Khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristus

Lengkap dengan benang merahnya

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, khotbah adalah sebuah pidato terutama dalam menguraikan ajaran agama. Di Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristus pada tanggal 9 Mei, khotbah juga akan berlangsung dalam peribadatan umat Kristiani. Tentunya ceramah ini memberikan pesan tersendiri kepada umatnya.

Ada beberapa tema dari Alkitab yang berkaitkan dengan hari suci tersebut. Berikut ini contoh khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristus yang bisa jadi referensi.

1. Bacaan Kisah Para Rasul 1: 1–11

Khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristusilustrasi Alkitab (instagram.com/Priscilla Du Preez)

Kisah Para Rasul adalah bagian kedua dari karya penulis Injil Lukas. Dalam Injil Lukas dituliskan segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan oleh Yesus sampai pada hari Ia terangkat ke surga.

Sedangkan Kisah Para Rasul dimulai dari saat Yesus terangkat ke surga serta menceritakan tentang penyebarluasan pekabaran Injil oleh para rasul. Yesus telah mempersiapkan para murid untuk tugas perutusan dengan mengajar mereka selama Ia hidup dan pada saat menampakkan diri sekitar 40 hari setelah kebangkitan-Nya.

Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia memberikan tugas kepada para murid agar menanti di Yerusalem sampai mereka diperlengkapi kuasa oleh Roh Kudus. Roh Kuduslah yang akan memberi mereka kuasa menjadi saksi Kristus di Yerusalem (diceritakan dalam Kisah 2-7), seluruh Yudea dan Samaria (diceritakan dalam Kisah 8-12) dan sampai ke ujung bumi (diceritakan dalam Kisah 13-26).

Kuasa dari Roh Kudus itu memberikan kemampuan dan kekuatan dalam kehidupan para murid untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai saksi Kristus dengan penuh sukacita. Kuasa (Yunani: δυναμισ: dunamis) bukan sekedar kekuatan atau kemampuan akan tetapi kuasa yang berkuasa dan bertindak (bersifat aktif), termasuk kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit.

Kuasa dari Roh Kudus ini juga memberikan kekuatan dan kemampuan kepada para murid untuk bersaksi dan menaati perintah serta pengajaran Yesus. Para murid adalah saksi yang otentik, karena mereka melihat dan mendengarkan Yesus dalam karya pelayanan-Nya serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati.

Para murid diberi kuasa, kekuatan, dan kemampuan menjadi saksi Kristus di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Dengan kuasa Roh Kudus inilah, para murid melanjutkan tugas Yesus di dunia yang bukan perkara mudah.

Dalam pelayanan-Nya, Yesus mengusahakan keadilan bagi orang-orang yang termarginalkan, sehingga banyak timbul pertentangan dan penolakan kepada Yesus. Oleh karena itu, para murid perlu diperlengkapi kuasa dari Roh Kudus, agar mereka tetap setia dan kuat melanjutkan karya Yesus di dunia, sebagai saksi Kristus yang otentik.

2. Bacaan Efesus 1: 15–23

Khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristusilustrasi Alkitab (pexels.com/MART PRODUCTION)

Surat Efesus ditulis dengan tujuan memberi penekanan bahwa mereka adalah persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil keluar untuk bersaksi dan melayani. Pada saat itu, orang-orang di Efesus masih menyembah dewi Artemis (dewi kesuburan) dan menyembah kepada Kaisar.

Akan tetapi, Paulus  mengingatkan orang-orang percaya di Efesus untuk senantiasa hidup di dalam Kristus, karena Dialah yang mempersatukan seluruh isi dunia dan sebagai penguasa bumi dan surga. Efesus 1:15-23 adalah bagian dari doa syukur dan permohonan Paulus untuk kehidupan iman orang-orang percaya di Efesus.

