6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasi

Belajar cara menghadapi tekanan dan mencapai tujuan

Kita sering memiliki harapan yang tinggi untuk diri kita sendiri dalam hidup. Meskipun memiliki keinginan dan tujuan adalah hal yang positif, memiliki harapan yang berlebihan tentang diri sendiri dapat menjadi beban dan menantang untuk menemukan keseimbangan dan kesenangan.

Mampu mengendalikan ekspektasi kita terhadap diri sendiri adalah keterampilan penting yang dapat membuat kita lebih realistis, efektif, dan tidak terlalu stres. So, berikut enam tips menjadi realistis dan produktif dengan mengelola ekspektasi.

Baca Juga: 5 Cara Mengelola Ekspektasi, Biar Gak Gampang Kecewa

1. Mengidentifikasi ekspektasi diri yang berlebihan

6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasiilustrasi seorang wanita (https://www.pexels.com/id-id/@cottonbro/)

Terkadang, kita memiliki kecenderungan untuk menetapkan harapan yang tidak masuk akal untuk diri kita sendiri, meyakini bahwa kita harus selalu sukses dan tanpa cacat. Oleh karena itu, ketika kita gagal mencapai standar itu, kita kecewa pada diri kita sendiri dan tidak puas dengan kinerja kita. Ekspektasi diri yang berlebihan dapat bermanifestasi sebagai perasaan kewalahan oleh tekanan untuk berhasil sepanjang waktu, merasa tidak mampu meskipun telah mencapai banyak hal, merasa perlu untuk terus-menerus membuktikan nilai diri sendiri kepada orang lain, dan merasa tidak mampu mengatasi kesalahan atau kesalahan.

Jujur terhadap diri sendiri diperlukan untuk mengidentifikasi ekspektasi diri yang berlebihan. Apakah kamu sering mengalami kecemasan, ketegangan, atau terlalu keras pada diri sendiri? Pertimbangkan apakah kamu sering membandingkan diri dengan orang lain dan mengungkapkan ketidakpuasan dengan pencapaian kamu sendiri.

2. Membuat tujuan yang realistis

6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasiilustrasi menulis (https://www.pexels.com/id-id/@negativespace/)

Ketika kita menetapkan tujuan yang realistis, kita memberikan diri kita kesempatan untuk meraih kesuksesan tanpa merasa terbebani oleh tekanan yang berlebihan. Mengidentifikasi tujuan kamu adalah langkah pertama dalam menciptakan tujuan yang dapat dicapai. Tetapkan tujuan langsung dan jangka panjang untuk pekerjaan, hubungan, kesehatan, dan aspek lain dalam hidup kamu.

Setelah itu, nilai sumber daya dan kemampuan kamu untuk mencapai tujuan tersebut. Pikirkan tentang waktu, kemampuan, pengetahuan, dan bantuan yang kamu butuhkan. Jika kamu yakin bahwa kamu kekurangan sumber daya yang memadai, pikirkan untuk mengembangkan kemampuan atau meminta bantuan dari orang lain.

Selanjutnya, evaluasi apakah tujuan tersebut realistis dengan mempertimbangkan kenyataan dan keterbatasan yang ada. Tetapkan tujuan tanpa terlalu tinggi atau rendah hati. Pastikan apakah tujuan dapat dicapai dengan upaya yang masuk akal dan masuk akal.

3. Fleksibel dalam perencanaan

6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasiilustrasi time management (https://www.pexels.com/id-id/@michaela-87369/)

Meskipun membuat tujuan dan rencana yang bijak adalah langkah pertama yang penting menuju kesuksesan, hidup seringkali tidak dapat diprediksi dan selalu berubah. Ingatlah selalu bahwa rencana kamu mungkin perlu diubah seiring waktu saat membuatnya. Kamu tidak boleh menyerah, tetapi kamu harus terbuka terhadap perkembangan potensial dan bersiap untuk menyesuaikan diri.

Salah satu cara menjadi fleksibel adalah dengan membiasakan diri untuk menerima masukan dan saran dari orang lain. Terkadang, mendengarkan pendapat dan pengalaman orang lain dapat membantu kita membuat rencana yang lebih baik. Juga, kembangkan pandangan optimis saat menghadapi perubahan. Ubah fokus kamu dari tantangan menjadi kemungkinan. Lihatlah prospek baru yang potensial jika ide pertama tidak berjalan sesuai rencana. Menjadi mudah beradaptasi membuat kamu lebih mudah menemukan solusi segar untuk masalah dan cara untuk mencapai Tujuan.

dm-player

Baca Juga: 5 Hal yang Hanya Dilakukan Orang Realistis, Tidak Terpaku Ekspektasi!

4. Hargai proses yang dijalani, bukan hasil akhir

6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasiilustrasi seorang wanita (https://www.pexels.com/id-id/@freestockpro/)

Perkembangan dan pertumbuhan kamu dipengaruhi oleh setiap Tindakan yang kamu lakukan, setiap upaya yang kamu lakukan, dan setiap pengalaman yang kamu miliki. Sekalipun kamu tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, menikmati prosesnya berarti menghargai setiap usaha dan langkah yang kamu ambil untuk mencapainya. Proses adalah ruang yang kamu miliki untuk menemukan, mengembangkan, dan mempertajam kemampuan. 

Selain itu, memperhatikan proses membantu kamu untuk tetap fokus dan berada dalam momen saat ini. Jangan biarkan ekspektasi yang tinggi membuat kamu terlalu khawatir akan masa depan atau merasa terbebani berlebihan oleh masa lalu. Alihkan fokus kamu pada langkah-langkah yang perlu diselesaikan untuk mencapai tujuan yang kamu inginkan sambil menikmati perjalanan. 

5. Kurangi membandingkan diri dengan orang lain

6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasiilustrasi dua orang pria (https://www.pexels.com/id-id/@cottonbro/)

Setiap orang memiliki perjalanan hidup dan pengalaman yang berbeda. Apa yang berhasil atau terjadi pada orang lain belum tentu sama dengan apa yang akan terjadi pada kita. Perbandingan seperti itu hanya mengarah pada tekanan yang tidak berguna dan menghilangkan kegembiraan kita.

Alihkan perhatian kamu ke perkembangan dan pencapaian sendiri. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kamu berubah dan maju seiring berjalannya waktu. Jika Anda belum mencapai tingkat pencapaian yang kamu inginkan, cobalah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda.

6. Berbicara penuh kasih pada diri sendiri

6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasiilustrasi seorang wanita (https://www.pexels.com/id-id/@meum-mare-204165854/)

Terkadang, terutama saat menghadapi kegagalan atau kesialan, kita cenderung terlalu keras dan menghakimi diri sendiri. Namun, kunci menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kebahagiaan adalah berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang baik dan pengertian. Cobalah untuk menggantikan kritik yang negatif dengan pujian dan kata-kata penyemangat. Perlu diingat bahwa setiap orang mengalami kesulitan dalam hidup dan membuat kesalahan. Kita lebih mampu menangani kemunduran dan belajar darinya ketika kita memiliki sikap peduli terhadap diri kita sendiri.

Berbicara dengan diri sendiri dengan penuh kasih juga berarti menghargai batas-batas diri. Jangan terlalu memaksakan diri untuk berhasil, dan biasakan memberi diri kamu waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Jika kamu merasa lelah atau tidak bersemangat, ingatlah bahwa ini adalah bagian normal dari kehidupan dan cobalah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri.

Berbicara kepada diri sendiri dengan cinta akan membantu kamu menghilangkan perasaan tidak aman atau gugup. Berbicara dengan kata-kata positif dan memberi dorongan pada diri sendiri akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan. 

Mengelola ekspektasi diri adalah tentang menjadi lebih realistis, berfokus pada proses, dan belajar mencintai diri sendiri dengan lebih baik. Kita dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup kita dan kebahagiaan sejati. 

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Kamu Gagal Mengatur Ekspektasi, Gak Realistis!

Salsa Nurul Photo Writer Salsa Nurul

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya