KDrama Arthdal Chronicles part 2 memang telah tamat di episode 12 pada tanggal 7 Juli lalu. Kisah yang diangkat dalam drama ini pun terbilang unik, apalagi dibintangi para artis papan atas Korea seperti Song Joong Ki dan Jang Dong Gun.
Selain genre dan alur cerita yang menarik, ternyata ada banyak nilai hidup yang bisa dipetik yakni tentang perjuangan hidup, cinta dan kekuasaan. Nah, apa saja pesan moral yang tersirat dalam KDrama Arthdal Chronicles? Simak yuk di bawah ini!
Bencana yang terjadi di negeri mitologi Arthdal mulanya karena suku Neanthal (berdarah biru) menolak bekerja sama dengan kaum Saram (berdarah merah). Neanthal ingin hidup bebas di tanah mereka sendiri tanpa paksaan dari siapapun. Tak terima dengan keputusan Neanthal, pimpinan Saram dan para sekutunya yang serakah memiliki rencana licik atas ide Tagon (Jang Dong Gun) untuk memusnahkan suku Neanthal karena dianggap sebagai ancaman.
Pembantaian suku Neanthal inilah yang jadi awal petaka tanah Arthdal. Negeri yang tadinya tenang kini dibayang-bayangi kutukan arwah suku Neanthal. Tak sampai disitu saja, suku Saram juga menyekap dan memperbudak suku Wahan yang hidup bebas dan terasing sehingga berbagai masalah terus bermunculan di Arthdal akibat keserakahan Saram.
Ketika suku Wahan dibantai dan sebagian lagi dijadikan budak, Tanya (Kim Ji Won) yang merupakan putri ketua suku Wahan percaya bahwa Eun Seom (Song Joong Ki) akan datang membebaskan dia dan sukunya. Harapan itu membuatnya terus bertahan untuk hidup di tengah penyiksaan yang dilakukan kaum Saram.
Hal yang serupa juga dirasakan Eun Seom saat akan menyerah dan pasrah dengan takdirnya sebagai Igutu yang dianggap sama derajatnya dengan hewan. Namun karena dia memikirkan keselamatan Tanya, akhirnya Eun Seom mengumpulkan keberanian untuk melawan perbudakan dan membuktikan kalau dia juga manusia yang layak bertahan hidup demi orang yang dicintai.
Saudara kembar Eun Seom yang bernama Sa Ya (Song Joong Ki) dan juga putra angkat Tagon tertekan dengan hidupnya yang terus terkurung di Benteng Api demi menutupi jati dirinya sebagai seorang Igutu. Tak tahan terus hidup dalam persembunyian, Sa Ya mencari berbagai cara untuk diakui dan hidup bebas di tanah Arthdal. Sayangnya, ada pengorbanan besar yang harus dilalui demi ambisi itu, salah satunya harus kehilangan gadis yang dia cintai di usia belia.
Ketika Sa Ya dipertemukan dengan gadis lain yakni Tanya, kembali Sa Ya dihadapkan pada persoalan yang rumit antara ambisi dan pengorbanan yang harus dilakukan demi keselamatan Tanya, gadis yang dia sukai diam-diam. Apalagi Tanya bukan gadis biasa, dia merupakan keturunan langsung Asa Sin, nenek moyang klan Asa yang dianggap titisan dewa sehingga semua pemimpin suku mencari dan ingin memanfaatkannya.
Manusia yang terlalu berambisi dan haus kekuasaan akan tergoda melakukan segala cara agar jadi pemenang termasuk berkhianat. Tagon yang ingin jadi raja dan diakui semua rakyat Arthdal tega membunuh ayahnya sendiri. Sedangkan Asa Ron, pemimpin klan Asa ingin diakui sebagai dewa dan tak ingin tunduk pada kekuasaan Tagon juga melakukan berbagai trik licik agar Tagon disingkarkan.
Taealha (Kim Ok Vin) kekasih Tagon juga merupakan sosok wanita yang menakutkan karena ambisinya terlalu besar ingin jadi ratu di sisi Tagon. Dia mengkhianati ayahnya dan tidak segan membunuh siapa saja yang menghalangi tujuannya. Taealha dan Tagon memanfaatkan kemampuan spiritual Tanya untuk dapat menyingkirkan kekuasaan Asa Ron.
KDrama Artdal Chronicles secara transparan membeberkan begitu sulitnya membangun dan menjaga sebuah kepercayaan. Sekali seseorang berkhianat pada kita maka akan sangat sulit mempercayainya kembali dan bahkan mendorong tindakan balas dendam yang tak kalah menyakitkan.
Hal ini tampak pada kisah hidup Tagon yang dibenci dan pernah ingin dibunuh ayahnya sendiri saat kecil karena seorang Igutu. Setelah dewasa dan menunggu ada kesempatan, Tagon pun membalas perbuatan tersebut dengan membunuh ayahnya. Begitu juga dengan Taealha yang mengkhianati ayahnya dan memilih berpihak pada Tagon, akhirnya mendapat balasan yang sama dikhianati sang ayah dan lebih mendukung kekuasaan Asa Ron.
Sa Ya juga melakukan hal yang sama membalas perbuatan Taealha yang telah membunuh gadis yang jadi kekasih Sa Ya di masa lalu. Sa Ya berhasil menghancurkan rencana licik Taealha yang ingin menikah dengan Tagon.
Tak hanya ambisi dan pengkhianatan saja, ada satu bagian yang cukup menyentuh juga muncul di dalam drama ini yaitu ketika suku Saram membenci dan pasti membunuh Neanthal dan Igutu yang mereka temui. Chae Eun (Ko Bo Gyeol) dan ayahnya yang juga bagian dari suku Saram justru merawat dan menjadikan gadis kecil Neanthal sebagai keluarga mereka. Chae Eun juga membantu Eun Seom saat pertama kali datang ke Arthdal dan menampung Doti, anak dari suku Wahan yang kehilangan keluarganya.
Chae Eun tidak setuju jika Neanthal adalah makhluk jahat yang disamakan dengan binatang buas. Hal ini terbukti dengan kehadiran dua sosok Neanthal misterius. Wajah dan pakaian mereka memang terlihat seram namun mereka tidak akan menyerang Saram kecuali suku Saram sendiri yang pertama memulai perkelahian. Mereka bahkan digambarkan sebagai sosok penolong dan bijaksana.
Nah, itu dia 6 pesan moral di KDrama Arthdal Chronicles yang bisa dijadikan pelajaran hidup. Semoga bermanfaat ya!