Ada Mumifikasi, Ini 5 Tradisi Unik Pemakaman di Daerah Indonesia

Sebuah tradisi yang masih kental #LokalIDN

Tradisi yang lahir di Indonesia nyatanya tidak hanya berupa seni ataupun sebuah tata krama, tapi juga termasuk ke dalam hal yang sakral. Hal sakral yang dimaksud ialah tradisi unik pemakaman yang masih dipakai di beberapa daerah di Indonesia sekarang ini. 

Pada umumnya, pemakaman hanya dilakukan dengan dikubur saja. Tapi, tradisi unik ini akan membawakan kita kepada serangkaian upacara adat kematian seseorang yang memiliki filosofinya sendiri.

Nah, berikut ini ada lima tradisi upacara adat kematian yang masih dilakukan di Indonesia yang perlu kamu ketahui.

1. Ngaben (Bali)

Ada Mumifikasi, Ini 5 Tradisi Unik Pemakaman di Daerah Indonesiainstagram.com/pandepanpan

Tradisi Ngaben nampaknya tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tentu, tradisi pemakaman ini cukup terkenal karena pelaksanaannya yang sangat berbeda dari cara pemakaman seperti biasa.

Ngaben sendiri adalah sebuah upacara adat kematian yang dilakukan dengan cara pembakaran jenazah. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh umat Hindu, yang percaya bahwa pembakaran jenazah ini dimaksudkan untuk menyucikan roh anggota keluarga yang sudah meninggal.

Selain pembakaran jenazah, ngaben juga dilakukan dengan serangkaian prosesi yang cukup memakan waktu yang lama. Prosesi ini dilakukan tanpa tanda tangis, semuanya bergembira dan mengarak dalam prosesi ngaben.

Sekarang, ngaben juga dapat dilakukan secara massal, lho. Hal ini dilakukan untuk mereka yang kurang mampu karena prosesi ngaben memang membutuhkan dana yang terbilang cukup besar.

2. Mumifikasi (Suku Asmat, Papua)

Ada Mumifikasi, Ini 5 Tradisi Unik Pemakaman di Daerah Indonesiahelloindonesia.id

Mumifikasi adalah proses pengawetan tubuh manusia dengan cara menghilangkan kelembapan dalam tubuh. Sebenarnya, mumifikasi ini sudah ada sejak zaman kuno. Tepatnya, dilakukan oleh orang-orang Mesir yang melakukannya pada jasad-jasad pada masa itu.

Namun, ternyata mumifikasi ini juga dilakukan oleh dari Suku Asmat, Papua, lho. Bahkan hingga saat ini, Suku Asmat masih mempertahankan budayanya itu. 

Proses mumifikasi Suku Asmat hanya dilakukan pada jasad-jasad tertentu saja seperti kepala suku atau panglima perang. Caranya, jasad akan diolesi ramuan alami dan ditaruh di atas perapian dengan tujuan agar terkena asap. Nah, asap inilah yang akan membantu proses mumifikasi terlaksana.

Uniknya, proses mumifikasi ini dilakukan dengan mendudukkan jasad. Kemudian, jasad yang berhasil dimumifikasi akan disimpan di dalam rumah dan dikeluarkan sewaktu-waktu pada acara tertentu seperti ritual adat atau datangnya tamu. Hal ini semata-mata bertujuan untuk mengenang mereka sebagai orang berpengaruh di dalam suku.

Baca Juga: 10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara Pernikahan

3. Passiliran (Toraja, Sulawesi Selatan)

dm-player
Ada Mumifikasi, Ini 5 Tradisi Unik Pemakaman di Daerah Indonesiacorrecto.id

Toraja memiliki cara uniknya sendiri dalam menguburkan jenazah bayi. Tradisi ini disebut passiliran, sebuah cara pemakaman bayi yang dikubur di pohon tarra. Sangat unik, bukan?

Tentunya hal ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Bayi yang meninggal harus berusia kurang dari 6 bulan dan belum mempunyai gigi. Caranya juga cukup ekstrem, yakni bayi yang meninggal akan ditaruh di lubang pohon tanpa pembungkus apa pun. 

Pohon yang dipakai ialah pohon tarra, pohon yang memiliki banyak getah di batangnya. Cara peletakkannya juga berdasarkan sistem kasta yang ada di Toraja sendiri. Semakin tinggi kastanya, maka akan jenazah si bayi akan diletakkan di bagian atas pohon. 

Tradisi ini juga memiliki filosofinya sendiri, lho. Pohon tarra yang memiliki banyak getah diartikan sebagai asi Ibu dan lubang pohon yang dibuat sendiri dianggap rahim Ibu. Hal ini dilakukan dengan harapan si bayi akan terlahir kembali di rahim yang sama.

4. Mepasah (Desa Trunyan, Bali)

Ada Mumifikasi, Ini 5 Tradisi Unik Pemakaman di Daerah Indonesiakintamani.id

Jika biasanya prosesi pemakaman di Bali dilakukan dengan prosesi ngaben. Maka jika kamu berkelana ke Desa Trunyan, bukan ngaben lagi yang dilakukan untuk pemakaman jenazah, melainkan tradisi mepasah.

Tradisi mepasah ini adalah tradisi pemakaman dengan cara membiarkan jasad di atas tanah tanpa dikubur ataupun dibakar. Tentunya, tradisi ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Jenazah yang melalui proses mepasah ini hanya diperuntukkan bagi jenazah yang meninggal secara wajar saja.

Uniknya lagi, jenazah tersebut tidak mengeluarkan bau busuk seperti hal mayat lainnya. Hal ini disebabkan peletakkan jenazah diletakkan di sekeliling pohon taru menyan. Konon, pohon taru menyan ini malah menebarkan wangi di sekelilingnya.

Untuk menghindari jenazah dari serangan binatang liar, jenazah tersebut akan ditutupi dengan ancan saji, sebuah ulatan bambu yang dibuat memanjang dan dijadikan penghalang.

5. Brobosan (Jawa Timur)

Ada Mumifikasi, Ini 5 Tradisi Unik Pemakaman di Daerah Indonesiagoodnewsfromindonesia.id

Pemakaman unik yang lainnya adalah tradisi brobosan dari Jawa Timur. Tradisi brobosan ialah tradisi yang dilakukan dengan cara mondar-mandir sebanyak 3 kali di bawah peti mati jenazah.

Brobosan juga menjadi tradisi yang menyimbolkan penghormatan kepada jenazah yang sudah meninggal atas jasa-jasanya yang dikenang. Tradisi ini hanya dilakukan oleh keluarga saja, dengan tujuan mengambil tuah baik yang ada di jenazah.

Misalkan, jika semasa hidup si jenazah berilmu tinggi, dipercaya tuah itu akan turun ke sanak keluarga. Jika yang meninggal adalah anak-anak, maka ritual ini tidak dilakukan.

Nah, itu dia lima cara pemakaman unik yang ada di Indonesia. Apakah kamu sudah pernah mendengarnya?

Baca Juga: Mengenal 5 Tradisi Berbagai Kerajaan yang Masih Eksis di Indonesia

Intan Sft Photo Verified Writer Intan Sft

extraordinary girl

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya