apa yang ada di depanmu.

Misalnya saat menghadapi ketidakpastian kehidupan selama pandemik ini. Mengkhawatirkannya secara berlebihan hanya menghabiskan waktu dan energi. Cobalah untuk menerimanya sebagai bagian dari kehidupan new normal. 

Semua bisa saja terjadi, semua bisa saja berubah. Tetapi, dari pada terus mengkhawatirkannya, orang bijak lebih memilih untuk melanjutkan hidup. Jika kamu ingin segala sesuatunya pasti, dapat diprediksi dan selalu stabil, kamu akan merasa risau saat semua berjalan tidak sesuai harapan. 

4. C = Catastrophize

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Ann H)

Menyiapkan skenario terburuk berguna untuk menangani berbagai kemungkinan. Dengan catatan, skenario terburuk harus diiringi dengan skema solusi. Saat memainkan skenario terburuk, tanyakan pada dirimu sendiri apakah itu kemungkinannya kecil, masuk akal untuk terjadi, atau sangat mungkin terjadi. Seberapa besar kemungkinannya, bawa dirimu kembali dalam pikiran yang logis.

Misalnya saat akan memulai sebuah bisnis baru, mungkin saja yang ada di dalam pikiranmu adalah "Aku tidak akan pernah bisa menjalaninya karena aku tidak tahu caranya, aku tidak mempunyai pengalaman, produk bisnisku tidak diminati orang, dan lainnya".  Mengapa tidak mengubahnya menjadi "Aku akan memulai bisnis ini dengan sungguh-sungguh, memberikan inovasi yang berbeda dari orang lain, jika rencana A tidak berjalan baik, aku sudah mempunyai solusi rencana B".

5. E = Examine your level of control

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Khoa Võ)

Di dunia ini, segala hal terbagi menjadi dua, yang dapat kita kendalikan dan tidak. Sayangnya, kita sering kali fokus pada faktor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan.

Faktanya, ada banyak hal lain yang dapat dikendalikan justru berasal dari dalam diri kita sendiri, contohnya seperti kekuatan, kelebihan, pengalaman, dan lainnya. Cobalah untuk memfokuskan diri pada apa yang kamu miliki dan pasti bisa kamu kendalikan.

Baca Juga: Tips Menyikapi Ketidakpastian dengan Mindfulness

6. O = Open up

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Ron Lach)

Terbukalah dengan orang lain tentang ketakutan dan kekhawatiranmu. Pilih orang yang kamu percaya untuk berbicara. Membagi masalah terbukti bermanfaat untuk melepaskan sedikit beban, mengurangi dan menyembuhkan stres, bahkan mengurangi tekanan fisik dan emosional.

Mungkin kamu tidak mau berbagi karena takut masalahmu akan membebani orang lain. Padahal, orang yang menyayangimu justru akan merasa sangat sedih saat mereka tahu kamu memerangi situasi sulit sendirian. Lebih jauh lagi, berbagi bisa saja mendatangkan perspektif dan solusi lain, kan?

7. F: Focus on the present

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Kindel Media)

“Jika kamu depresi, kamu hidup di masa lalu. Jika kamu cemas, kamu hidup di masa depan. Jika kamu damai, kamu hidup di masa sekarang.” Lao Tzu

Mungkin kamu pernah berbuat kesalahan di masa lalu, ini normal dan manusiawi. Tetapi, terus-menerus menyesalinya tidak mengubah apapun karena waktu tidak berjalan mundur.

Sementara, mengkhawatirkan masa depan juga tidak berdampak apa-apa. Hal ini justru akan membuat kamu lupa untuk menghadirkan yang terbaik di hari ini. Maka, fokuslah pada kehidupan yang kamu jalani sekarang bermodalkan pelajaran yang didapat di masa lalu, guna menyiapkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

8. M = Meditate

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/SHVETS production)

Orang yang berperang dengan kekhawatiran umumnya merasa cemas berlebihan. Padahal, ketenangan dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang logis dan berpikir jernih. Untuk mendapatkan ketenangan tersebut, salah satunya bisa dengan meditasi.

Meditasi dapat membantumu membawa sistem saraf dari keadaan simpatik (melawan atau lari) ke parasimpatis (keadaan istirahat). Ini menenangkan tubuhmu dan memungkinkanmu merasa lebih aman dan damai. Selain meditasi, kamu juga dapat menenangkan diri dengan cara yang lebih sederhana, misalnya berjalan tanpa alas kaki di tanah, pasir pantai atau rerumputan.

Ingin yang lebih sederhana? Coba tarik nafas yang dalam, lalu hembuskan perlahan. Bernafas dengan dalam dapat meningkatkan sirkulasi dengan membawa oksigen ke otot dan otak yang akhirnya membantu mengembalikan ketenangan.

9. I = Initiate action

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Bich Tran)

Berdiam diri di dalam ketidakpastian dan kekhawatiran tidak mengubah situasi, justru malah memperburuknya. Saat kamu hanya berdiam, menunggu, bertanya-tanya, khawatir karena keraguan, ketakutan akan masuk dan perlahan mengikis kepercayaan diri. Kamu tidak akan mengetahui apa yang terjadi sampai kamu melakukannya. Kamu akan selalu mendapat jawaban "tidak" hingga kamu memulainya.

Tetapi saat kamu memulainya dengan keyakinan, kepercayaan dirimu akan terbangun dan lama-kelamaan setiap langkah yang kamu ambil terus membangunnya lebih besar. Ini adalah keistimewaan otak manusia, saat ia menyadari sesuatu berjalan dengan baik, ia akan menjaganya untuk terus tetap berjalan. 

10. N = Navigate

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Kampus Production)

Hidup di dalam ambiguitas dan ketidakjelasan tentu memberikan rasa tidak nyaman, khawatir, dan takut. Ini bisa terjadi karena kesimpangsiuran informasi dan lainnya. Saat kamu tidak yakin akan sesuatu, ajukan pertanyaan.

Misalnya, saat akan memulai bisnis baru dan kamu ragu dengan kondisi pasar hari ini. Jangan malu untuk bertanya pada orang-orang yang kamu anggap berpengalaman. Memiliki sedikit banyak informasi akan membantumu mengambil keputusan.

11. D = Decide

ilustrasi melawan rasa khawatir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Take it or leave it

Apapun situasinya, akan selalu ada ketidakpastian yang harus dihadapi. Sampai kapan pun kamu tidak akan pernah merasa 100 persen percaya diri dan siap. Kamu bisa membiarkan ketidakpastian menghentikan langkahmu, atau kamu melewati kekhawatiran dan mengambil tantangan. Mana yang kamu pilih? Ambil saja keputusannya.

Layaknya segala sesuatu dalam hidup, tidak ada tolak ukur yang pasti dalam setiap masalah. Lakukanlah identifikasi sebelum memutuskan. Pikirkan strategi mana yang paling cocok untuk menghadapi kekhawatiranmu akan kondisi yang tidak pasti ini.

Strategi ini hanya akan berhasil bila kamu menjalankannya. Ingat, tidak semua hal seburuk yang kamu bayangkan, dan hari esok bisa lebih cerah dari yang terlihat.

Baca Juga: Sering Merasa Minder? 5 Quote Musisi Dunia Ini Bikin Percaya Diri