ilustrasi perempuan frustasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ada saatnya gagal didalam proses menuju titik yang kita inginkan jatuh pada hari yang tak pernah disangka-sangka. Kita tak bisa mengendalikan hasil yang telah kesekian kali dilakukan, seperti gagal mendapatkan gelar juara dalam kompetisi, gagal diterima kerja karena tidak sesuai kualifikasi perusahaan tertentu, gagal mendapatkan restu dari orang tua untuk menikah, dan lain sebagainya.
Alhasil yang terjadi dalam benakmu hanyalah menganggap suatu kegagalan yang baru saja dialami merupakan kesalahan yang sangat fatal bagi dirimu sendiri bahkan seolah-olah semua kegagalan bagian dari usaha yang sia-sia saja.
Padahal, mengalami kegagalan dari setiap apa yang sedang kita usahakan, bukanlah suatu kesalahan yang patut disesalkan dengan begitu saja. Mungkin ada sejimpit rasa kecewa yang amat mendalam, sehingga untuk menerima sebuah kegagalan yang telah ter-jadi lalu ujung-ujungnya perasaanmu tak sanggup memaafkan dirimu sendiri. Dan itulah yang menjadi sebab terakhir hidupmu jadi gak pernah merasakan kebahagiaan.
Hidup yang kita jalani akan terus berputar tanpa kita tahu akan seperti apa nantinya. Bahagia atau sedih, rasa tersebut sering muncul. Maka dari itu, cobalah menerima keadaan yang sudah terjadi walaupun sulit.