5 Rekomendasi Buku Non-Fiksi Terbitan 2022, Pas Masuk Kantong Belanja

Lost & Found adalah buku non fiksi Kathryn Schulz yang ia tulis sepeninggal sang ayah. Penulis dari media New York Times ini mengeksplorasi rasa duka serta pertemuan tak terduga yang silih berganti terjadi dalam kehidupan. 

Baru dirilis Januari 2022 lalu, buku ini sukses meraup skor tinggi dari pengguna Goodreads. Buat yang sedang berjuang melawan rasa depresi karena kehilangan, buku ini bisa jadi opsi menarik. 

River of the Gods memadukan topik sejarah dan sains. Buku ini mengangkat intrik yang terjadi di Sungai Nil, sungai terpanjang di dunia yang terletak di teritori Mesir. 

Segala sejarah dan kemegahan alamnya turut diwarnai ekspedisi dari Royal Geographical Society milik Kerajaan Inggris. Tak hanya membahas kearifan lokal, kontestasi antar ilmuwan hingga berbagai eksploitasi dan kejahatan masa lalu kolonial Inggris turut dibahas di sini. 

Susain Cain mungkin kamu kenal lewat bukunya yang berjudul Quiet yang rilis pada 2012. Satu dekade kemudian, Cain kembali meramaikan khasanah bacaanmu dengan buku non fiksi terbarunya, Bittersweet. 

Satu formula dengan Quiet, buku ini mencoba melihat sisi lain dari sebuah hal yang sering dianggap negatif. Jika buku sebelumnya mengulik kekuatan introversi, Bittersweet menilik sisi lain dari perasaan-perasaan bersalah, duka, sedih, dan kesepian. 

Body Work merupakan kumpulan esai dan memoar Melissa Febos. Ia mengeksplorasi isu-isu perempuan dan feminisme lewat pendekatan psikologi dari berbagai pengalaman pribadinya. 

Buku setebal 192 halaman ini ia tulis dengan lugas. Bahkan, Febos tak segan mengulik trauma dan abuse yang ia alami di masa lalu. Buku memoar macam ini cocok mengasah empati serta mencari inspirasi, terutama jika kamu merasakan problematika serupa. 

Jika kamu mencari buku kumpulan esai, The Lonely Stories bisa jadi pilihan yang tepat. Ia disusun oleh Natalie Eve Garrett, tetapi merupakan kompilasi dari beberapa karya penulis lain, termasuk Jhumpa Lahiri, Anthony Doerr, Yiyun Li, dan sederet nama penulis lainnya. 

Sesuai judul, buku ini bertemakan pengalaman para penulis saat merasa teralienasi dari dunia luar. Termasuk perjuangan melawan penyakit kronis langka, adiksi internet, dan perasaan-perasaan hampa lainnya. 

Bukan penggemar buku non fiksi? Coba, deh, kamu keluar dari zona nyaman sejenak untuk mencoba menikmati salah satu dari sederet rekomendasi buku di atas. Siapa tahu malah bikin kamu ketagihan, bukan?