Paulus bersyukur karena saat mengenal Yesus, orang percaya di Efesus mengalami perubahan dalam kehidupannya, mereka benar-benar hidup di dalam Sang Kristus. Mereka semakin kuat dalam iman secara pribadi sekaligus mereka memahami bahwa mereka dipilih dan dipanggil menjadi saksi Kristus, sehingga mereka memiliki kasih kepada sesama.

Oleh karena apa yang telah mereka lakukan, maka Paulus menaikkan doa syukur atas keberadaan mereka yang telah menjadi saksi Kristus dan melayani dalam kasih bagi sesama. Sekaligus memohon supaya mereka senantiasa mendapatkan Roh Hikmat dan wahyu agar terus mengenal Kristus dengan benar.

Hikmat yang mereka dapatkan akan memampukan mereka untuk memahami pengharapan dalam panggilan Kristus untuk mereka, kemuliaan yang diberikan untuk orang-orang kudus, serta kuasa bagi orang-orang percaya (Ay. 18-19). Dengan itu semua, mereka akan semakin berhikmat untuk terus bersaksi tentang Kristus dan melayani sesama dengan kasih Kristus.

Baca Juga: Perbedaan Peringatan Wafat dan Kenaikan Yesus Kristus

3. Bacaan Lukas 24: 44–53

Khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristusilustrasi Alkitab (instagram.com/Joel Muniz)

Yesus menampakkan diri kepada para murid dan membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci (Ay. 45). Saat pikiran mereka terbuka dan mengerti Kitab Suci, mereka dikuatkan dan dimampukan untuk menjadi saksi Kristus.

Mereka pun mengerti tugasnya, bukan untuk kepentingan dan kepuasan diri mereka sendiri, tetapi untuk menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa. Yesus memberikan perintah kepada para murid untuk menjadi saksi-Nya mulai dari Yerusalem sampai ke segala bangsa.

Akan tetapi sebelum mereka berangkat menjalankan tugasnya sebagai saksi Kristus, mereka terlebih dahulu harus tinggal di Yerusalem sampai diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus (Yunani : δυναμισ : dunamis). Kuasa yang diterima oleh para murid dalam ayat 49 sama dengan kuasa yang diterima para murid yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:8 (karena memiliki akar kata yang sama).

Para murid adalah orang Yahudi yang setia, sehingga perutusan mereka awal mulanya masih tetap di Yerusalem sampai mereka dibimbing oleh kuasa yang akan diberikan kepada mereka melalui Roh Kudus. Kuasa yang menjadikan mereka kuat dan setia untuk bersaksi akan Kristus dan melayani sesama seperti halnya Kristus.

Mereka akan melakukan tugas pelayanan yang besar dan berat, karena ada perlawanan yang akan mereka hadapi dan mereka akan mengalami banyak penderitaan. Namun kuasa Roh Kudus akan menguatkan mereka dan menjadikan mereka berani, karena kuasa yang mereka terima bersifat aktif.

Setelah memberikan tugas itu, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati para murid-Nya. Berkat Tuhan menyatakan penyerahan perutusan-Nya kepada para murid sekaligus janji untuk mendampingi mereka melakukan tugas sebagai saksi-Nya.

Para murid sujud untuk menghormati Yesus dan menerima tugas perutusan itu. Kali ini para murid tidak sedih atas kepergian Yesus, berbeda saat berhadapan dengan kematian Yesus, para murid merasa sangat ketakutan.

Dengan berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka, para murid kembali ke Yerusalem dengan perasaan penuh sukacita dan kegembiraan. Mereka siap melanjutkan karya Yesus di dunia.

Karya yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan bagi yang tersisih, termarginalkan dalam kehidupan masyarakat maupun keagamaan. Walaupun mereka menyadari konsekuensinya untuk memperjuangkan itu semua, akan ada penolakan dan tantangan yang harus dihadapi.

