4 Jenis Inner Child Wounds yang Perlu Kamu Ketahui

Kenali, berdamai, dan sembuh

Setiap manusia hidup bertumbuh dan berkembang, dari lahir hingga dewasa. Tahukah kamu? Bahwa setiap manusia membawa inner child di dalam dirinya masing-masing. Inner child atau anak batiniah menurut Cambridge Dictionary adalah bagian dari kepribadian seseorang yang masih bereaksi dan merasa seperti anak kecil.

Penting bagi individu untuk mengenal luka masa kecil atau yang disebut inner child wounds, agar anak batiniah yang tinggal di dalam diri senantiasa sembuh dan mampu menemani kita tumbuh menjadi dewasa dengan baik.

Melansir Mind Journal terdapat empat jenis inner child wounds dalam diri, di antaranya dapat berpotensi dialami oleh individu. Lalu apa saja jenis inner child wounds tersebut? Berikut pembahasannya.

1. Abandonment wound

4 Jenis Inner Child Wounds yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi seorang anak yang merenung dalam kesendirian (unsplash.com/Chinh Le Duc)

Luka ini adalah luka masa kecil berupa perasaan mendalam akibat ditinggalkan oleh orang-orang yang berarti di dalam hidup. Baik ditinggalkan oleh sebab kematian, perpisahan orang tua, pekerjaan dan lain-lain. Bahkan dari hal kecil yang berulang sekalipun, misalnya ibu yang sering meninggalkan anaknya di pagi buta untuk berbelanja tanpa memberitahu apa-apa dan sang anak terbangun mencari-cari ibunya sambil menangis.

Luka ditinggalkan akan menyebabkan kondisi-kondisi seperti ketakutan akan ditinggalkan, karena inner child di dalam diri takut merasakan kesedihan yang pernah dirasakan. Lalu benci akan kesendirian, sangat sensitif dan emosional terhadap kepergian seseorang dan mengancam untuk meninggalkan seseorang.

2. Guilt wound

4 Jenis Inner Child Wounds yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi seorang anak yang merasa bersalah (unsplash.com/Fateme Alaie)

Luka ini adalah luka berupa perasaan bersalah atas kesalahan di masa lalu, yang mengendap dan menghantui perasaan. Diakibatkan oleh kemarahan atau kekecewaan orang yang dicinta terhadap diri individu, misalnya orang tua yang memarahi anaknya dengan sangat emosional sehingga menimbulkan rasa bersalah teramat sangat pada diri anak di masa kecil.

Luka perasaan bersalah ini akan menimbulkan kondisi diri berupa ketakutan memberikan batasan diri, merasa rendah diri, merasa buruk, menggunakan perasaan bersalah untuk memanipulasi, sangat sensitif dan emosional terhadap orang-orang yang membuatnya merasa bersalah.

Baca Juga: Jarang Disadari, 5 Hal Ini Membuat Inner Child-mu Terluka di Masa Lalu

3. Trust wound

4 Jenis Inner Child Wounds yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi kepercayaan yang patah (unsplash.com/Kelly Sikkema)
dm-player

Luka ini adalah luka yang diakibatkan oleh rusaknya kepercayaan murni seorang anak dari orang-orang yang dicintai. Misalnya, perpisahan kedua orang tua yang akan menyakiti kepercayaan anak terhadap perlindungan dan kasih sayang keutuhan keluarga.

Luka kepercayaan ini akan menimbulkan kondisi ketakutan akan disakiti, tidak mempercayai diri sendiri, tidak merasakan aman, merasa rendah diri dan membutuhkan validasi dari orang lain dan menemukan berbagai alasan untuk tidak mempercayai seseorang.

4. Neglect wound

4 Jenis Inner Child Wounds yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi keadaan ditinggalkan (unsplash.com/Trym Nilsen)

Luka ini adalah luka yang diakibatkan oleh pengabaian dari orang-orang yang dicintai. Misalnya ketika masih kecil, orang tua seringkali mengabaikan ide dan cerita yang anak lontarkan atau ketidakpedulian orang tua terhadap perasaan anak yang sesunggunya.

Luka pengabaian ini akan menimbulkan kondisi individu yang pada akhirnya gemar menekan perasaan, takut menjadi individu yang bernilai, mudah marah dan merasa tidak layak.

5. Cara berdamai dengan inner child wounds

4 Jenis Inner Child Wounds yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi refleksi diri (unsplash.com/Joshua Earle)

Kenyataan hidup bagi banyak orang dewasa adalah tumbuh tanpa masa anak-anak yang bahagia, stabil, dan penuh kasih. Luka masa kecil tersebut membentuk dan memengaruhi kepribadian di masa dewasa. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan penuh kasih, stabil dan bahagia memiliki inner child yang sehat, seimbang, dan positif yang penuh dengan kegembiraan, cinta, dan kepercayaan pada orang-orang di sekitar mereka.

Untuk berdamai dengan luka masa kecil, kita harus mengenali diri kita yang sesungguhnya. Apakah versi dewasamu sudah pernah berbincang dengan anak kecil dalam dirimu? Cobalah untuk mengajaknya berbincang, mencari tahu apa yang mengganggu.

Mencari tahu permasalahan apa yang belum selesai hingga memengaruhi masa dewasamu kini. Ajaklah anak kecil dalam dirimu untuk saling mengenal lebih baik, berdamai dan bersiap menghadapi masa depan dengan saling menguatkan. Hal-hal yang bisa kamu lakukan di antaranya adalah:

- Refleksi diri ketika sendirian;
- Menulis jurnal ekspresif;
- Mengenali berbagai jenis emosi yang muncul setiap hari;
- Melapangkan dada untuk menerima keadaan;
- Berpikir jernih untuk memperbaiki keadaan;
- Meditasi;
- Berhenti menyalahkan diri sendiri;
- Menemukan coping stres yang baik untuk diri (contoh: menulis, melukis, menggambar dan lain-lain.);
- Memberikan kata-kata afirmasi positif setiap hari untuk diri sendiri (Contoh: “Terima kasih sudah menemani hari yang panjang ini, sekarang waktunya untuk beristirahat tidur dengan baik.”

Semoga pembahasan mengenai empat jenis inner child wounds yang berpotensi dialami setiap individu dan bagaimana cara untuk berdamai dengannya. Apa pun emosi yang kamu rasakan di setiap harinya, emosi tersebut adalah valid! Yuk, menyembuhkan dan berdamai dengan anak kecil di dalam diri kita untuk kehidupan yang stabil, sehat secara fisik dan mental.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki 'Inner Child' yang Terluka, Jangan Dibiarkan!

Rifkah Mannaf Photo Writer Rifkah Mannaf

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya