Ramadan adalah waktu yang tepat bagi umat muslim untuk meningkatkan ibadah karena nilai pahalanya yang berkali lipat. Salah satu caranya adalah dengan mengerjakan salat-salat sunnah. Mengerjakan salat sunnah di bulan Ramadan memiliki nilai pahala seperti mengerjakan salat wajib, lho.
Gak mau, kan kehilangan banyak pahala di bulan yang penuh berkah ini? Nah, berikut ini adalah empat jenis salat sunnah yang bisa kita kerjakan di sepanjang bulan Ramadan.
Salah satu ibadah khas yang hadir di bulan Ramadan adalah salat Tarawih yang selalu kita kerjakan usai salat wajib Isya. Salat sunnah yang satu ini sebenarnya layaknya salat Tahajud di bulan biasa, sehingga memiliki keutamaan yang sangat besar. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan jika nilai pahalanya sama dengan salat satu malam penuh. Salat tarawih sendiri bisa dikerjakan baik secara berjamaah maupun sendiri.
“Barang siapa qiyamul lail bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) qiyam satu malam (penuh).” [HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibn Majah, Nasa’i, dan lain-lain, Hadits shahih)
Salat tahiyatul mesjid adalah salat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang memasuki mesjid untuk duduk di dalamnya. Jumlah rakaat-nya sendiri adalah dua rakaat. Pengerjaan salat tahiyatul masjid dilakukan saat masuk masjid sebelum duduk. Sedangkan jika menyengaja duduk terlebih dahulu, maka tidak disyari'atkan untuk mengerjakannya.
“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia salat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 & Muslim no. 714)
Salat rawatib adalah salat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat wajib. Salat ini memiliki berbagai keistimewaan yang luar biasa, salah satunya dua rakaat sebelum salat shubuh yang memiliki nilai pahala lebih baik dari seluruh dunia dan isinya. Sedangkan untuk salat zuhur terdapat berbagai tata cara.
Sebagian ada yang mengerjakan dua rakaat sebelum salat zuhur dan dua rakaat setelahnya. Ada juga yang lebih afdol di mana mereka mengerjakan empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat atau empat rakaat setelahnya. Sedangkan untuk salat Maghrib dan Isya adalah masing-masing dua rakaat.
“Barangsiapa yang salat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga“ (HR. Muslim no. 728).
Salat Dhuha merupakan salat sunnah yang memiliki keutamaan untuk melancarkan rezeki kita. Gak hanya itu, salat Dhuha juga merupakan salat Awaabin, yaitu salat-nya orang-orang yang taat. Mengerjakan salat Dhuha di bulan Ramadan ini tentunya tak hanya melipatgandakan pahala, tetapi juga menjadi kesempatan besar untuk meminta berbagai harapan dan doa yang kita inginkan.
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at salat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Itulah 4 ibadah salat sunnah yang perlu juga dikerjakan agar kesempatan pahala Ramadan kita bisa dimaksimalkan.