6 Efek Positif dan Negatif Media Sosial di Kehidupan
ilustrasi pengguna media sosial (pexels.com/Keira Burton)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa di antara kita yang tidak punya media sosial? Rasa-rasanya, setiap orang pasti memiliki setidaknya satu media sosial di gawai mereka. Media sosial yang dulunya hanya dikenal sebagai tempat untuk gaya-gayaan semata. Kini berkembang fungsinya menjadi perantara informasi sekaligus komunikasi bagi banyak orang di penjuru dunia.
Di balik kemanfaatan yang dibawanya, nyatanya media sosial juga menyimpan segelintir sisi negatif yang membuat kehidupan para penggunanya sedikit terpengaruh. Berikut ini dipaparkan dampak positif dan negatif dari hadirnya media sosial di kehidupan kita. Apa saja?
1. Bikin kita lebih peka isu terkini
ilustrasi berita di internet (unsplash.com/AronPW)Dimulai dari dampak positif yang pertama. Dengan hadirnya media sosial di kehidupan kita, informasi yang ada jadi bisa tersebar dengan cepat. Bila ada satu berita yang diturunkan, gak lama setelahnya pasti ramai orang yang menekan tombol share atau berbagi hingga akhirnya berita tersebut sampai di timeline media sosial kita.
Bahkan, meskipun tidak muncul di beranda, terkadang orang terdekat kita lah yang justru membagikan informasi itu secara langsung lewat pesan pribadi.
Inilah alasan kenapa media sosial bisa bikin kita lebih peka terhadap isu terkini. Sebab, media sosial bisa dibilang adalah wadah tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai penjuru tempat. Dengan itu, kita jadi sangat mudah terpapar informasi atau berita terkini meskipun kita tidak berinisiatif mencarinya.
2. Bisa jadi sarana inspirasi
ilustrasi penulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)Seperti yang diketahui, media sosial cukup umum jadi tempat yang dipakai banyak orang untuk mendiskusikan suatu topik. Dari berita atau topik yang mereka bincangkan, sebenarnya ada beberapa inspirasi yang bisa diambil dari sana. Contohnya, inspirasi untuk menjadikannya bahan obrolan dengan teman di kelas.
Selain itu, bagi para pekerja kreatif seperti penulis misalnya. Dari pengamatan mereka terhadap diskusi orang-orang di media sosial. Tentunya mereka jadi punya inspirasi untuk mengembangkan tulisan mereka.
3. Bisa jadi wadah untuk membangun personal branding
ilustrasi pria berjas hitam (pexels.com/mentatdgt)Dengan media sosial, kita bisa membangun personal branding yang baik. Ini bisa jadi manfaat yang bagus gak cuma buat para influencer, namun bagi kamu para pencari kerja. Dengan personal branding yang kamu bangun di media sosial, para rekruter atau pihak pewawancara jadi punya bahan untuk menilai dirimu seperti apa.
Gak hanya itu, bagi kamu yang bekerja di bidang kreatif pun, personal branding juga berguna banget buat meyakinkan orang lain bahwa kamu memang punya skill di bidang tersebut. Jadi, selagi membangun personal branding, jangan lupa pula mencantumkan portofolio karya yang pernah kamu buat.
Baca Juga: 5 Tips agar Gak Gampang Kena Penipuan di Media Sosial, Harus Teliti!
Editor’s picks
4. Bikin kita lebih insecure
ilustrasi minder (pexels.com/Fireberrytech)Selain dampak positif, media sosial juga membawa beberapa dampak negatif buat para penggunanya. Salah satu yang cukup umum dirasakan ialah perasaan insecure atau minder. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab manusia memang cenderung suka membanding-bandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.
Terlebih lagi, media sosial memang bisa jadi tempat untuk kita menunjukkan kelebihan yang dipunya. Pantas sekali jika ada segelintir orang yang turun kepercayaan dirinya. Bila kamu juga merasakan perasaan minder ini, ada baiknya kamu mulai mengurangi pemakaian media sosialmu.
5. Membuat orang jadi bebas berpendapat semaunya
ilustrasi influencer media sosial (pexels.com/Gustavo Fring)Kebebasan berekspresi lewat media sosial, sayangnya tidak dipergunakan dengan baik oleh beberapa kalangan. Kalau kamu cukup familiar dengan orang-orang yang senang memberikan komentar bernada kebencian. Maka kamu harus mengetahui bahwa ada sosok yang lebih parah dari itu. Tidak lain dan tidak bukan ialah para influencer atau konten kreator di media sosial.
Seperti yang diketahui, para influencer memang punya jumlah pengikut yang banyak. Alhasil, ketika ada salah satu influencer mencoba membuat konten yang menggiring opini ke arah negatif, bisa saja ada beberapa orang yang juga ikutan tergiring untuk menyetujui pendapatnya tersebut.
Entah itu pengikutnya sendiri atau orang lain yang memang gak punya pengetahuan akan topik yang dibahas. Padahal, gak semua influencer layak untuk dijadikan panutan. So, lebih berhati-hati lagi dalam bermedia sosial, ya!
6. Membuat kecanduan
ilustrasi kecanduan media sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)Faktanya, gak sedikit orang jadi kecanduan terhadap media sosial. Ada orang yang kecanduan membagikan status setiap saat. Ada pula yang keseringan membuka media sosial karena takut dianggap kudet alias kurang update.
Bahkan, kini ramai pula orang yang candu terhadap media sosial yang kontennya mengutamakan visual, seperti YouTube dan TikTok. Efek candu terhadap hal seperti ini memang cukup sulit dihilangkan. Terlebih, algoritma aplikasinya memang memaksa kita untuk terus kembali.
Bila kita selesai menonton satu konten yang kita suka, beberapa saat setelahnya pasti muncul video serupa. Karena kita memang suka dan enjoy dengan konten seperti itu, akhirnya timbul rasa penasaran yang bikin kita gak bisa berhenti untuk terus menontonnya.
Media sosial memang berperan besar dalam menghubungkan kita semua. Berkat kehadirannya, kita jadi punya tempat untuk saling berbagi informasi sekaligus mendiskusikannya. Meski bersama kedatangannya, terdapat pula dampak negatifnya. Tapi semoga kita bisa belajar dari hal itu dan bisa lebih bijak lagi dalam bermedia sosial.
Baca Juga: 5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosial
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