Tetapi para murid tetap merasa bersukacita karena yakin bahwa kuasa Yesus akan melingkupi mereka. Kuasa (Yunani : δυναμισ : dunamis (Luk 24:49, Kisah 1:8)) bukan sekedar kekuatan atau kemampuan akan tetapi kuasa yang berkuasa dan bertindak (bersifat aktif), termasuk kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit.

Kuasa dari Roh Kudus ini juga memberikan kekuatan dan kemampuan kepada para murid untuk bersaksi dan menaati perintah serta pengajaran Yesus. Para murid adalah saksi yang otentik karena mereka melihat dan mendengarkan Yesus dalam karya pelayanan-Nya serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati.

4. Benang merah tiga bacaan di atas

Khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristusilustrasi rosario dan alkitab. (pexels.com/pixabay)

Ketiga bacaan di atas memiliki benang merah yang bisa dimaknai, yakni tentang kesiapan para murid Yesus dan orang yang percaya pada-Nya untuk melanjutkan karya Yesus Kristus setelah diri-Nya naik ke surga. Para murid sudah diberi ‘modal’, karena sudah hidup bersama Yesus.

Mereka bisa melihat langsung dan jadi saksi akan apa yang sudah Yesus lakukan di dunia. Ia memberikan karya kedamaian dan keadilan bagi orang yang tersisih dan termarginalkan. Para murid juga telah mendengarkan ajaran-ajar Yesus tentang melawan kesewenang-wenangan.

Berkat dan kuasa-Nya, akan memampukan para murid dan orang yang percaya pada-Nya untuk melanjutkan karya Yesus. Meskipun mereka akan menghadapi pertentangan dan penolakan.

Demikian juga orang-orang percaya di Efesus, Roh Hikmat yang mereka terima membuat umat mampu hidup di dalam Kristus dan menjadi saksi-Nya. Mereka bisa melayani sesama dengan penuh sukacita, sekaligus kepada sesama yang berbeda.

5. Contoh rancangan khotbah

Khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus KristusIlustrasi khotbah (pexels.com/Marcelo Chagas)

Pada dasarnya struktur khotbah bisa dengan pendahuluan, isi, dan penutup. Buat memudahkan kamu, berikut ini adalah contoh rancangan kotbah yang bisa dikembangkan atau disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Berikut referensinya:

Pendahuluan

Dalam proses persidangan di pengadilan, selalu dihadirkan saksi. Baik itu saksi yang meringankan maupun saksi yang memberatkan bagi terdakwa. Saksi berarti orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian) atau juga orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang didengarnya, dilihatnya, atau dialaminya sendiri.

Saat hendak bersaksi, terlebih dahulu saksi disumpah agar dapat memberikan keterangan yang sebenar-benarnya sesuai yang dia ketahui. Keterangan ini dijadikan alat bukti, dan jika berbohong dalam kesaksiannya, maka seorang saksi bisa dipidanakan.

Dari sini kita tahu bahwa tugas dan tanggungjawab seorang saksi tidaklah mudah. Dia harus bersaksi sebenar-benarnya, sesuai akal budi dan hati nuraninya. Tak jarang dari kesaksian yang disampaikan bisa menimbulkan konflik atau bahkan penolakan baik dari penggugat ataupun terdakwa.

Isi

Para murid yang dipanggil, dipilih, dan mengikut Yesus dalam pelayanan-Nya dijadikan saksi oleh-Nya. Tentu itu bukan tanggung jawab yang mudah, walaupun selama 3 tahun mereka mengikuti Yesus serta mendengarkan ajaran-Nya dan melihat karya-Nya. Menjadi saksi dan melanjutkan pekerjaan Yesus bukanlah perkara mudah.

Selama hidupnya banyak pertentangan dan penolakan yang diterima Yesus. Mengapa? Karena dalam setiap ajaran dan karya-Nya, Yesus menentang kesewenang-wenangan, Yesus membela orang-orang yang tersisihkan, terpinggirkan, dan termarginalkan.

