5 Tanda Kamu Mengalami Financial Abuse
ilustrasi seorang wanita memegang uang(pexels.com/Mikhail Nilov)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dilansir dari Verywell Mind, financial abuse adalah penyalahgunaan keuangan yang melibatkan pengendalian kemampuan korban untuk memperoleh, menggunakan, dan memelihara sumber daya keuangan. Financial abuse atau penyalahgunaan finansial merupakan bentuk kekerasan tersembunyi yang dapat menimpa siapa pun tanpa terkecuali.
Dalam jangka pendek, financial abuse dapat membuat korban rentan terhadap kekerasan fisik dan kekerasan mental. Sebab, financial abuse tidak bisa dilihat secara langsung, maka sangat sulit untuk mengenali tanda-tandanya. Artikel ini akan membahas beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami financial abuse, yuk simak ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Sering Gak Sadar, 5 Tanda Kamu Sedang Alami Verbal Abuse!
1. Pengendalian penuh atas keuangan
ilustrasi memegang uang(pexels.com/Karolina Grabowska)Tanda utama financial abuse adalah ketika seseorang mendominasi dan mengendalikan sepenuhnya keuangan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Pengendalian penuh atas keuangan merupakan taktik yang umum digunakan dalam financial abuse untuk mendominasi dan mengisolasi korban dari kebebasan finansialnya.
Ini bisa termasuk membatasi akses mereka terhadap uang, melarang mereka untuk bekerja, atau bahkan memaksa mereka untuk menandatangani dokumen keuangan tanpa pemahaman penuh tentang isi dokumen tersebut.
2. Penutupan informasi keuangan
ilustrasi memegang uang(pexels.com/Karolina Grabowska)Seringkali, korban financial abuse tidak diberikan informasi mengenai kondisi keuangan mereka sendiri. Penutupan informasi keuangan merupakan salah satu taktik manipulatif dalam financial abuse. Taktik ini sering kali menimbulkan ketidakadilan dan ketergantungan pada korban.
Pasangan atau orang yang mengeksploitasi akan menyimpan informasi penting seperti tagihan, hutang, atau investasi dari mereka, sehingga membuat korban tidak memiliki kendali atas keuangan pribadi mereka.
3. Paksaan berhutang
Editor’s picks
ilustrasi seorang wanita memegang uang(pexels.com/Mikhail Nilov)Financial abuse juga bisa terjadi melalui paksaan utang. Paksaan utang merupakan bentuk lain dari financial abuse yang merugikan korban. Seseorang mungkin dipaksa untuk mengambil utang atau pinjaman tanpa persetujuan mereka sendiri.
Pelaku akan memanfaatkan posisi dominannya untuk memaksa korban mengambil utang atau pinjaman yang tidak diinginkan atau tanpa persetujuan mereka sendiri. Selanjutnya, mereka bisa dimanfaatkan untuk membayar utang tersebut tanpa memiliki kontrol atas penggunaan uang tersebut.
Baca Juga: 4 Cara Memulai Financial Self-Care, Patut Dicoba!
4. Manipulasi atas kepemilikan aset
ilustrasi uang(pexels.com/ Dom J)Manipulasi atas kepemilikan aset adalah taktik yang merugikan dalam financial abuse. Pelaku sering menggunakan cara licik untuk mengalihkan kepemilikan aset milik korban ke dalam namanya sendiri atau orang lain. Hal ini dapat menyebabkan korban kehilangam hak atas aset maupun kekayaan yang seharusnya menjadi miliknya.
5. Mengontrol akses keuangan
ilustrasi memegang uang(pexels.com/Lukas)Tanda lain dari financial abuse ialah ketika pasangan atau orang terdekatmu selau menununtut kamu agar izin sebelum membelanjakan uang. Jika kamu mengeluarkan uang tanpa izin dan sepengetahuannya, maka pelaku financial abuse akan sangat marah kepadamu.
Akan tetapi, hal ini akan sangat berbanding terbalik dengan pelaku financial abuse itu sendiri, ia tidak akan meminta izin darimu jika mengeluarkan uang untuk kepentingannya sendiri. Financial abuse merupakan masalah serius yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Dengan mengenali tanda-tandanya dan mengambil langkah-langkah preventif, kita dapat membangun lingkungan yang aman dan terbebas dari kekerasan finansial. Ingatlah, langkah pertama adalah menyadari dan melawan financial abuse! Semoga membantu!
Baca Juga: 4 Cara Memulai Financial Self-Care, Patut Dicoba!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
