Saat Kehilangan Arah, Ajukan 5 Pertanyaan Ini Agar Resolusi 2017-mu Lebih Jelas

27 Des 2016, 11:30 WIB

unsplash.com

Tahun akan segera berganti. Hampir 366 hari kita lalui dengan suka cita, kesedihan, kebingungan, bahkan kemarahan. Jika kita tengok kembali, bisa jadi kita tersenyum mengingat beberapa peristiwa yang ketika kita sedang mengalaminya, kita berpikir takkan bisa melewatinya.

Oleh karena itu, salah satu resolusi penting yang perlu kita terapkan di tahun 2017 adalah untuk selalu berpikir positif dalam berbagai situasi. Bukan berarti menjadi naif, melainkan lebih berhati-hati dalam menghakimi diri sendiri, orang lain, serta kejadian yang menimpa kita. Sebab, kita takkan pernah tahu apa hikmah di baliknya.

Untuk membantu mewujudkan resolusi ini ketika merasa seperti kehilangan arah, ada baiknya untuk menanyakan lima pertanyaan ini sebelum memutuskan akan bertindak apa:

1. "Apakah aku akan membiarkan situasi yang aku alami ini mendefiniskan siapa diriku?"

Saat sesuatu tak berjalan seperti yang kita rencanakan, jangan pernah biarkan itu mendikte siapa kita. Kamu pernah dengar ungkapan "ini hanya hari yang buruk, bukan kehidupan yang buruk", kan? Satu tujuan ternyata tak berhasil kita capai bukan berarti kita adalah produk gagal karena toh selalu ada hari esok.

2. "Mungkinkah situasi ini memberiku kesempatan untuk tumbuh dan menjadi orang yang lebih baik?"

Ada ungkapan lain yaitu "di balik kesulitan tersembunyi sebuah kesempatan". Ini ada benarnya. Sebuah kesempatan tak mungkin selalu datang dalam bentuk yang indah. Ada kalanya ia dibungkus dengan air mata, kegeraman, dan luka. Ketika situasi sulit ini datang, cobalah mengambil beberapa langkah ke belakang untuk melihat gambaran besarnya. Bisa jadi sesungguhnya kejadian yang nampaknya buruk itu adalah kesempatan untuk kita belajar menjadi orang yang lebih baik.

3. "Apa yang akan terjadi jika aku tak langsung menghakimi situasi ini buruk bagiku?"

Memang sebuah hal yang manusiawi saat kita cepat bereaksi ketika ada hal yang tak diinginkan menimpa kita -- di mana biasanya reaksi negatif. Namun, di tahun 2016 (dan tahun-tahun sebelumnya) kita tentu mengetahui pada akhirnya apa yang kita pikir adalah 'hukuman mati', rupanya malah bukan dan kita masih baik-baik saja sampai saat ini. Maka, waktu kita merasa seakan dikelilingi oleh hujan badai, bersabarlah sebentar karena pelangi itu akan datang.

4. "Apa makna yang akan kutambahkan pada kejadian ini?"

Jika kita adalah orang yang selalu berpikiran positif dan mau terus belajar, kita akan mencoba untuk mencari makna dari setiap kejadian. Kita tak ingin hanya melewatkannya tanpa memaknai apa yang sesungguhnya terjadi. Oleh karena itu, waktu tak berhasil mendapatkan pekerjaan impian, tenanglah dan yakinkan pada diri sendiri bahwa ada hikmah dari situasi yang akan kita rasakan suatu hari nanti.

5. "Tindakan apa yang dibutuhkan untuk merespon situasi ini?"

Setelah melalui empat pertanyaan di atas, ini adalah saat kita memutuskan kita akan bertindak apa. Ada kalanya kita memang hanya harus bersikap sabar, tenang, dan mengikuti ke mana arah angin bertiup sambil belajar merelakan bahwa ada tujuan yang tak bisa kita wujudkan. Namun, ada waktunya juga kita harus segera berontak untuk mengubah keadaan agar situasi yang tak kita harapkan itu tak berlarut-larut. Maka, putuskan dengan bijak.

Sebenarnya di titik ini kita diajari untuk memahami bahwa sebuah keadaan itu baik atau buruk sangat bergantung pada perspektif kita. Bagi sebagian manusia, kehilangan seseorang bisa mengubah mereka jadi sangat over-protective. Untuk sebagian lainnya, itu bisa jadi kesempatan untuk belajar lebih ikhlas dan menghargai orang-orang yang masih ada di sekitar.