Dalam karya-Nya, Yesus membawa kedamaian dan keadilan bagi mereka yang mengalami kesewenang-wenangan, baik dari penguasa pemerintah maupun pemimpin agama. Tentu perubahan paradigma yang seperti itu tidak mudah dipahami, sehingga banyak orang yang menentang Yesus.

Untuk hal itu para murid diutus menjadi saksi Kristus di dunia. Melanjutkan karya Yesus, membawa kedamaian, dan mengusahakan keadilan bagi orang-orang yang termarginalkan, tersisihkan, terpinggirkan dan mengalami kesewenang-wenangan.

Mereka mengerti tugasnya, bukan untuk kepentingan dan kepuasan diri mereka sendiri, tetapi untuk menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa. Tugas dan tanggung jawab para murid tidak mudah, oleh karena itu sebelum naik ke surga, Yesus memberikan pesan bahwa mereka harus menanti di Yerusalem untuk menerima kuasa dari Roh Kudus.

Para murid diutus menunggu ke Yerusalem, agar mereka dapat mempersiapkan diri menjadi saksi Kristus. Oleh karena itu, Kisah Para Rasul menuliskan kuasa yang diberikan oleh Roh Kudus yang akan memampukan mereka menjadi saksi Kristus di Yerusalem (diceritakan dalam Kisah 2-7), seluruh Yudea dan Samaria (diceritakan dalam Kisah 8-12) dan sampai ke ujung bumi (diceritakan dalam Kisah 13-26).

Hal ini bermakna bahwa para murid akan menjadi saksi Kristus, tetapi ada proses yang harus dilalui. Di mulai dari Yerusalem, yaitu orang-orang yang terdekat dengan dirinya. Dilanjutkan menjadi saksi bagi Yudea, yaitu sesama orang-orang Yahudi yang seagama dengan mereka.

Saksi bagi Samaria, yaitu orang-orang yang berbeda bangsa dan berbeda dogma ajaran agama dengan mereka. Saksi bagi seluruh bumi, yaitu semua orang yang ada, baik itu Yahudi maupun non-Yahudi. Sehingga sebelum para murid menjadi saksi Kristus yang melanjutkan karya Yesus membawa kedamaian dan keadilan bagi banyak orang, mereka harus benar-benar sudah selesai dengan kepentingan diri mereka sendiri.

Setelah memberikan tugas itu, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati para murid-Nya. Berkat Tuhan menyatakan penyerahan perutusan-Nya kepada para murid sekaligus janji untuk mendampingi mereka melakukan tugas sebagai saksi-Nya.

Para murid sujud untuk menghormati Yesus dan menerima tugas perutusan itu. Kali ini para murid tidak sedih atas kepergian Yesus, berbeda saat berhadapan dengan kematian Yesus, para murid merasa sangat ketakutan. Dengan berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka, para murid kembali ke Yerusalem dengan perasaan penuh sukacita dan kegembiraan.

Mereka siap melanjutkan karya Yesus di dunia. Karya yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan bagi yang terpinggirkan, tersisih, termarginalkan, mengalami kesewenang-wenangan dalam kehidupan. Para murid adalah saksi yang otentik karena mereka melihat dan mendengarkan Yesus dalam karya pelayanan-Nya serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati.

Penutup

Ketiga bacaan tadi menggarisbawahi tentang kesiapan para murid Yesus dan para orang percaya untuk melanjutkan karya Yesus setelah kenaikan-Nya ke surga. Berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka akan memampukan mereka untuk melanjutkan karya Yesus di dunia.

Itulah tadi contoh khotbah tentang Kenaikan Hari Kenaikan Yesus Kristus yang bisa jadi referensi. Semoga artikel ini bisa memberi renungan di hari yang suci nanti, ya.

Baca Juga: 25 Ucapan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, Sampaikan Pengharapan

Topik:

  • Pinka Wima
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya